(9) Misterius

6.9K 636 0
                                    

Haiii!!!
Up nya hari ini jadi siang, soalnya tar malem gabisa up karna sibuk :3 *padahal jomblo tapi sok sibuk mulu
Ah bodo amat siapa juga yg gubris w 😢
Happy reading 💞

Mijin sedang menikmati spa di villa Bobby, mereka menginap semalaman disana.

Tiba-tiba Bobby masuk dan menyuruh si petugas spa untuk diam. Lelaki itu menaruh sebungkus roti dan susu cokelat di meja depan Mijin. Gadis itu tidak menyadarinya, ia sedang menutup matanya.

Lalu Bobby duduk didepannya dan memperhatikan wajah gadis itu. Mijin merasa janggal, ia lalu membuka matanya dan terkejut.

"Ya! Sedang apa kau disini?" tanyanya, Bobby memandang hanya tersenyum sambil mengamati wajah terkejutnya.

"Keluarlah, mesum. Aku sedang tidak berpakaian!" serunya.

"Ah lagipula aku tidak bisa melihat tiap lekukan tubuhmu, agasshi itu menutupimu dengan kain" Bobby memasang wajah polosnya.

"Ya keluarlah!"

"Baiklah, baiklah. Padahal aku hanya ingin melihat wajahmu. Aku membawakan sesuatu untukmu" Bobby menunjuk sebuah meja lalu keluar dari ruangan itu.

*

Mijin menggigit roti isi cokelat kesukaannya itu, Bobby sangat tahu kesukaannya.

"Ah dasar. Bagaimana kalau berat badanku naik? Bagaimana kalau aku gendut? Dia selalu memberiku cokelat" omelnya sendiri.
Ia lalu teringat perkataan agasshi petugas spa,

"Bukankah itu tuan Bobby? Apa dia pacarmu?"

"Huh? Tidak. Apa kau melihat We Got Marriage? Secara garis besar kami sedang melakukan hal semacam itu karena perusahaan, tapi kami tidak benar-benar menyukai satu sama lain"

"Begitu ya. Padahal ia begitu tampan dan kudengar juga sangat pintar, ia juga imut dan terlihat sangat menyukaimu. Aku bisa membaca wajahnya saat ia melihat wajahmu dengan seksama tadi"

"Hmm apa dia benar?" gumam Mijin.

FLASHBACK

"Sebaiknya aku pergi" gumam Mijin sambil meninggalkan BIG dengan Bobby yang sedang bicara di depan kampus.

"Sejak dulu mereka berdua sering sekali menggangguku" gumamnya lagi sambil menutupi kepalanya agar tidak terkena hujan.

"Ya Mijin!" panggil seseorang, terdengar seperti suara BIG. Gadis itu tercengang, ia tiba-tiba berhenti begitu saja.

"Ya! Aku sedang mencarimu" kata BIG sambil menghampirinya.

Ia akan memegang pundak gadis itu, tapi Mijin menepisnya.

"Mau apa kau?" tanyanya ketus.

"Ah kau jahat sekali sejak dulu SMA. Aku hanya ingin menyapamu, kudengar kau akan menikah dengan Bobby itu kan?" Mijin terdiam.

"Ayo berteduh disana, tenanglah aku tidak akan mengganggumu lagi."
Mijin dan BIG berteduh.

"Aku hanya ingin mengatakan, sebenarnya sejak SMA dulu yang sering mengganggumu itu aku bukannya Bobby. Karena ia selalu membuntutiku jadi ia yang tertangkap basah olehmu"

Mijin mendengarkan ceritanya dengan seksama.

"Kau tahu? Ia orang yang sangat mengerikan. Bahkan ia seringkali memukulku karena aku tidak mau berhenti mengganggumu. Ia juga pernah membuat keluargaku bangkrut dan kami terpaksa pulang ke kampung halaman di Busan"

"Kenapa kau menceritakan itu padaku?" tanya Mijin ketus.

"Aku hanya ingin kau tahu saja, sih. Awalnya aku tidak tahu kalau ia yang mencabut pekerjaan ayahku, tapi setelah ia menghampiriku-yang-akan-mengganggumu-lagi ia menceritakan semuanya. Ia tidak suka semua tingkahku dan menyuruhku agar aku berhenti mengganggu semua orang. Ia bahkan mengancamku akan membuat hidup keluarga kami lebih menderita kalau aku terus berbuat nakal."

"Alhasil aku menurutinya, aku tinggal di Busan selama 2 tahun. Dan aku kembali karena kudengar kau dijodohkan dengannya, ah siapa yang tidak tahu perkembangan cerita para Chaebol. Aku hanya ingin kau tahu, Bobby lebih mengerikan dari tampangnya. Mungkin kalau kau menerima perjodohan itu kau harus bersiap untuk dilemparkannya ke jurang. Atau sebaliknya, kalau kau menolaknya ia akan mengubur keluargamu hidup-hidup"

"Sudahlah, aku tidak mau mendengar omong kosongmu itu, aku harus pergi" Mijin meninggalkan BIG.

"Yaa! Ingat perkataanku!"

FLASHBACK END

"Kau orang yang sangat misterius" gumam Mijin sambil tersenyum.

*

"Ah pagi yang hangat" Bobby menghampiri Mijin yang sedang duduk dikursi santai dekat kolam renang.

"Kau mau berenang?" ia duduk disamping gadis itu.

"Ani, aku hanya ingin merasakan ketenangan disini" Mijin tersenyum melihat air yang tenang didepannya.

"Ijinkan aku memelukmu, agar aku merasakan ketenangan itu juga" belum sempat Mijin menjawabnya, lelaki itu sudah memeluknya dari belakang.

"Apa ketika kita menikah nanti aku bisa memelukmu seperti ini tiap pagi?" gumam Bobby.

"Haha itu terjadi kalau aku menerima perjodohan itu. Sebaiknya kau bersiap memeluk ibumu sendiri" Mijin melepaskan pelukan Bobby.

"Ada yang ingin kutanyakan" wajah gadis itu berubah menjadi serius, Bobby menatapnya bingung.

"Tanyakanlah"

"Kenapa kau tega menyiksa keluarga BIG sunbae?" tanya Mijin.

"Menyiksa apa? Kau bicara apa?" Bobby menyandarkan badannya ke sandaran kursi.

"Sudahlah, sunbae sudah menceritakan semuanya padaku"

"Sudah kubilang kan, ia tak pernah berhenti menganggu orang yang kusukai.
Untukmu, semua akan kulakukan" Mijin mengernyitkan dahinya mendengar kalimat itu, ia merasa ngeri.

"Tapi kalau kenyataannya kau menolakku aku akan mencoba melepaskanmu" lanjutnya, Mijin tidak mengerti maksud kalimat itu.

"Jangan mengganggunya lagi. Biarkan dia dan keluarganya bahagia, toh juga dia tidak menggangguku lagi kan?"

"Aku sudah tidak mengganggunya. Saat di Busan dia dan keluarganya juga lebih bahagia" elak Bobby.

"Apa kau menganggapku aneh?" Bobby menyandarkan kepalanya ke pundak Mijin.
"Kenapa?"

"Kenapa kau malah menjauhiku? Kukira kau akan menyukaiku" Bobby memanyunkan bibirnya.

"Bagaimana bisa menyukaimu kalau kau membuatku terus menderita? Aku masih terlalu polos juga untuk mengetahui apa itu suka dan sayang" Mijin menjitak kepala Bobby.

"Haha benar-benar suatu kesalahpahaman. Seharusnya aku memberitahumu dari dulu kalau sebenarnya aku mengganggumu agar kau menyukaiku"

"Untuk apa? Bagaimana kalau pada akhirnya kita ternyata tidak dijodohkan? Bagaimana kalau misalnya aku dengan orang lain?" Mijin memiringkan tubuhnya menghadap Bobby.

"Aah~ jadi kau suka sekali perjodohan ini yaaaa" Bobby menggelitik pinggang Mijin.

"Berhenti! Ya Kim Ji Won!! Aah tolong akuu!!" Mereka akhirnya berlarian seperti anak kecil. Bobby tertawa lepas, ia sangat bahagia.

Tbc

Marriage • Bobby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang