(4) Mempertimbangkan kembali

8.6K 866 4
                                    

"Apa kau begitu membencinya sampai segitunya?" Seunghoon memperhatikan Mijin yang sedang memakan ice creamnya.
Gadis itu seperti anak kecil, belepotan dimana-mana.

"Oppa tau, dia suka menggangguku saat SMA. Dia bahkan tetap datang ke sekolah walaupun sudah lulus" Mijin memanyunkan bibirnya sambil mengingat masa SMA yang sangat kelam.

"Bodoh, berarti ia menyukaimu!" Seunghoon menjitak kepala Mijin.

"Menyukai apanya? Dia sangat jahil, aku benci itu" Mijin menggosok kepalanya sambil melirik Seunghoon.

"Pertimbangkanlah kembali. Kau bisa menggunakan waktu 2 bulan yang diberikan G Group untuk mengenalnya lebih dalam lagi kan?" Seunghoon mengelap tangan Mijin yang kotor terkena ice cream.

"Demi keluarga kita" Seunghoon tersenyum, Mijin menghela nafasnya.

*

Esoknya Bobby hendak ke lapangan basket, lalu ponselnya berbunyi. Bobby merogoh ponsel disakunya, ada pesan. Dari nomor tidak dikenal,

'Temui aku di taman gedung management sekarang
Mijin'

"Mijin? Untuk apa ia ingin bertemu denganku? Mengajak bertengkar lagi?" gumam Bobby lalu berbalik dan berjalan menuju gedung management.

"Ya! Ada apa?" tanya Bobby saat ia melihat Mijin duduk di bangku taman.

"Aku sudah memikirkannya, kurasa aku harus mempertimbangkannya lagi" kata Mijin tanpa menatap Bobby.

"Jadi kau ingin menikah denganku?" Bobby duduk disampingnya.

"Aku bilang, aku akan mempertimbangkannya, bodoh!" Mijin memasang tatapan tajam padanya.

"Entahlah, aku terlalu egois sepertinya, aku tidak pernah memikirkan tentang bagaimana keluargaku. Kupikir semua baik-baik saja, ternyata aku terlalu memikirkan diriku sendiri"

"Aku ternyata juga bertanggung jawab atas kebahagiaan keluargaku" lanjut Mijin, Bobby tertegun atas penjelasannya.

Gadis itu memandangi laki-laki yang memakai hoodie dan topi itu, terlihat sangat cool.

Mungkin kalau ia bisa memutar kembali waktu dan Bobby tidak mengganggunya seperti dulu ia mungkin akan menyukainya.

"Tapi 'kebahagiaan'mu itu terjadi kalau aku sendiri memang menyetujuinya" Bobby melempar-lempar bola basket yang dipegangnya keatasnya.

"Ya! Apa kau ingin melemparku ke jurang?" tanya Mijin kesal, mereka kembali berdebat.

"Setelah sikapmu kemarin aku jadi berpikir 2 kali untuk tetap menikahimu. Sepertinya aku tidak sanggup" Bobby tersenyum sinis kearahnya.

"Mari kita pikirkan hal ini selama 2 bulan ini. Walaupun pada akhirnya aku mungkin saja tetap menolak- ehm, menolak perjodohan kita" Mijin memandangi Bobby dengan seksama. Wajahnya menjadi serius kali ini.

"Jadi kau mengajakku berkencan selama 2 bulan?" tanya Bobby polos, Mijin menjadi menyesal sudah memasang tampang itu.

"Jangan membuatku selalu ingin berdebat denganmu tiap kita bertemu. Kenapa kau selalu saja mengajakku bertengkar dan marah, huh?" Mijin kembali menatap tajam Bobby.

"Kau imut sekali saat marah" Bobby tersenyum padanya, gigi kelincinya yang imut terlihat lucu.

"Jangan merayuku"

"Padahal aku sedang serius. Baiklah, kita lakukan saja kencan 2 bulan itu dan memutuskannya. Aku sibuk sekali, aku pergi sekarang, ne" Bobby bangun dari duduknya.

"Jangan terlalu dipikirkan" Bobby mengacak rambut Mijin lalu pergi sambil melambaikan tangannya.

Mijin memandangi punggung Bobby yang makin lama makin menghilang.

Tbc

Marriage • Bobby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang