(7) Villa

7.2K 737 5
                                    

Sudah hampir dua bulan mereka selalu bersama. Artinya sebentar lagi mereka akan mengakhiri kencan mereka dan memberi keputusan.

Walaupun awalnya selalu bertengkar dan berdebat, akhirnya mereka berdua menjadi sangat akrab.

Bahkan beberapa kali mereka melakukan sesuatu yang romantis bersama, kencan, dan sebagainya.

Bobby adalah orang yang humoris yang berhasil membuat Mijin selalu tertawa.
Saat ada masalah dan sedih pun Mijin juga sering menceritakannya pada Bobby.
Laki-laki itu sangat baik, ia selalu memberi semangat kepada Mijin dan menghiburnya.

Bobby juga tak sungkan-sungkan memberikan banyak perhatian padanya.
Mijin menjadi sedikit nyaman dengannya, dengan perhatiannya.

Ia juga lebih akrab dengan keluarga G Group. Tapi ia masih bimbang, bagaimana perasaannya ke Bobby?

Apa ia hanya merasa nyaman?

Apa ia menyukainya?

Kenapa ia selalu memikirkannya?

Mijin teringat saat beberapa hari lalu, mereka sedang kencan di Namsan park.
Hari begitu dingin setelah hujan.
Bobby lalu meraih tangannya dan meniupnya.

"Merasa sedikit hangat?" tanyanya.
Mijin hanya terdiam melihatnya. "Disini, disini juga hangat" Bobby menempelkan tangan Mijin ke dadanya sambil tersenyum lebar, muka gadis itu menjadi memerah.

"Apa yang kau lakukan, bodoh?" Mijin memukul dadanya. Laki-laki itu terkekeh.

"Ayo berjalan lagi" ajak Bobby sambil menggandeng tangan Mijin, memasukkannya kedalam saku hoodie nya.

"YA! MIJIN-AH!" teriak Seunghoon, membuyarkan lamunannya.

"Ah, Oppa?"

"Kau jadi pergi atau tidak? Bobby sudah menunggumu didepan sejak sejam yang lalu"

Mijin lalu berlari kebawah menghampiri Bobby.

"Ya! Kau lama sekali!" seru Bobby lalu menghampiri Mijin yang tersenyum diambang pintu.

"Kajja" Bobby menarik tangannya, membukakan pintu untuknya, dan berlari kearah kemudi.

*

2 jam kemudian mereka berhenti di sebuah villa besar nan megah berwarna putih.
Sudah sejak berhari-hari yang lalu Bobby berencana mengajaknya kesini.

"Indah sekali" gumam Mijin lalu masuk ke villa itu.

Mijin berlari kecil mengelilingi Villa itu, sangat lengkap.  Kolam renang dibelakang rumah, taman depan samping belakang, kolam kecil di kamar mandi, kamar yang luas berjejer-jejer, suasana perkebunan.

Mijin merasa sangat nyaman disana.
Bobby memandang gadis kecil itu sambil tersenyum.

Saat petang, Bobby mendapati Mijin yang sedang telungkup di lantai depan tv.
Ia sedang tidak melihat tv, ia juga tidak tidur.

"Sedang apa kau?" Bobby duduk disampingnya.

"Cobalah tidur, aku suka sekali seperti ini sejak kecil" Bobby menurutinya, ia memiringkan badannya menghadap Mijin.

"Hmm nyaman dan dingin sekali" gumam Mijin sambil tersenyum, Bobby tersenyum memandanginya.

"Kita akan berakhir setelah ini" kata Bobby sambil membayangkan kalau hari-hari setelah ini mungkin ia tidak bisa menghabiskan hari bersama gadis itu.

"Aku sangat bersyukur pernah bertemu denganmu" Mijin membuka matanya, memandangi Bobby yang memandanginya terus daritadi.

"Yah, aku tahu. Pada akhirnya kau juga akan menolakku" gumam Bobby

"Aku masih terlalu muda untuk menikah" Mijin menghela nafasnya.

"Apa cita-cita mu?" tanya Bobby, Mijin lalu berguling kesampingnya dan terlentang.
Bobby terkekeh melihat tingkahnya.

"Aku ingin meneruskan hidupku dan bahagia tanpa harus meneruskan masa depan perusahaanku. Aku ingin sukses dengan caraku sendiri. Yah.." Mijin merubah posisinya lagi menjadi menghadap Bobby.

"Walau aku tahu darah pengusaha sudah mengalir pada diriku dan aku juga sedang kuliah management, aku akan berakhir di perusahaan nantinya. Mungkin kalau menikah denganmu nanti anak kita menjadi penerus dua perusahaan besar, itu sangat mengagumkan.

"Haha, perusahaan akan punya cucu dari kita duluan. Padahal Oppa lebih tua 5 tahun dariku, tapi aku yang akan menikah duluan" Mijin membayangkan kalau ia memakai gaun pernikahan dan Seunghoon masih sendiri.

"Jadi kau sudah membayangkan kalau kau menikah denganku?" Bobby tertawa.

"Ya!"

"Apa kau masih akan menikah dengan orang yang kau cintai?" tanya Bobby, ekspresi wajahnya berubah menjadi serius.

"Huh?"

"Kurasa aku tidak akan menemukan wanita lain dengan cepat setelah pertemuan kita usai" gumam Bobby.

"Apa? Kenapa?" tanya Mijin polos.

"Karena.." dengan cepat Bobby mendekatkan wajahnya ke wajah Mijin, ia mencium gadis itu sekilas.

"Aku menyukaimu" lanjutnya.

Mijin mengerjapkan matanya.
Ia tidak menyangka Bobby akan menciumnya.

"Kuharap keputusanmu tidak mengecewakan, aku menyukaimu Mijin. Aku tahu kau tidak mau menikahiku karena kau tidak menyukaiku. Tapi kumohon, pertimbangkanlah dengan baik-baik"

Tbc

Marriage • Bobby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang