(6) Sesorang Dari Masa Lalu Lagi

7.8K 703 0
                                    

"Bukankah Mijin sedang di perpustakaan? Pasti ia disana sendiri" gumam orang itu
Tidak terdengar seperti suara Bobby ditelinga Mijin. Lalu seseorang lagi datang.

"Ya, kenapa kau disini BIG?" seperti Bobby, Mijin mengintip sedikit.

"Aku akan menghampiri Mijin, pasti ia sendirian. Kau sendiri?" tanya lelaki itu.

Mijin sudah tidak kaget lagi namanya disebut-sebut oleh orang asing, bahkan mungkin seluruh dunia sudah mengenal Mijin si anak orang kaya yang akan bangkrut itu.

Tapi masalahnya orang itu, BIG.

"Pergilah, tidak ada Mijin disana. Bukankah kau tidak akan mengganggunya lagi" Bobby menatapnya tajam, badannya terlihat sangat basah walaupun ia memakai payung.

"Kenapa? Kenapa kau selalu menahanku saat aku ingin bertemu dengannya?" tanya BIG, ia melotot kearah Bobby.

"Jadi kau sudah berani lagi, huh?!" Bobby meninggikan nada suaranya.

"Kenapa? Kenapa kau selalu seperti itu kepada gadis itu?"

"Itu bukan urusanmu"

"Jadi kau berhasil mendapatkannya? Ah tidak mungkin. Mijin sangat membenci seorang Bobby, Bobby adalah orang yang membullynya di SMA sampai kau lulus sekalipun tetap datang untuk mengganggunya"

"Baiklah aku pergi, tapi aku akan menceritakan pada Mijin lain kali. Seseorang yang sebenarnya tidak membullynya, tapi ia adalah orang yang mengerikan dan jauh lebih jahat daripada membully seseorang" lanjutnya.

BIG pergi, syukurlah mereka tidak berkelahi disana.

"Dimana kau Mijin?" gumam Bobby sambil mengeringkan kemejanya sejenak.

Kemudian ponselnya berbunyi, pesan dari Mijin,

'Kau dimana? Mobilmu tidak ada orang'
Bobby lalu memasukkan ponselnya kembali ke sakunya dan berlari kembali ke mobilnya.

*

"Darimana saja kau? Kukira kau sudah disini tadi" Bobby memandangi Mijin yang basah kuyup masuk ke mobilnya.

"Ah aku mencari tempat teduh tadi"

"Kau basah semua, biar kumatikan ac nya. Kita harus cepat sampai rumahmu sekarang" kata Bobby lalu ia menyetir dengan kencang.

FLASHBACK

"Ah apa aku harus pulang?" gumam Bobby lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku dan mengambil iPadnya.

Ia memandang kearah luar, BIG sedang berlari menuju gedung utama.

"Bukankah itu BIG?" gumam Bobby. Ia lalu teringat masa SMA dulu, BIG seperti psikopat ia menyukai Mijin dan berusaha mendapatkannya.

Ia bahkan mengganggu tiap Mijin sendirian.

Bobby lalu menyambar payung dibelakang joknya dan berlari mengejarnya. Ternyata benar, BIG akan menghampiri Mijin.

"Ya, kenapa kau disini?"

FLASHBACK END

*

"Yaampun, Mijin, Jiwon!! Kenapa kalian basah kuyup seperti itu? Apa kalian jalan kaki?!!" Ibu langsung menyambar handuk disebelahnya dan menggosok rambut Mijin.
Ia mengamati dua orang yang seperti kucing yang habis jatuh dari selokan itu, sangat basah.

"Masuklah, mandilah dulu lalu kita makan malam" ajak Ibu yang menarik tangan Mijin dan Bobby.

30 menit kemudian mereka sudah di meja makan, keadaan begitu canggung karena kehadiran Bobby disana.

"Hmm, bagaimana hubungan kalian?" tanya Ibu.

"Eomma~" Mijin memasang mata padanya, tidak baik menanyakan seperti ini saat makan.

"Baik-baik saja" jawab Bobby santai.

"Eomma, kau sudah berjanji tidak ikut-ikut dalam urusan kami, kan?" Mijin menyipitkan matanya, Eommanya hanya diam dan menyumpitkan daging ke mulutnya.

"Apa Eomma masih menginginkan Mijin menikah dengan laki-laki yang kaya?" tanya Bobby, Ibunya tersedak.

"Uhuk uhuk~ apa katamu, Jiwon?" tanyanya, ia tidak pernah menyangka Bobby akan berkata seperti itu.
Mijin memandang laki-laki tidak punya sopan santun itu dengan tatapan tajam.

"Kukira Mijin hanya ingin menikah dengan pria yang ia cintai saja kan? Aku tidak termasuk, mungkin bulan depan kita akan berakhir dengan.. yah kau tahu kan.." Bobby tersenyum manis.

"Ya ya ya! Terserah kalian berdua, Eomma tidak akan ikut campur lagi, Jiwon" Ibu menyerah.

Bobby dan Mijin terkekeh melihat tingkah wanita itu.

*

"Kau pulang sekarang?" tanya Mijin saat melihat Bobby memasukkan buku dan ponselnya yang tadi ia keluarkan ke tas nya kembali.

"Ne, sudah larut"

"Baiklah" Mijin tersenyum kecil dan memandanginya.

"Kau besok mau pergi?" tanya Bobby.
"Kemana?"

"Entahlah, sepertinya kita perlu berkencan" pipi Mijin terasa panas saat mendengar kalimat itu, ia jadi sedikit salah tingkah.
Sebuah senyuman samar menghiasi wajahnya.

Tbc

Marriage • Bobby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang