Yn) pov
~selesai konser~
Aku dan para member Six Day melambaikan tangannya kepada para Fans. Lalu memasuki area dalam panggung. Situasi tadi benar-benar sangat memalukan. Tapi untungnya direktur tidak berkata apa-apa padaku. Tiba-tiba Mingyu datang menemuiku.
"(Yn)! Ikut aku!" Ajaknya sambil menarik tanganku.
Baru selesai konser, dia mengajakku di waktu yang sangat lelah sekali.
Aku tidak menolak apapun, aku hanya mengikutinya dan tidak berkata apa-apa padanya. Mulutku terasa terkunci begitu saja. Kita berada dibelakang panggung tersebut dan di sebuah tempat yang sangat sepi.
Dia berhenti dan menarikku serta mendorongku sampai terjatuh.
"Aduh!" Dia menjatuhkanku dengan begitu saja. "Wae? Apa masalahmu?" Tanyaku padanya.
"Tidak ada. Justru apa masalahmu? Kamu terlihat menyedihkan tadi. Kalau begitu katakanlah apa yang terjadi?" Tanyanya
Tapi aku hanya terdiam, tidak berkata apapun.
"Ayolah! Ya! Ya! Bicaralah!" Ucapnya sambil menendang-nendang bokongku.
"Aah!! berhentilah! Sakit tau!" Ucapku sambil mencoba menghindarinya.
"Lebih sakitan mana sama perasaan yang kamu simpan! Kamu tidak bisa menyembuhkannya jika itu terus didalam! Maka keluarkanlah!" Ucapnya dengan berteriak-teriak.
Mendengar perkataannya benar juga. Aku pun mengeluarkan air mataku sambil menundukkan kepalaku. Dengan tetesan yang jatuh, dan mengepalkan tanganku di atas lututku. Lalu aku mengeluarkan kesedihanku dengan berteriak sangat kencang. Membuang kesedihanku.... yang tiada ampunnya dan kekal di dalam hatiku. Karena semua sia-sia yang ku lakukan, ku tunggu. Yang sudah lama tidak bertemu denganya dan berakhir begitu saja.
"Dasar Taehyung Pabo!! Alien!! Ya.. tuhan apa salahku padanya?!? Kenapa kita ditakdirkannya beginiiiii? Siaaaaal!! Hee......he...hiks hiks." Ucapku pada diri sendiri dengan berteriak sambil menangis dan memukul tanah berkali-kali.
Mingyu menghampiriku dan berjonkok di depanku. Dia mengangkat daguku sambil tersenyum, membelakangi rambutku yang menutupi wajahku dan mengelap bekas jejak air mataku yang ada di pipiku dengan pelan.
So sweet...
"Mingyu.... terima kasih." Ucapku yang masih terus-menerus menangis.
Dia hanya tertawa kecil melihatku. Dia langsung mengelus rambutku. dari belakang dan menyentuh dahiku dengan dahinya. Dia memang the best.
"Apa sakit yang ku tendang tadi?" Tanyanya.
"Enggak. Lebih sakitan ini." Jawabku sambil menunjukkan pipiku yang bekas tamparan Taehyung.
"Jadi dia menamparmu. Enak enggak digituin? Rasanya seperti apa?" Aku makin kesal padanya. Dia malah meledekku.
"Mau ngerasain juga. Sini!" Ucapku kesal sambil mengangkat tanganku yanh siap untuk menamparnya.
"Ya! Ya! Berhenti. Maaf." Ucapnya sambil memegang tanganku dengan memohon.
Akhinya aku berhenti, dia pun melepaskanku."Mingyu!" Panggilku sambil menundukkan kepalaku, mengelap air mataku. Dan kembali menatapnya.
"Makasih atas segalanya. Kamu memang sahabat terbaikku di dunia ini. Terima kasih banyak yaaa. Sebagai balasannya." Aku mencium pipinya dengan lama sambil menutup mataku.
Dia terlihat diam saja. Aku langsung menatapnya kembali sambil tersenyum padanya. Aku langsung berdiri dan meninggalkannya sendiri. Berkatnya aku dapat mengeluarkan rasa sedihku. Tapi rasa sakit tamparannya Taehyung tidak menghilang. Apa yang harus kukatakan pada Taehyung yang sebearnya?
~Setelah acara selesai~
Six Day telah membawakan 3 piala. Member Six Day diberi 3 hari libur untuk istirahat. Setelah acara selesai, aku langsung pulang ke rumahku bertemu dengan eomma dan appa.
Aku pun membuka pintu rumahku.
"Aku pulang. Eomma, appa!" Panggilku sambil mentup kembali pintunya dan melepaskan sepatuku.
Kemudian datang eomma dari dapur yang sedang mencuci piring. "Oh (yn) sayangku. Selamat datang, nak." Sambil mengecup kedua pipiku dan memelukku
"Appa mana?" Tanyaku.
"Appa lembur. Sepertinya dia akan pulang besok." Jawabnya.
"Ya sudah. Eomma, (yn) mau ke kamar." Ucapku sambil melangkah ke kamarku.
"Udah makan belum?" Tanyanya sambil balik ke dapur.
"Uuhh..... udah kok eomma. (Yn) mau tidur, lelah banget..." jawabku yang langsung masuk kamar.
Aku menutup pintu kamarku dan menjatuhkan diriku ke tempat tidurku yang sudah lama tidak pernah kupakai. Aku pun terbangun dari tempat tidur dan menuju lemari bajuku. Kubuka lemarinya, lalu Aku mengganti bajuku dengan baju tidur Pikachu yang juga sudah lama tidak kupakai. Terlihat sebuah seragam sekolahku ketika SMA yang hanya digantung dengan Hanger. Baju ini sangat banyak sekali kenanganku dengan Taehyung. Tapi dia meninggalkanku begitu saja dulu dan sekarang. Pertemuan antara aku dan Taehyung sangat menyakitkan, dia menamparku seenaknya. Berkata yang sebenarnya padanya atau apa aku harus melupakannya? Dan mencari jalan yang lain
Maksudnya mencari pria yang cocok denganku. Mungkin aku menyerah saja padanya. Bahkan aku lelah dengan sikap dia ketika setelah dia meninggalkanku tanpa say goodbye. Rasanya tuh sakit banget, aku berjanji ingin mengatakan yang sebenarnya perasaanku padanya. Sepertinya sudah tidak bisa dengannya. Mungkin ada baiknya pada dia. "Cewek murahan" hanya kata-kata itu saja yang selalu menggantung dalam pikiranku.
Aaah!! Dia sudah banyak berubah sekarang. Sudahlah!
Aku pun langsung tertidur, ingin beristirahat.
Please dukungannya dong supaya tambah semangat nih untuk melanjutkan chaprter nanti. Ini udah yang masuk ke topik lho.
Yaaa selalu tunggulah chapter selanjutnya. Tidak akan lama. Pikiran ini selalu mengalir.