Mohon perhatiannya sebentarUntuk part ini saya rekomendasikan lagu yang cocok buat didengar sambil membaca...
Silahkan pilih :
1. Pray-younha
2. I'll Listen your story-t yoon mi rae
Kalo baca cerita ini sambil dengerin lagu diatas pasti baper bagiku. Bagi kalian terserah, karena aku tidak tau.
Tapi mood ku pas dengerin lagu diatas sambil bikin cerita ini. #wiiiihmantep
Selamat membaca
Warning typo is everywhere
*******
(Yn) PovDuniaku semakin sepi, kehilangan dua orang pria yang tingginya seperti tiang. Hatiku tidak bisa terbuka, ingin berbicara pada siapa? Tidak ada teman dekat lagi selain Mingyu. Orang tua, aku tidak ingin merepotkan mereka dengan hal kecil ini.
Sudah jam 22.00, diriku tidak bisa tertidur memikirkan hal-hal tadi pagi. Eomma, appa sedang pergi keluar, tiada seorangpun dirumah. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke sebuah bar, jaraknya lumayan jauh dari rumah.
Mingyu Pov
Apa aku telah berbuat benar? Meninggalkannya yang hatinya masih berbekas rasa sakit yang terpendam dalam dirinya ditambah oleh diriku yang membentaknya.
Jam 23.45
Malam-malam, aku melangkah meningikuti kakiku berjalan entah kemana dengan memakai mantel jaketku yang berwarna hitam gelap.
Kakiku terhenti seketika cahaya dari sebuah tempat memerangkanku -BAR- . Tadinya aku tidak berniat untuk memasuki tapi terlihat seorang yeoja meneguk terus menerus tanpa berhenti. Dan meminta kembali sebotol alkohol dari pemilik Bar. Badannya yang mungil; (yn)!
Aku terkejut melihatnya yang sudah mabuk. Aku pun melangkah memasuki Bar tersebut. Kepalanya yang terbawa kanan kiri sambil memegang gelas kecil dan mataku membola melihat 7 botol alkohol yang sudah dihabiskan olehnya.
"Ajussi!! Sebotol lagi." Ucapnya pada Ajussi yang memiliki Bar ini.
"Nde!!" Ucap Ajussi.
"(Yn)." Ucapku pelan yang tidak memanggilnya.
Tidak lama Ajussi itu memberi botol alkohol lagi.
"Terima kasih, ajussi."
Aku mengalirkan air mataku melihatnya. Aku mengusap air mataku dan menghampiri (yn).
"(Yn)!" Panggilku.
Kepalanya menoleh ke arahku. Matanya tidak sepenuhnya terbuka, ia tersenyum menatapku. "Ah Mingyu! Kau ada disini. Mari sini duduk." Dia menepuk bangku sebelahnya menyuruhku duduk.
"Tidak-ah. Lihat dirimu sudah mabuk berat! Ayo kita pulang!" Aku menggenggam erat lengannya.
"Ajussi. Ini bayarannya. Kembaliannya ambil aja." Ucapku dan membawa tubuh mungilnya di punggungku.
Aku mengeluarkannya ke bar tersebut dan membawakannya pulang. Yeoja ini malah merengek-rengek minta kembali ke bar itu. Kelakuannya benar-benar berbeda dari yang terlihat cool, berani, dan pintar menjadi seperti anak kecil yang cengeng dan manja.
"Aish. Bisa tidak kau diam?" Bentakku padanya.
"Turunin aku! Turunin aku!" Ucapnya yang suaranya berubah menjadi anak kecil sambil memukul-mukul pundakku.