3 - Is It Just a Dream?

252 22 0
                                    

"Woah apa aku terbang?"

Hayoung mengangguk.

"Tapi kita mau kemana?"

"Bertemu Ratu"

"Ratu? Yak! Shireo, aku ingin kembali. Lagi pula kenapa aku tadi mau mengikutimu sih? Aish jinjja"

"Aigoo kau akan menyesalinya jika tidak ikut tadi"

Hayoung tertawa kecil.

Seulgi pasrah. Ia kini melihat kesekeliling, benar-benar indah.

Ia juga menikmati dirinya terbang, kapan lagi ia bisa terbang seperti ini? Lagipula tidak ada salahnya ia mengikuti gadis bernama Hayoung itu, ia terlihat seperti gadis yang baik.

Namun Seulgi masih memutar otak. Apa yang dimaksud Hayoung dengan 'bertemu Ratu'?.

Pikiran buruk mulai mendatanginya.

Apakah ia akan menjadi tumbal?

Apakah ia akan dijadikan budak?

**

Seulgi menapakkan kakinya ditanah, begitupun Hayoung.

Ia menatap kesekeliling.

Didepannya ada sebuah gerbang yang sangat besar nan megah.

Hayoung berjalan mendahului Seulgi lalu dengan mudahnya Hayoung melewati prajurit yang berjaga.

Seulgi yang masih keheranan takjub namun sedikit cemas memaksa dirinya untuk mengikuti Hayoung masuk kedalam.

Kling!

Suara gesekan dua pedang terdengar sangat nyaring. Seulgi membelalakkan matanya. Didepannya ada dua pedang yang saling bergesekan.

Seulgi mundur selangkah.

"Dia Seulgi" ucap Hayoung.

Prajurit itu menarik pedangnya lalu membungkuk. Seulgi menatap heran, kini ia benar-benar cemas.

"Ayo masuklah saja"

Seulgi melangkahkan kakinya masuk. Matanya tak bisa diam, kepalanya juga ikut-ikutan.

Hayoung menyamakan langkah Seulgi.

"Ini tempat apa? Kenapa kau mengajakku kesini?"

Hayoung tersenyum.

"Kau akan mengetahuinya nanti"

"Jangan bermain-main denganku" ucap Seulgi dengan nanda mengancam. Seperti sesuatu yang besar akan terjadi jika Hayoung bermain-main dengannya.

"Ikuti aku ya"

Hayoung menaiki tangga didampingi oleh Seulgi yang masih terus menganggumi tempat itu.

"Aigoo apakah tangga ini tak berujung?"

Hayoung tersenyum kearah Seulgi.

"Kenapa kita tidak sampai-sampai?" Sambung Seulgi.

"Memang agak jauh. Mau terbang saja?"

Seulgi mengangguk.

Sesampainya ditingkat yang kedua, Hayoung berhenti terbang.

"Kau harus berganti pakaian dulu"

"Pakaian? Gak usah, ini style ku"

"Eiii jangan membantah, kajja!"

Hayoung berlari kecil dan masuk kesebuah kamar yang sangat besar.

"Woah ini kamarmu?"

Seulgi kembali takjub.

Hayoung menggeleng, "ini kamarmu"

"Kamarku?"

"Iya, cepat pakailah ini"

Hayoung menyerahkan dress berwarna orange seperti miliknya kearah Seulgi.

**

Seulgi berjalan perlahan memasuki ruangan yang besar. Matanya masih terus berjelajah, mengagumi apa yang ia lihat. Ia masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Hey membungkuk!" bisik Hayoung.

Seulgi menoleh kearah Hayoung yang sudah membungkuk. Tanpa berpikir panjang, Seulgi ikut membungkukkan badannya.

"Ratu, ini Seulgi"

Seulgi mengangkat wajahnya. Tangannya refleks menyibakkan rambutnya kebelakang, membuat wajahnya lebih jelas terlihat.

"Seulgi-ya" ucap Ratu.

Seulgi hanya diam.

Wajahnya kaku tanpa senyum namun matanya menyorotkan kepolosannya. Maka walaupun tanpa senyum, wajahnya tak terlihat judes.

"Tatapan itu, masih sama" ucap Ratu pelan, hampir tidak terdengar.

Seulgi memiringkan kepalanya, berharap Ratu mengulangi perkataannya tadi.

Ratu terus mengamati Seulgi dari atas sampai bawah. Senyumnya terukir manis, matanya sedikit berair.

"Seulgi kemarilah" kata Ratu lemah. Suaranya sedikit serak. Kedua tangannya terbuka lebar.

Seulgi menoleh ke Hayoung tapi ternyata gadis itu sudah menghilang.

Seperti dihipnotis, Seulgi maju beberapa langkah dan memeluk wanita yang kata Hayoung tadi adalah seorang Ratu. Tapi memang, dari penampilannya Seulgi yakin wanita didepannya ini adalah seorang Ratu.

"Seulgi-ya, waktu kita tidak banyak dan kita semua bersyukur akhirnya kau datang. Sekarang beristirahatlah, panggil saja pelayan jika kau membutuhkan sesuatu"






TBC
Maaf ya updatenya dikit-dikit hehe, tp kuusahain update partnya cepet^^

Am I a Human?   ;seulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang