Kyuhyun berjalan menuju rumah sederhana ditengah hutan. Kanan dan kiri rumah itu hanya ada pohon-pohon besar saja. Sebuah kandang kecil kosong yang tidak terawat berada disebelah kanan gubuk itu.
Kyuhyun menyilahkan gadis yang mengikutinya untuk duduk di kursi bambu di teras.
Tak lama kemudian lelaki itu kembali membawa sekotak obat kemudian langsung membalut luka Seulgi.
Seulgi tidak banyak tanya. Bukan karena tidak ada pertanyaan yang berada di otaknya, namun karena terlalu banyaknya pertanyaan sehingga ia tak mengerti mana yang harus ia tanyakan lebih dulu.
Angin berhembus semilir, menerpa wajah mereka yang menatap lurus kedepan. Tidak ada pembicaraan diantara mereka.
Hanya suara kicauan burung yang menemani mereka. Angin ikut berhembus semilir. Daun-daun pepohonan bergesekan. Menemani kicauan burung yang mendominasi tempat itu.
"Ekhm, terima kasih kau telah membantuku" ucap Seulgi memecah keheningan diantara mereka.
Kyuhyun menoleh kearah gadis itu lalu tersenyum.
Seulgi kembali diam. Ia tak punya pikiran untuk berbicara lagi. Apalagi untuk bertanya. Lelaki itu sepertinya bukan sosok orang yang suka dihujani banyak pertanyaan. Lelaki itu tipe yang pendiam pikirnya.
"Mau minum?"
Kyuhyun akhirnya membuka mulut. Dua kata yang keluar dari mulutnya berhasil membuat Seulgi langsung menoleh kearahnya. Mereka saling menatap dalam diam, cukup lama.
"Lelaki ini ternyata tampan"
Kyuhyun menatap Seulgi heran. Tidak nyaman ditatap seperti itu, Kyuhyun langsung beranjak masuk kedalam rumahnya.
Dengan membawa dua botol minuman, Kyuhyun kembali duduk disamping gadis itu. Tanpa berbicara, Kyuhyun menyodorkan sebotol minuman kearah gadis itu.
"Apa kau hidup sendiri?"
Seulgi membuka mulutnya. Ia tidak bisa menghentikan mulutnya untuk mengeluarkan suara. Gadis itu siap untuk dicuekin kedua kalinya oleh lelaki itu asalkan ia bisa bertatapan dengan lelaki itu lagi. Ah tidak, pikirannya sungguh kacau.
Kyuhyun mengangguk.
Tidak ada sepatah katapun terlontar dari mulut lelaki itu. Seulgi hanya diam, apa yang ia pikirkan benar bahwa lelaki itu tidak menjawab pertanyaannya dengan suara tapi yang ia harapkan terjadi. Keduanya kini saling menatap.
"Bagaimana denganmu?"
Seulgi membelalakkan mata sipitnya. Mulutnya hampir saja menganga. Ia berpikir ini waktu yang tepat untuk mengajak bicara lelaki itu.
"Aku hidup bersama kedua orang tuaku dan seorang adik laki-laki"
"Benarkah? Pasti menyenangkan"
"Tidak juga"
"Kenapa tidak?"
"Berisik, marah-marah terus, melarang ini itu, ah pokoknya mengesalkan"
"Hemm... seandainya aku bisa menjadi sepertimu. Menghabiskan waktu bersama mereka"
"Mereka? Bersama keluargaku?"
"Bukan, tapi keluargaku"
"Memangnya dimana keluargamu?"
"Mereka sudah pergi karena kejadian 15 tahun yang lalu"
"15 tahun yang lalu? Kejadian apa?"
Kyuhyun sedikit terkejut. "Berapa umurmu? Kenapa kau tidak tau kejadian 15 tahun yang lalu?"
"Apa yang terjadi?"
"Sebuah perang, ah sudahlah aku tidak ingin membicarakannya. Mau ikut aku berburu saja?"
**
Langit meredup. Matahari sudah digantikan oleh bulan. Cahayanya menerangi perjalanan Kyuhyun dan Seulgi yang baru saja selesai berburu.
"Terimakasih sudah menemaniku berburu, sebaiknya kau pulang karna langit sudah gelap"
Seulgi mengangguk sambil tersenyum.
"Mau kuantar pulang?"
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri"
Trap trap trap.
Suara derapan kuda terdengar mendekat kearah mereka berdua. Prajurit berkuda kerajaan seketika itu juga mengepung mereka dan menodongkan senjatanya kearah Kyuhyun sedangkan Seulgi ditarik menjauh dari Kyuhyun.
"Siapa kau?" tanya Hayoung sebagai pemimpin pasukan.
Kyuhyun melirik kearah Seulgi.
"Hayoung-ah, dia Kyuhyun. Ia sudah menyelamatkanku tadi"
"Menyelamatkanmu?"
"Lepaskan dia, Hayoung-ah"
Prajurit seketika itu juga menarik senjatanya dan dilepaskannya Kyuhyun.
"Apa kau putri kerajaan Seulgi-ssi?" tanya Kyuhyun setengah berbisik.
"Ani" jawab Seulgi cepat.
"Lalu kenapa kau memanggilnya dengan '-ah'? Ia adalah seorang putri kerajaan. Tidak seharusnya kau memanggilnya seperti itu" bisik Kyuhyun.
"Iya dia adalah kakakku. Eonni kajja"
"Apa? Kakak? Sejak kapan aku menjadi kakakmu Hayoung-ah?"
Prajurit menarik lengan Seulgi paksa dan memasukkannya kedalam kereta kuda.
"Besok pagi pukul 10 temui aku disini, Seulgi-ssi!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Human? ;seulgi
Fantasy"Jadi sebenarnya aku ini siapa? Apa yang harus kupilih? Sungguh aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang" - Seulgi. --------------------- Happy Reading! Don't forget to tap the ☆ and type comments~♡ --------------------- Copyright © 2016 o...