4 - Golden Lake

220 20 0
                                    

“Bagaimana tidurmu semalam, Seulgi-ya?”

“Aku tidur dengan baik, Ratu”

“Begitukah? Apa ada yang ingin kau lakukan hari ini?”

“Aku sangat ingin berkeliling negeri ini”

“Lakukanlah”

Seulgi melangkahkan kakinya keluar dari istana sendirian. Sebenarnya ia ingin pergi bersama Hayoung namun ia melihat Hayoung sedang sibuk berlatih bela diri. Seulgi tidak ingin mengganggunya.

Seulgi berhenti pada sebuah danau yang berwarna keemasan. Gadis itu lalu berjongkok ditepinya. Dicelupkannya kedua tangannya itu kedalam air danau.

Srek srek.

Tiba-tiba terdengar suara semak yang berasal dari belakangnya.

Gadis itu otomatis menoleh, mencari-cari penyebab semak itu bergesekan. Gadis itu yakin angin yang baru saja berhembus tidak sekuat itu untuk membuat semak-semak itu bergesekan.

Seekor ular besar mengintip dari bawah air danau. Bergerak perlahan mendekati mangsa. Matanya manatap tajam kearah gadis yang berada didepannya. Gadis yang sebagian tangannya masih terendam didalam air.

Ular itu bergerak mendekat dan semakin dekat.

Srek srek.

Seorang lelaki muncul dari semak-semak. Dengan segera lelaki itu menarik gadis itu menjauhi tepian danau. Dipaksanya gadis itu supaya berlindung dibelakangnya.

Tubuh Seulgi terpental, tubuhnya jatuh ketanah.

Gadis itu terkejut.

Seekor ular besar muncul dari danau.

Lelaki itu mengulurkan kedua tangannya kedepan. Munculah suatu cahaya keemasan dari telapak tangan lelaki itu.

Terjadi pertarungan antara lelaki dan si ular sedangkan Seulgi langsung berlari menjauh, bersembunyi dibelakang pohon besar dekat situ.

Matanya mengintip sedikit, jantungnya berdetak lebih cepat. Lelaki itu harus menang pikirnya. Lelaki itu tidak boleh sampai terluka. Namun ia tak bisa melakukan apapun untuk melindungi lelaki itu.

**

“Apa kau baik-baik saja nona?”

“A..aa..aku? Seharusnya aku yang bertanya, apakah kau baik-baik saja?” Seulgi berdiri berhadapan dengan lelaki itu.

Lelaki yang berhasil menang melawan ular itu. Lelaki yang sudah menyelamatkannya.

“Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?”

“Aku baik-baik saja”

Lelaki itu melihat kearah siku Seulgi. Sikunya terluka. Darah bercampur dengan tanah.

“Sikumu terluka”

Seulgi melihat kesikunya.

“Tidak apa-apa, ini hanya lecet sedikit”

“Kalau begitu ikutlah denganku, aku akan mengobatimu”

“Tidak perlu, aku akan mengobatinya sendiri”

“Jangan menolak”

Lelaki itu berjalan menjauh dari gadis itu. Tanpa berpikir panjang, Seulgi mengikuti lelaki itu dari belakang.

Mereka berdua sama-sama diam. Tidak ada satu katapun yang keluar dari kedua mulut mereka.

Lelaki itu sesekali melirik kearah Seulgi yang kini berjalan disampingnya. Matanya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada gadis itu.

“Ngomong-ngomong siapa namamu? Apa kau bukan dari desa ini? Aku belum pernah melihatmu”

“Oh iya namaku Seulgi. Benar aku bukan dari sini. Bagaimana denganmu?”

“Namaku Kyuhyun penduduk asli sini. Darimana asalmu?”

“Dari Seoul…”

Seulgi terdiam. Gadis itu melirik kearah Kyuhyun, begitupun sebaliknya.

"Seoul? Dimana itu? Apakah itu desa baru?"

"Tidak, itu ibu kota Korea Selatan. Kau tidak tahu?"

"Korea Selatan?"

Seulgi mengangguk.

Pandangan mata kyuhyun bertanya, lalu laki-laki itu tertawa kecil.

“Seoul? Korea Selatan? Bukankah itu dunia manusia? Kau pasti bercanda. Tidak ada manusia yang bisa datang kesini”

“Oh maksudmu apa?”

"Kau tidak bisa membohongiku, katakan saja darimana kau berasal. Aku bukan orang jahat, kau tau"

"Aku tidak berbohong"

“Manusia tidak bisa kesini. Berhentilah berbohong hahaha"

Seulgi menyeritkan dahinya, ia benar-benar kebingungan.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Apa kau baru tau?”

Seulgi mengangguk lemah. Ketakutannya muncul.

“Ahhh berarti kau berasal dari desa yang sangat terpencil ya”

Seulgi hanya diam. Ia tidak berani untuk bertanya lebih lanjut. Ia terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.


TBC

Am I a Human?   ;seulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang