Before(?)

155 17 3
                                    

"Chihiro..."

Kurasakan tubuhku membeku. Aku tak bisa melepaskan pandanganku dari sosok yang kukenal tapi amat sangat berbeda dengan apa yang biasa kulihat. Pikiranku blank seketika akibat pemandangan yang begitu sempurna di depanku.

Dia menangkupkan kedua tangannya di pipiku. Sorot matanya tampak serius. Tapi keseriusan justru membuatnya tambah cantik.

"Berhati-hatilah..."

"Kau akan membuat perubahan besar" kemudian dia mendorongku.

Seketika aku terbangun. Kudapati langit-langit kamar yang familiar. Aku mengenjap-ngenjapkan mata, dan hanya bisa mendengus kecewa karena semua itu hanya mimpi.

"Pagi, Chihiro"

Spontan aku menoleh ke sumber suara. Seketika kepalaku berasap mendapati seseorang yang sangat kukenal tengah duduk di samping ranjangku. Spontan aku menutup hidungku yang mendadak pembuluhnya pecah gara-gara gak sanggup menahan panas kepala, alias mimisan. Gadis di sebelahku tak lain dan tak bukan adalah gadis yang ada dalam mimpiku.

Sekaligus sahabatku.

Tapi yang menyebabkan kenapa aku mendadak kayak omes begini karena pakaian yang dikenakannya amat sangat bertolak belakang dengan apa yang biasanya kulihat. Biasanya dia itu tipe glommy, tomboy berantakan. Sekarang, dia feminim, sangat malahan dan bahkan cenderung seksi dengan kain putih tipis itu.

"Kau masih saja omes seperti biasa" gadis itu malah meninju perutku. Seketika aku mengaduh.

"Rui... kenapa tiba-tiba..." tanyaku tak bisa menyelesaikan kata-kataku. Bingung sumpah dengan situasi yang kualami sekarang. Ada apa dengan gadis ini. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

"Sebelum kujelaskan apa yang terjadi, aku harus mengatakan hal ini kepadamu..." katanya menekan dahiku dengan telunjuknya "..., aku bukan Rui. Panggil aku Aito"

"Aito?" aku mendengus meremehkan "Jangan bercanda deh"

"Aku serius" katanya datar. Tak ada sedikitpun tanda-tanda bercanda dari wajahnya. "Panggil aku Aito. Dan tolong tunjukkan sikap hormatmu kepada authormu yang imut ini" katanya. Ekspresinya seketika berubah tengil.

"Hah?"

********

Kali ini kepalaku berasap bukan lagi karena gadis yang sekarang tengah mengambang di depanku terlihat begitu menggoda iman. Tapi lebih karena pernyataannya dan kenyataan bahwa dia melayang ini yang membuatku pusing.

Dia mengaku sebagai authorku yang saat ini tengah mengambil wujud salah satu OC nya dalam versi lebih yahud yang datang dengan tujuan untuk mengikutiku kemana-mana sebelum tanggal 29. Niatnya apa coba?

Dan kenapa ini bisa terjadi? Apa aku masih tidur? Tapi aku yakin sudah bangun. Apa ini fiksi atau realita? Aku mulai galau dengan statusku gara-gara makhluk mengambang yang menggoda iman yang menyebalkan itu.

"Chihiro..."

Aku malas untuk menanggapinya.

"Chihiro..." kali ini dengan suara lebih ke sok imut. Rasanya gimana gitu.

Tapi aku tetap tak peduli.

"Chihiro baka! Kenapa kau terus mengacuhkanku" sungutnya tiba-tiba memelukku dari belakang. Bahkan nyaris mencekikku. Mampus.

"Aa...Aito! Lepasin" teriakku panik. Dia kemudian melepaskanku dengan wajah tsunderenya.

"Sebenarnya maumu apa sih?" sungutku kesal.

"Aku ingin kau tak mengunjungi Rui hari ini"

Aku protes. "Kenapa? Aku dah janji mau menemuinya hari ini"

"Pokoknya gak boleh" sungut Aito ngotot.

"Gak mau. Aku dah janji sama dia. Sudah jangan ganggu aku Aito" sungutku mengibaskan tanganku. "Kalau kau emang authorku, buatkan aku ending yang bagus dengan Rui nanti. Oke?" kataku berlalu. Berlari hendak menuju tempat sahabatku satu-satunya itu.

Sepeninggalan Chihiro, gadis itu hanya bisa menghela nafas panjang. Menatap punggung orang yang dia hantui dengan perasaan bersalah.

"Maaf Chihiro. Aku gagal lagi menghentikanmu memulai permainan itu" gumamnya muram. Memeluk kedua tangannya. Kembali teringat masa lalu itu. Ia memejamkan matanya, kemudian kembali menguatkan hatinya untuk tujuannya kali ini.

"Tapi setidaknya aku bisa mencegah kemungkinan terburuk dari game itu..." gumamnya memutuskan untuk mengejar satu-satunya yang bisa melihatnya sekarang.

"Kau pasti bisa menghentikannya Rui... kau pasti bisa" gumamnya menguatkan dirinya sendiri. 

. 

.

.

Before Aitchan

Dibajak oleh UruMatchia

The End.

1st AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang