Sept

216 53 45
                                    

Calum berjalan santai di koridor, mengamati sekolah yang sangat sepi. Tentu saja, jam pelajaran sudah berlangsung sejak lama. Entah setan apa yang merasukinya, ia mau repot-repot ke sekolah dengan seragam ala kadarnya.

Derap langkah kakinya menggema. Membuat beberapa siswa di dalam kelas yang ia lewati menengok ke jendela. Mereka ingin melihat siapa orang bodoh yang membolos dengan tampilan acak-acakan. Baju tidak rapi, dasi yang tidak dikaitkan, kancing baju tak lengkap, dan tas kosong yang menghiasi pundak kanannya. Looks so hot,

but bad.

Ia menuju kantin dan melihat Michael sedang bermain dengan ponselnya. Bukan hal yang mengejutkan jika ia membolos. Lalu matanya menangkap Ashton yang berjalan menghampiri meja Michael dengan tangan yang penuh makanan. Tanpa berbasa-basi, Calum langsung berlari dan mencomot kentang goreng milik sahabatnya itu.

"What the hell! Darimana saja kau?" tanya Ashton. Michael yang menyadari makanannya berkurang, langsung menubruk Calum seperti anak kecil.

"Kembalikan kentangku, you jerk!" rengek Michael.

"Akan kuganti lima kali lipat!" sery Calum berusaha menghindari Michael.

"Oke, akan kutagih besok." kata Michael dengan senyum kemenangannya. Ashton menatap Michael tak percaya.

"Lima biji kentang maksudnya," tambah Calum yang disambut jotosan maut Michael.

Sedangkan Ashton hanya memandangi mereka yang sedang berkelahi. "Apa?" tanya Michael polos. Ashton memutar mataya tak peduli dan mengalihkannya pada style baru Calum.

"Where have you been?" tanyanya lagi. Calum pun menceritakan semuanya. Mulai dari kejadian menonjok ayahnya, hingga tadi pagi. Namun, ketika sedang asyik bercerita, Calum menyadari bahwa tidak hanya ada mereka di kantin tersebut.

"Hey, you! Nerdy boy with macbook and the pile!" Panggil Calum tak sopan. Mau bagaimana lagi? Itulah sifatnya. Ia memanggilnya karena yang ia ketahui, ia adalah salah satu penyebab Al mengalami frustasi. Merasa dipanggil, pria itu pun menoleh dan menghampiri meja mereka bertiga.

"You must be Lukeymings, right?" tanya Calum dengan sinis.

"No. I must be Luke Hemmings. L-U-K-E. Understood?" Dengan kelancangannya barusan, Calum ingin menonjok wajah Luke tanpa ampun. Tapi ia harus bersabar, ia harus memanfaatkan Luke.

"Whatever." Calum just rolls his eyes. Ashton and Michael want to punch Luke's baby face, but Calum stopped their movement.

"I want you to help me," tawar Calum sambil menenangkan kedua sahabatnya. Ia masih terngiang cerita Al semalam tentang Luke. Dan ia harus memanfaatkan suasana hati Al agar mendapat maaf darinya.

Calum membisikkan idenya kepada Ashton dan Michael. Namun, ia malah mendapat tatapan kaget dari keduanya.

"Kenapa kau peduli terhadapnya?!" tanya Ashton kaget. Setahunya, Calum tak pernah peduli pada siapapun kecuali sahabatnya.

"Is that the reason why you changed? Just because her? Oh my god, are you fallin' in love?" bisik Michael tak percaya.

"Shut up. Remember, there's any other guy in front of us." bisik Calum tak kalah. Merasa diabaikan, Luke berdeham cukup nyaring, membuat ketiganya menoleh tajam.

"Aku takkan sudi membantu kalian."

Calum menatap Luke tajam, "Apa kau bilang?"

"Kau tuli, ya?" balas Luke.

Calum menahan Michael yang mulai maju, "Kenapa kau membentak dan mengeluarkan Al dari ekskul? Ku yakin bukan cuma kesalahan Al yang membuatmu seperti itu."

"Oh, jadi kau melakukan ini semua demi Al?" tanya Luke tersenyum sinis, "kau menyukainya, ya?"

Rahang Calum mengeras, "jawab saja pertanyaanku!"

"Kau sungguh ingin tahu?" tanya Luke lagi yang disambut anggukan Calum, "karena dia bodoh."

BUG

Satu tonjokan berhasil mendarat di pipi Luke.

"Who do you think you are?! Kau tak tahu siapa kami, hah?!!" teriak Michael tepat di wajah Luke. Ashton dan Calum berusaha melerai Michael yang mencengkeram kerah baju Luke. Mendapat teriakan Michael, bukannya menghindar malah ia semakin mendekat ke arah Michael. Menunjuk dadanya dan menekan keras hingga tubuh Michael mundur beberapa langkah. Rupanya Luke punya nyali yang besar.

"Aku ketua ekskul pecinta alam dan ketua osis. Dan, ya. Aku tahu siapa kalian," kata Luke.

"Set of guy who always break the rules, always truant, always swearing, always use violence, always got bad grades, was blacklisted teacher, and many more. You guys become a school and family disgrace," sambung Luke enteng.

"Moreover, you Calum. I'm not sure that your parents still consider you as their son if they know your behavior."

BUG

"Bangs*t kau!!!" semprot Calum. Ia menonjok Luke hingga terjungkal ke belakang. Ashton dan Michael yang tak kalah geram, menyeret Luke ke dalam janitor room dan menguncinya di dalam sana.

"Tenang, Calum ... aku yakin semuanya akan kembali seperti semula. Seperti ketika kau berumur 10 tahun," kata Michael menenangkan. Saat mereka bertiga sedang berusaha memperbaiki mood, senyum manis Calum mengembang sempurna di wajah tampannya. Michael dan Ashton yang heran, melirik ke arah ponsel yang dipegang Calum.

Oh, pantas saja.

"Apa yang kau tunggu? Itukan yang kau inginkan? Angkatlah, Calum. Jangan membuatnya menunggu terlalu lama," goda Ashton ketika mengetahui caller ID yang terpampang jelas di layar ponsel Calum.

"H-hi? Um ... aku minta maaf untuk kejadian tadi pagi. Aku tak bermaksud-"

'' Calum ... I-I'm sorry ... please ... help me. H-help-"

'' WHAT ARE YOU FCKING DOING, BITJ?!"

'' CALUM! PLEASE! HELP ME! N-NO! GIVE MY PHONE BACK, JERK! D-DON'T DO THAT! D-"

Tutt ...

Tutt ...

Tutt ...

Dan detik itu juga, ia tahu bahwa Al sedang dalam bahaya.













xxx

Thursday, April 14 2016.

Itu yang bilang "What are you doing, bitj?!" penculiknya eak.
;)
;)
;)
;)

Sincerely,
-windu

Beautiful Pain • HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang