Quatorze

53 8 0
                                    

Setelah berpamitan, Calum melesat laju menuju arah yang telah diberitahukan mereka. Tak lupa Calum mempersiapkan sniper dan juga yang lainnya.

Satu jam Calum menyetir. Namun tempat tujuannya sama sekali tak kelihatan. Ia terus bersabar dan menahan gelisah. Dan ternyata,

ia kembali ke desa!

"Sialan! Bisa-bisanya aku salah ambil jalur! Sialan, mati saja kau, Calum!!" umpatnya seraya menendang pintu mobilnya.

Calum berhenti merutuki dirinya ketika desa terlihat sangat sepi. Ia mengedarkan pandangannya dan menemukan para warga berkumpul di lapangan terbuka. Ia pun mendekatkan mobilnya ke sana dan menemukan Ashton hendak dipasung.

***

"Hei, Nak. Apa kau ada waktu hari ini?" tanya Kakek lewat telefon.

"Sebenarnya aku harus belajar, Kek. Ada apa?"

"Kau bercanda! Ini hari minggu, Luke! Datanglah ke rumah Kakek sekarang, ada misi khusus."

"A-apa? Ada misi untukku?! Apa misinya bagus?!" tanya Luke bersemangat. Sementara Kakek hanya tersenyum.

"Sangat bagus."

Begitulah sambungan telefon itu berakhir. Luke bergegas ke rumah kakek sementara nenek menghela nafasnya berat.

"Sudah waktunya ia tahu, bukan?" tanya kakek menatap belahan jiwanya.

"Kenapa kau tidak memberitahunya dari awal?" tanya nenek seraya menahan emosi. "Mereka satu sekolah dari SD dan baru saling kenal sekarang! Bahkan Calum memukuli Luke tanpa tahu bahwa dia adalah adik nya!!!"

Kakek memeluk nenek erat, "Luke masih terlalu kecil untuk mengetahui kebusukan Ayah kandungnya. Aku tak tega ...."

"Itu sebabnya kau memasukkannya ke kelas akselerasi hingga SMP agar tak bertemu dengan Calum?" tanya nenek memastikan.

"Ya, dan agar ia bisa satu angkatan dengan Calum saat SMA."

"Kau ... membuat keduanya terluka!"


"ASHTON!"

Para warga kaget ketika mendengar Calum berteriak.

Calum langsung berlari menghampiri dan betapa terkejutnya ia saat melihat Michael terikat di tiang yang sama dengan Ashton.

Dan jangan lupakan pasungan yang sudah siap membelenggu Ashton.

Milena yang menangis di samping lapangan pun menghambur ke pelukan Calum.

"Kau kenal mereka? Kau bilang kau datang sendiri?" tanya seorang ibu.

"Ya, aku memang datang sendiri. Kenapa kalian mengikutiku, bodoh?!" Calum gusar.

"Hey! Mana mungkin aku membiarkanmu menyelamatkan Al sendirian! Apalagi saat kau masuk ke desa!" teriak Ashton.

"Mereka juga jahat, Cal!!!"

Calum terkejut.

Ia mundur beberapa langkah. Wajah para warga pun mulai panik dan beberapa diantaranya ingin menangis.

"Calum ...," panggil Jhon.

Calum ketakutan, "Kalian jahat? Lalu—"









"Semalam itu apa?"

+++
Hehehehehe:-D
Setelah berdebu berbulan-bulan akhirnya mulai lanjut!

BENTAR LAGI ANU NYA YA WANKAWAN!

JANGAN STAY TUNE
*ala ala*

/ditabok

-wind

Beautiful Pain • HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang