Seize

59 6 0
                                    

Luke duduk ditempat favoritnya, tempat dimana ia mencurahkan isi otak jeniusnya.

"Akan kubunuh dia saat tiba di sini," kata Luke.

Nenek tertawa, "Kalimat sambutan yang bagus!"


































Para warga tampak lega mendengar ayah Calum telah tiada. Calum pun seharusnya lega, tapi tidak saat Woozi menepuk pundak Calum yang lebih tinggi.

"Ayahmu orang yang baik, orang gila itu yang menjebak Ayahmu!" teriak Woozi.

"M-maksudmu?" tanya Calum.

"Kesalahan Ayahmu di masa lalu ia ungkit dan ia jadikan ancaman," lanjut John.

"Kesalahan masa lalu? Yang mana?" tanya Luke.








"Yang ia membuang adik laki-lakimu ke panti asuhan."











































Luke membuka laptop dan hand phone nya. Ia menyambungkannya hingga terbentuk kode sempurna.

Ia mulai memasukkan koordinat letak tempat Al disekap dan tak butuh waktu yang lama, ia mulai bertarung dengan keamanan tingkat sedang yang melindungi CCTV tempat tersebut.

"Apa Calum sudah memakai perangkat ditelinganya?" tanya Luke yang disambut anggukan kakek.

Luke melanjutkan pekerjaannya berperang dengan virus, sementara kakek meminum teh yang telah dibuatkan nenek dengan santai.

"Bagaimana bisa kau membedakan kode sialan itu?" tunjuk kakek pada kode-kode hijau mengerikan di layar komputer.

"Aku, 'kan orang yang peka," jawab Luke acuh.

"Cih, kau bahkan tak punya pacar."














































"SIAPA YANG TELAH BERBUAT SEPERTI ITU PADA AYAHKU?"

Keadaan pun menjadi hening. Beberapa warga terkejut ketika mengetahui kebenaran sifat dibalik ayah Calum.

"Al adalah anak buangan, sama seperti adikmu. Kupikir mereka berteman," kata Woozi, "mungkin...," lanjutnya.

"Ya, karena mereka ada di panti asuhan yang sama. Tapi Al diadopsi duluan oleh orang jahat yang ternyata dalang dari penyelundupan manusia." John mengambil bom asap yang ia sembunyikan ditas lusuh nya.

"Bagaimana kalian mengetahuinya?" tanya Ashton.





























































"Karena kami mantan bawahannya."


+++
Karena kejadiannya barengan antara di hutan sama rumah kakek Calum, jadi di spasiin panjang aja ya;-D

-wind

Beautiful Pain • HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang