chapter fourteen.

102 6 0
                                    

selamat membaca♥

Sejurus kemudian,ia langsung berjalan membawaku ke mobil hitam miliknya dengan kecepatan tinggi mobil itu langsung melesat meninggalkan apartemen milik Mr. Alvaro .

"Aku-, aku mencintaimu Iqbaal Lucas" ucapan itu langsung keluar begitu saja dari mulutku.

Mungkin,karena penyelamatan ini aku bisa bersamanya lagi.

"Me too Jennay"

"I hate you!" Aku memajukan bibirku setelah mendengar nama Jennay dari mulutnya.

Aku benci panggilan itu kau tahu?

"But you loves me? Ayolah jangan seperti itu.Atau aku akan-"

"Stop it ! Aku tahu yang akan kau katakan"

"Kau selalu tahu apa mauku sayang"

Kami berdua tertawa keras di dalam mobil.

"Siapa itu Brooklyn?" aku bertanya dengan nada serius padanya.

"Detektif pribadiku sekaligus bodyguard"

Whut? Bahkan ia memiliki detektif pribadi? Sebegitu kaya kah kau? Mr. Lucas?

Aku membayangkan bagaimana nantinya bila aku menjadi Mrs.Lucas,pasti hidupku akan terjamin.Setiap bulan aku kirimkan uang pada orang tuaku di New York.Dan membiyayai sekolah kedua adik kembarku Clayera dan Max Wellington.Pasti mereka senang bila bisa merasakan bangku Univresitas.

Sebelumnya aku akan bercerita sedikit tentang keluargaku di New York.
Aku memiliki satu kakak laki laki,namanya Frank Wellington.Frank sangat baik padaku dan kedua adiku.Ia selalu mengirimkan kami uang setiap bulannya.Dulu,saat aku masih berusia empat belas tahun dan kakak ku itu berusia delapan belas tahun.
Frank bekerja sambil mejalani sekolahnya di Rusia.
Tepatnya di Moscow.Sampai kejadian menimpanya.Saat ia hendak pulang dari pekerjaannya,Frank kecelakaan.Tubuhnya terpental beberapa meter setelah di tabrak oleh mobil.
Aku dan kedua adiku sungguh terpukul oleh kejadian itu.
Apalagi saat itu,ayahku James Wellington baru saja di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Dan setelah aku cukup mampu untuk tinggal di luar kota dan mengadu nasib akhirnya aku pergi ke London.Walau baru satu tahun di sini,aku bisa mengirimkan uang setiap bulan untuk biaya sekolah kedua adiku.Untung saja sekarang ayahku mempunyai pekerjaan tetap lagi,dan mulai bekerja disana hingga sekarang.Akhirnya keluargaku tak kekurangan uang setiap hari.Walau,kedua adiku mungkin tak akan merasakan bangku kuliah.
Karena biaya yang cukup mahal.
Okey kurasa itu tak penting.

"Are you OK? Mrs.Lucas?"

Bayanganku tentang keluargaku buyar seketika karena perkataan Mr. Lucas.

Aku mengangguk lemas.

Aku sungguh rindu pada keluargaku di Amerika.

"Kau nampak tak baik baik saja.Hey ada apa denganmu?"

Aku terdiam,memilih tak menggubris apa yang dikatakan nya.

"Kurasa kita singgah sebentar di kedai kopi tak apa kan? Kau bisa menceritakan semuanya padaku babe"

"Kurasa itu tak perlu.Aku ingin pulang ke apartemenku saja"aku membuka suara.

"Baik,tapi kau janji akan menceritakan padaku nanti setelah kita sampai.Okey?"

Aku hanya mengangguk.

------------------

"Dimana aku?"

Aku tersadar,ternyata sedari tadi aku tidur saat dalam perjalanan ke apartemen.
Dan sekarang aku telah berada di kamar tercintaku
Kepalaku pusing,perutku juga lapar.Aku melawan rasa pusingku dan berusaha untuk berjalan ke dapur.

Mr.Lucas // I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang