Epilogue

115 3 0
                                    

     Author's point of view

"Hazza kembalikan roti isi ku! Atau aku laporkan kau pada Dad"

Suara anak perempuan berkucir kuda membuat keramaian di meja makan pagi ini.Usianya kini menginjak empat tahun dan begitupula kembarannya.

Mereka memiliki sifat berbeda.
Sang kakak lebih merasa dirinya itu paling hebat,dan tidak terlalu suka dipanggil"kecil" oleh siapapun.Karena pikirnya,ia sudah besar dan tidak bayi lagi.

Sementara adiknya,memiliki sifat pengadu terhadap segalanya dan manja.Ia lebih dekat dengan ayahnya.Dan melaporkan segala perbuatan yang diperbuat oleh saudara kembarnya kepada ayahnya,walaupun itu hal yang kecil dan sepele.

"Dasar tukang adu! Semua orang tak suka padamu tahu"Hazel terus meledek adiknya yang perlahan meneteskan air matanya.Hazel memang seperti itu sifatnya,tapi ini hanya sekedar candaan.Hazel tetap sayang pada adiknya,bagaimanapun Nadine adalah saudari kembarnya dan lahir tak jauh berbeda menit dengannya.

"Dad!!!"Nadine mulai berlari kearah sang ayah yang sedang menonton televisi,di tangan ayahnya terdapat roti isi yang masih utuh,tandanya ayahnya memang belum memakan sarapan paginya.

"Ada apa sayang?"

Mendengar suara anaknya dari dapur,Iqbaal menoleh dan mendapati anak perempuannya menangis.

"Hazel mengambil roti isi miliku,dan dia bilang aku adalah tukang adu"Nadine melaporkan semua hal yang dialaminya.Iqbaal yang mendengar itu hanya terkekeh.Inilah kebiasaan pagi yang tak penah hilang dari keluarga kecilnya.

Ribut tentang makanan di pagi hari.

"Itu sama sekali tidak lucu dad,mengapa kau tertawa?" Bibir Nadine semakin dimajukan.Hal itu membuatnya teringat pada istrinya,Jennifer selalu memajukan bibirnya kedepan ketika sedang kesal.Sama persis dengan Nadine.

"Makanlah roti isi milik Dad sayang.Dan Hazel jangan terus kau ganggu adikmu"ucap Iqbaal memperingati.

Hazel seolah tak peduli pada perkataan ayahnya dan memilih memakan roti isinya hingga habis.

**** *****

"Cepat bersiap anak anak,kita akan menghadiri acara pernikahan Aunty Violet"
Ucap Jennifer pada anak anaknya yang sedang berkejar kejaran di taman belakang.

Tak terasa pula Violet akan menyusul Jennifer.Menjadi seorang istri dan ibu nantinya.Hari ini adalah hari bahagianya.Tak mau terlambat akan itu,Jennifer berangkat lebih awal dari jam yang di tentukan.
Berhubung hari ini adalah hari libur,maka Iqbaal akan ikut.Menemani istri dan anak anaknya.
Karena biasanya Iqbaal selalu sibuk dengan urusan kantornya.Walaupun selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya,walau hanya satu jam atau dua jam keluarga kecil itu selalu berkumpul untuk sekedar minum teh.Itu setiap hari mereka lakukan.

"Darimana kau dapat tuxedo itu Haz?"jennifer bertanya heran.Tidak biasanya Hazel memakai tuxedo saat pergi.Biasanya hanya memakai kaus lengan panjang dengan jeans dan sneakers senada.

Walau Nadine dan Hazel masih sangat kecil penampilan mereka sudah layaknya orang dewasa.Baju yang mereka kenakan mengikuti trend masa kini.
Mungkin karena ibunya yang sangat mementingkan penampilan.Maka dari itu mereka di pakaikan baju yang sedang trend.

"Dad yang membelikanku mom"Hazel tercengir lebar.
Dan menggaruk garuk tengkuk nya yang tidak gatal.Saat Jennifer memalingkan pandangan nya ke ruang tamu,disana sudah terdapat Nadine dengan balutan gaun putih yang sama seperti milik ibunya.Jennifer sengaja membelikan yang sama seperti miliknya untuk dipakai disaat acara seperti ini.Nadine berlari kearah ibunya,mengecup singkat pipinya dan berkata "same.yeah?" Senyuman manis terpancar dari bibirnya.

"Same baby," balas Jennifer

"Thankyou mommy,that's so beatifull dress"ucap Nadine lagi.

"Welcome baby,mom ada sesuatu yang membuatmu lebih cantik dari ini.Kau mau memakainya?"

"Sure,apakah aku akan terlihat seperti cinderella bila memakainya,mom?"

Jennifer terkekeh mendengar ucapan polos putri kecilnya.

"Lebih dari Cinderella sayang"tangan Jennifer mengeluarkan sebuah flower crown berwarna senada dengan gaun milik Nadine.

Meletakannya dikepala putri kecilnya dan membenarkan sedikit posisi nya agar tidak jatuh saat dipakai."Beatifull Girl"
Nadine langsung berlari ke arah cermin setelah dipakaikan flower crown itu.

Ps: pict Nadine Avery Lucas on mulmed!

Memandang dirinya di depan cermin,dan tersenyum bahagia.

"Aku seperti Cinderella,thankyou mommy.I love you"
Nadine berlari kecil kearah Jennifer.

---- ------

Dari arah pintu terdengar suara yang memerintah semua penghuni rumah untuk segera kearah sumber suara.Suara yang berat dan rendah dari
Daddy Lucas.

Berlari kecil kearah sumber suara,Jennifer Nadine dan Hazel saling bergandengan tangan.

"Are you ready team?"tanya Iqbaal dengan nada seperti seorang kapten.

"Yes captain!"jawab Nadine dan Hazel kompak.

Tak terasa,sudah empat tahun Iqbaal dan Jennifer menjalani rumah tangga.
Seiring dengan usia Hazel dan Nadine yang sekarang menginjak usia empat tahun.Keluarga kecil yang begitu bahagia.Senyuman dan kecupan selalu hadir di setiap waktu.Tak peduli sedang dalam kondisi apa mereka.Apalagi semenjak kelahiran Hazel dan Nadine yang semakin melengkapi kebahagiaan mereka berdua.

Kabar miring pun jarang di dengar dari keluarga kecil ini.

Dan ucapan Iqbaal yang mengatakan ia bertemu wanita misterius mungkin itu hanyalah kebohongan semata yang bertujuan agar Jennifer cepat menikah dengannya.

Hazel dan Nadine pun selalu menunjukan kekompakan mereka saat keluarga kecil itu diwawancari oleh wartawan.Sungguh,menggemaskan.

Benar benar anak kembar yang memiliki sifat berbeda jauh.

End.


terimakasih sekali lagi buat yang udah ikutin cerita ini dari awal dan ngevote makasih banget.Tanpa kalian cerita ini mugkin ga akan jalan.Makasih banget aku ucapin sekali lagi.Maaf ya bila ada salah kata selama aku nulis ini cerita.Kembali lagi aku bukan penulis handal:)
Aku cuma orang biasa yang pengen menuangkan ide aku ke sini.Ternyata ada yang baca:)

Alhamdullilah.

Terimakasih semuanya!
Love xx

citrafk

Mr.Lucas // I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang