chapter eighteen

77 5 0
                                    

Kulihat ia mulai mengeluarkan buku dari balik sakunya.Sepertinya,aku kenal betul buku itu.Buku dengan tulisan Heart Book di bagian depannya.Ya,benar itu buku diary miliku.Aku lebih suka menyebutnya Heart Book.Karena seluruh curahan hatiku berada disana.Tapi,mengapa itu ada di tangan Mr. Lucas sekarang? Apa ia mengambilnya dari-.Oh benar saja semalam ia tidur di kamarku,pasti ia sudah menemukan buku itu.Tapi sungguh,di dalam sana tak ada apapun selain curahan hatiku mengenai kakak lelaki ku,Frank Wellington.

"Apa maksud dari semua ini?"

Mr. Lucas mengeluarkan foto yang ada di dalam buku itu.
Dan itu,foto ku bersama Frank sewaktu dulu,kita menikmati waktu berdua dengan bersepeda.Waktu itu,Clay dan Max masih kecil.Begitu pula aku,aku berusia sepuluh tahun waktu itu.Dan Frank berusia empat belas tahun.

"Siapa Frank? Dan mengapa kau begitu mencintainya? Dan menaruh hati untuknya selamanya" Mr. Lucas mulai menatapku tajam,dari tatapan nya aku yakin ia ingin menangis
Aku yang mendengar itupun,hanya bisa menyembunyikan tawaku.

Bagaimana bisa? Mr. Lucas cemburu pada kakak kandungku sendiri.Ini begitu lucu.

"Jawab Jennifer! Kau tak bisa mempermainkan hatiku seperti ini! Atau kau bisa membuat seorang Iqbaal Lucas marah dan menamparmu sekarang juga"

amarah Mr. Lucas mulai memucak,kulihat rahangnya mulai mengeras.

Aku tak menyangka,sebegitu cinta nya dia kepadaku? Hingga masalah seperti inipun diperbesar?

"Baik,akan aku jelaskan.Frank adalah kakak kandungku,dia sudah lama meninggal karena kecelakaan di Rusia beberapa tahun lalu.kau cemburu akan hal itu?"

Amarah Mr. Lucas mulai turun.Perlahan ia tarik nafasnya dan membuangnya dari mulut.

"Kau membohongiku?"

"Trust me,Mr. Lucas . Kau bisa tanyakan ini kepada mom dan dad nanti" jelasku padanya.

"Okey,i believe you Jennifer"

"Jadi,kita tak jadi bertengkar?"

Nada bicaraku mulai berusaha mencairkan suasana.

"Menurutmu?" Mr. Lucas menyiritkan dahinya.

"Yeah i love you so much,daddy Lucas"aku mendekat kearahnya dan memeluknya.

Aku begitu rindu pelukan ini.
Pelukan yang membuat hatiku merasa tenang.

Perlahan,pelukan nya merenggang.Sekarang,ganti tangannya yang bergerak dan mengusap puncak kepalaku,bibirnya mulai mendarat tepat di puncak kepalaku,mengecupnya dengan lembut dan hati hati.

"Aku- aku takut kehilanganmu,Jennifer" ucap Mr. Lucas dengan mata yang tak kuasa menahan tangisnya lagi.

"Aku disini,aku akan selalu ada untukmu.Now or Never,daddy"
ucapku lembut sambil terus menciumi dada bidangnya.

"Promise?" Ia menatapku dengan intens.

"Yeah,promise daddy" aku balik menatapnya.

Tangannya bergerak menyentuh rambutku,menyelipkan nya di belakang telinga agar tidak menganggu pandanganku.Bibir merah muda nya bergerak menuju dahiku,mengecupnya lagi dengan lembut.

"Apa yang kita lakukan untuk mengisi sisa hari ini?"tanyaku semangat.

"Jalan jalan? Menikmati kota New York?" jawab Mr. Lucas

"Okey aku setujuu untuk itu"

"Kita ambil mobilku dari rumahmu dulu,c'mon jennay"

^^^^^^

Mr.Lucas // I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang