chapter 23

75 3 0
                                    

St.Joseph's Hospital.

Terlihat beberapa orang berlalu lalang di koridor rumah sakit yang padat ini.
Walaupun hari sudah menjelang malam,tetap saja rumah sakit ini selalu terlihat padat dan ramai karena orang orang yang datang dan pergi untuk sekedar menjenguk atau mengantarkan orang terdekat untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka.

"Pasangkan alat pernafasan,dan lihat detak jantungnya.Jadikan agar tetap stabil.Mengerti?"

Seseorang yang mengenakan jas putih memberikan intruksi kepada beberapa suster yang bertugas menyelamatkan nyawa Jennifer.Tunangan,Iqbaal Lucas yang baru saja terkena luka tembak di bagian perutnya

Iris mata coklat nya tidak membuka sedari tadi.Tetap menutup dan belum ada tanda tanda kapan Jennifer akan membuka mata indahnya.

Sementara di luar ruang unit gawat darurat,seseorang tengah menjambak rambut hitam pekatnya frustasi.Jas hitam yang tadi dipakainya lusuh,akibat darah segar milik tunangannya.Pipi tegasnya sekarang di genangi cairan bening yang keluar dengan cepat menyusuri pipi nya.
Iqbaal tak menghapusnya melainkan membiarkan nya jatuh begitu saja menyusuri setiap inci pipi tegas yang dimilikinya.Sesuai dengan perasaan nya saat ini,hancur.
Melihat tunangan nya yang tak kunjung sadar di dalam ruang unit gawat darurat di rumah sakit milik kakek nya.

Ya,St. Joseph's Hospital adalah milik kakek dari Iqbaal Lucas.
Itu berarti,rumah sakit ini adalah rumah sakit pribadi milik keluarga Lucas .

"Keluarga,Ms. Wellington?"

Suara pria berjas putih keluar dari ruangan unit gawat darurat.Iqbaal yang mendengarnya beranjak dari posisi duduknya dan menghampiri dokter yang menangani Jennifer.

"Oh ternyata Mr. Lucas.Selamat malam Mr-. Kau keluarga nya?"tanya pria di hadapan Mr. Lucas .

Dr. Mike Highmore. Itu yang tertulis di kartu namanya.

"Aku kekasihnya.Bisakah kau beri tahu kondisi Jennifer padaku,dokter?"pekik Iqbaal.

"Peluru yang ada di perutnya kecil,dan tidak terlalu parah"

"What the point?" ucap Iqbaal.rahangnya mengeras,ingin cepat mendegar kabar dari dokter yang menangani Jennifer.

"Dia akan baik baik saja,selama dukungan dan doa selalu menyertainya.Dan kami akan melakukan tindakan secara maksimal untuk kesembuhan luka di perutnya"jelas dokter Mike kepada Mr. Lucas .

Perlahan,rahang Mr. Lucas mulai melunak.

"Lakukan yang kau bisa dokter,aku tak ingin kehilangannya"

"Itu yang akan kami lakukan
Mr. Lucas . Jika tidak ada kepentingan lagi silahkan masuk kedalam dan saya harus kembali ke ruangan"

Mr. Lucas mengangguk,memeluk dokter Mike tentunya dengan pelukan gentle man.
Dam meninggalkan nya untuk menuju ruangan kekasihnya.
Alat medis yang terpasang di perut Jennifer terpasang rapi,banyak sekali alat medis yang menempel di perutnya.
Di tangan kirinya terdapat infus yang menempel,sedangkan di hidungnya terdapat selang oksigen kecil.

Jennifer tertidur,namun kecantikannya tak hilang.
Wajahnya damai.Senyum tipis terukir di sudut bibir miliknya.

     Iqbaal Lucas point of view

Tadi dokter mengatakan bahwa kondisinya baik baik saja tapi aku tak yakin dengan perkataannya.Lihat saja semua alat medis yang tertempel di perut milik Jennifer.

Hatiku terasa sakit melihat itu.
Padahal,Jennifer yang merasakannya.Tapi aku juga ikut merasakan yang di rasakan olehnya.
Mungkin ini adalah sebuah ikatan batin atau bagaimana aku tak tahu.

Tadi kedua orang tua ku sudah ku hubungi dan katanya mereka akan datang kesini.
Mungkin beberapa menit lagi mereka akan sampai.

Bodoh.Itu yang aku fikirkan.
Jika aku sudah menembak wanita itu mungkin Jennifer tak akan seperti ini.Andai,aku melindunginya.Aku tak apa bila aku yang terkena peluru sialan itu.Daripada harus Jennifer. Gadis yang aku paling cintai di dunia ini setelah mom dan kakak ku,Fildza.

Aku frustasi melihatnya dalam kondisi seperti ini.

"Ada apa dengan Jennifer? sepertinya kau akan berhutang cerita padaku nanti,anak muda"

Mom tiba tiba muncul dari balik pintu,air matanya pun tak bisa ditahannya lagi.Aku tahu bila Mom sangat menyukai Jennifer maka dari itu mom akan melakukan apapun untuknya.
Sama halnya seperti ku.

"Lebih baik kau pulang,mom tahu kau pasti besok harus pergi untuk bekerja bukan?"

Mom benar,besok aku ada jadwal untuk rapat bersama perusahaan Pevensie.Perusahaan sialan itu tak juga mau kalah dari perusahaan yang kupegang sekarang.
Tapi jujur saja aku masih ingin disini menemani Jennifer.

Memastikan bahwa saat manti ia bangun yang pertama dilihat adalah rasa penyesalanku.
Mendengar perkataan mom aku langsung mengecup dahi Jennifer lembut dan berpamitan kepadanya dan juga mom untuk pulang malam ini.

"Telfon aku bila Jennifer sadar,mom"
Mom hanya mengangguk.Dan aku melangkah pergi keluar kamar inap.

******* *******

     Author's point of view

Di sisi lain,sebuah keluarga tengah sibuk mempersiapkan keberangkatannya besok.

Wellington Family akan mengunjungi Jennifer.Setelah tadi di kabarkan oleh Iqbaal tentang kejadian yang menimpa putri mereka,tanpa basa basi lagi mereka langsung memesan tiket.Tak peduli bila nanti uang itu akan habis dengan cepat untuk membeli tiket pesawat.Yang terpenting saat ini adalah keselamatan Jennifer.


^^^^^^ ^^^^^

Mentari telah sepenuhnya menyinari muka bumi.Dan semua orang telah bersiap akan aktifitas sibuknya hari ini.
Begitupula seorang Iqbaal Lucas,yang sedang mengadakan rapat dengan perusahaan terkenal juga di London,yaitu Pevensie Company.

"Bisa kita mulai rapat hari ini,Mr. Lucas?"ucap seorang wanita muda yang berusia sekitar dua puluh enam tahun.Dia Pearl,karyawan Mr. Lucas yang sementara ini menggantikan posisi Jennifer sebagai sekretarisnya.

Dua jam telah berlalu,akhirnya rapat selesai.Kini Mr. Lucas akhirnya bisa menjenguk kekasihnya di rumah sakit sekarang.Mungkin,rasa rindunya itu tak bisa dibendung lagi.

Tadi selama rapat Mr. Lucas sering sekali di tegur oleh Petter,direktur utama dari Pevensie Company.Tapi,ia memilih tak menggubrisnya.

You know why? Itu karena
Mr. Lucas terus memikirkan kondisi tunangannya.Fikirannya tidak bisa fokus sama sekali.

Mobil Mercedes Benz putih telah terparkir rapi di St. Joseph's Hospital,rumah sakit milik kakeknya yang menjadi tempat untuk Jennifer menjalani perawatan setelah kejadian yang menimpanya semalam.

"Akan kujemput nanti,sir"ucap Mr. Kane supir pribadi yang kali ini mengantarkan pemuda kaya raya pewaris Lucas Corporation.

"Kurasa itu tidak perlu,aku akan menginap disini malam ini.Tolong tunggu sebentar.Dan antarkan mom sampai rumah" perintah Mr. Lucas itu langsung diikuti oleh Mr. Kane.

Masih dibalut pakaian formal,yaitu jas hitam dan sepatu hitam Mr. Lucas langsung menuju kamar inap Jennifer.

Dilihatnya disana sudah ada keluarga dari Jennifer.Ternyata mereka sudah datang dari tadi.

To be continued

oiya btw aku mau kasih tau kayanya aku bakalan lama next setiap chapternya:3
bcs wifi rumah error terus.plis emng gapenting bgt ini.
trs yang kedua aku juga udah mau UN.Doain ya!
Janji deh abis UN selesai tiap hari bakalan next.Dan mungkin bakal bikin cerita baru.Aminn.
Soalnya udah ada ide juga:)
Doain ya!

love
citrafk xx

Mr.Lucas // I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang