chapter twenty two

79 5 0
                                    


..............

Song for this chapter :

When I Was Your Man-Bruno Mars

Tak lama terlihat seorang pria dengan pakaian hangat nya dan hoddie yang dikenakan sama seperti yang kukenakan malam ini.

Kedua Tangannya di tepukan,pada saat itu pula terlihat di sekeliling tempat aku berdiri lampu lampu kecil di tengah menyala membentuk hati.
Pria itu berbalik badan dan ternyata itu adalah- Mr. Lucas.

Aku membalikan posisiku,dan membelakanginya.Mengapa aku harus menemui orang ini lagi? Cukup sudah Tuhan penderitaanku.

"Listen me,Jennifer.Aku benar benar tak punya rasa apapun pada Alicia.Hatiku hanya untukmu.Altough it hurts. And I'll be the first to say that i was wrong.Aku minta maaf padamu,atas semua yang telah kulakukan"

Aku menarik nafas panjang setelah mendengar semua celotehan yang di katakannya.
Hatiku selalu luluh entah mengapa saat mendengar penjelasan dari Mr. Lucas,aku marah namun aku rindu pria itu.

"Lalu? Jika kau ingin bersama Alicia aku tidak apa sungguh.Aku tidak ada hak untuk-"

Aku belum menyelesaikan perkataanku,namun dengan cepat bibirku dibuat bungkam oleh ciuman yang dilakukan
Mr. Lucas.Jujur,aku menikmati ciuman ini.

Bibir Mr. Lucas tepat berada di telingaku tangannya masih bergerak menyusuri setiap inci tubuhku.

"Tentu saja kau punya hak,kau adalah kekasihku,Jennifer.I love you more than words,baby"bisiknya.

Aku tak bisa menolak permitaan maafnya lagi.Kurasa,kesal dengan Mr. Lucas hanya akan terjadi sebentar.

"Berjanjilah untuk tidak menyakiti hatiku lagi,Lucas"ucapku memandang mata biru lautnya yang selalu kurindukan.

"Janji adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan.Namun,bagiku sebuah janji adalah sebuah hutang maka harus selalu ditepati.Terutama untukmu,Jennifer"

Perkataannya berhasil membuat tubuhku bergetar hebat.Sebuah pelukan langsung mendarat dan memberikan kehangatan untuku.

"Jadi kita bermaafan?"

Aku tersenyum dan mengangguk setuju.

^^^^^^

Tak lama,beberapa kembang api telah menghiasi langit London.Kuyakin,ini semua ulah Iqbaal.Kekasihku.

"Ini semua,adalah ucapan permintaan maaf dariku.Kau menyukainya?"ucap Iqbaal tangannya diletakan tepat di pinggangku.Sementara bibirnya tak henti hentinya mengecup pipi,dahiku singkat.

"Ini semua tak perlu kau lakukan Mr. Lucas"aku mendongakan kepalaku agar bisa melihatnya lebih dekat.

Badannya yang lebih tinggi dariku membuatku sulit untuk menggapai setiap inci wajahnya.Andai saja tadi aku memakai hells.

"Just Iqbaal,babe"

Aku terkekeh.

^^^^^^ ^^^^^^^^

Setelah menikmati pertunjukan kembang api yang berlangsung selama beberapa menit aku dan Mr. Lucas menuju sebuah restoran di dekat sungai thames.Tempat kedua romantis kedua yang ada di London.

"Duduklah,aku segera kembali"

Aku menuruti perintahnya,dan segera duduk tepat di pinggir sungai.mataku tak henti hentinya menatap ke langit bintang begitu banyak bertaburan di malam ini.
Di sekeliling kursi tempat aku duduk ada beberapa lampu kecil menghiasi seperti layaknya lilin.
Mawar merah pun tak luput menghiasi restoran di luar ruangan ini.
Mr. Lucas adalah orang yang penuh kejutan,itulah sisi lain darinya yang aku ketahui.
luput menghiasi semua ini.
Mataku terfokus pada Mr. Lucas yang sedang berjalan menuju kearahku.Tangan kekarnya ia masukan ke dalam saku celananya,membuatnya semakin mempesona.

Mr.Lucas // I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang