chapter twelve

96 6 0
                                    

Song from this chapter :

( One Direction - If I Could Fly )

"I can feel your heart inside of mine. I feel it,Jennifer.
I'm going out of my mind. I feel it.
Know that i'm just wasting time and I
Hope that you dont run from me.
Melihatmu,dari pertama kali bertemu lah yang membuatku jatuh cinta padamu.Mengingat saat kau berhadapan denganku secara gugup.Tidak berani menatap mataku.I remember it Jennifer Lucas my future wife.I love you,I really do."

Aku tahu perlahan butir air mata jatuh ke pipi ku.Ini tangisan kebahagiaan.Aku tidak menyangka seorang Mr. Lucas yang dikenal orang yang dingin,tidak romantis.Mengucapkan kata kata itu.

Kata kata yang keluar dari mulutnya seolah membuatku ingin menangis bahagia.

Ia langsung menyambar tubuhku kedalam pelukan hangatnya.Ini,nyaman.

"Kau harus berjanji akan menjadi Mrs.Lucas untuk anak kita nanti.Kau harus tetap bersamaku,ya? Jennifer Avery Wellington."ucap Iqbaal di sela sela pelukannya.

"I'm promise Daddy Lucas . Ilove you more than words" aku kembali meneteskan air mata bahagiaku.

Aku bahagia sekali memilki seorang Iqbaal Lucas.Rasanya,akulah wanita paling beruntung di dunia menemukan orang bak pangeran romeo di negeri dongeng.

"Wait,Daddy?" Iqbaal menyiritkanan alisnya.

"Yeah,Daddy.Kau lebih tua 4 tahun dibandingkan aku.Dan kau juga nanti yang akan menjadi ayah bagi anak anak kita bukan?" Senyumku merekah tentunya,disertai air mata yang tak henti hentinya keluar.

"Kau menyebalkan,tapi aku mencintaimu Jennay"

"What? Jennay? Aku tak suka panggilan itu." Aku memajukan bibirku.

"C'mon jangan memajukan bibirmu seperti itu.Kau tahu gairahku mulai keluar jika kau memajukan bibirmu"

"Kau mesum!"

"Tapi- kau mencintaiku?"

Aku berlari meninggalkannya menuju ke sepeda yang kami pinjam tadi.Sepeda kuning yang benar benar lucu sekali.

Aku suka sepeda ini,dulu aku pernah memiliki sepeda seperti ini saat usiaku tepat sepuluh tahun.Hadiah ulang tahun dari ayahku,James Wellington.

Sepeda ini begitu mengingatkan ku pada New York.Kampung halamanku.

Saat mengingat sedikit tentang New York,kurasakan ada tangan yang melingkar di sekitar pinggangku.Aku sudah tahu,itu pasti Iqbaal.

"Aku lapar bisakah kita-?"
Aku menoleh ketika mendapati itu bukan kekasihku,aku benar benar terkejut.

"Selamat siang,sayang"

Dengan cepat ia membungkam mulutku menggunakan tangan kekar miliknya,menggotongku ke mobil hitam yang melaju dengan cepat meninggalkan taman.

"Siapa kau? Aku akan berteriak bila kau tak mengeluarkanku dari sini!" aku berusaha berteriak namun,lelaki itu justru tersenyum licik.

"Kau tak kenal aku? Aku atasanmu juga,sayang"

Dibukalah sapu tangan yang tadi sempat menutupi wajahnya.

"Mr- Alvaro? Lepaskan-"

"Ssshh jangan berteriak atau ku bunuh pacarmu"

Bungkam.

Aku langsung bungkam mendengar apa yang dikatakan olehnya.

Iqbaal! Lelaki itu pasti sedang mencariku sekarang.

Mr.Lucas // I.D.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang