Aku berjalan menghampiri seorang pria yang sedang menungguku di salah satu meja yang trletak di sudut cafe ini. Ia tersenyum lebar memamerkan lesung pipi yang menghiasi kedua pipinya, ia dengan cekatan menarikkan sebuah kursi untukku. Setelah memastikan aku sudah duduk dengan nyaman, ia segera mengecup keningku singkat dan kembali duduk di hadapanku.
"Selamat menikmati princess" ucapnya memberiku piring dengan potongan cake diatasnya.
"Berhenti menatap gue seperti itu Syifa" ucapnya jengah karena aku tak melepas tatapanku darinya, tatapan tajam pastinya.
"Berhenti memperlakukan gue seolah gue adalah pacar lo Jaden" ucapku datar.
Jaden menatap Syifa dengan intens.
"Lo yang minta gue memperlakukan lo sebagai pacar, sekarang lo minta gue berhenti??" Tanya Jaden tak percaya, senyuman sinis terukir dibibir merah Syifa."Kenapa waktu itu lo terima tawaran gue??" Syifa balik bertanya kepada Jaden, tatapannya berubah menjadi sendu.
"I..ituu karena.." ucapnya terbata-bata. "Emm gue laper" ujarku mengalihkan pembicaraan.
Suasana hening tercipta di antara kita, tak ada yang memulai pembicaraan. Dia bahkan asyik menatap kaca di sampingnya dengan tatapan kosong. Tatapan yang sering kali ia tampakkan akhir-akhir ini. Aku mencoba tak memperdulikannya, dengan fokus nmenghabiskan cheese cake yang sengaja dia pesankan untukku. Saat suapan terakhir telah mendarat ke mulutku, ia tiba-tiba menoleh menatapku sembari tersenyum, senyum yang sama dengan 8 tahun yang lalu. Senyum yang membuatku menetapkan hati padanya.
"Jangan pernah lagi bahas hal berkaitan dengan sesutu yang bisa memancing emosku fa"ucapnya tajam meski wajahnya memancarkan senyuman dan entah mengapa aku hanya bisa menganggukkan kepala mengiyakan keinginannya.
Dia kembali menatap kosong ke arah jendela, matanya seakan sedang menerawang jauh.
"Lo kenapa?? Kaya lagi ada yang dipikirin??"tanya Syifa"Hah?? Enggak, gue gak apa-apa," jawab Jaden dengan senyum manisnya. Dia bilang gak apa-apa, tapi dia seperti nyembunyiin sesuatu dari aku.
'Apa gue harus nyewa detektif buat nyelidikin dia?? Yakali nyewa detektif??'
Setelah melihat sekilas jam tgn mahal yg bertengger di pergelangan tangannya ia dengan tergesa-gesa berdiri mengambil kunci mobil dan handphone yang berada di atas meja dan segera menarikku ke arah kasir. Setelah membayar tagihan makanan kita berdua berjalan beriringan dengan tangannya yang masih mendekap jari jemariku.
"Kenapa buru-buru?" tanyaku ketika kami berada di dalam mobil.
"Kita udah telat 10 menit dengan jadwal check-up kamu fa" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.
Chekup?? Ahh iya aku lupa, kalo aku punya penyakit mematikan ini. Penyakit yang sudah menemaniku sejak aku lahir. Aku menghentikan langkahku, reflek jadenpun menghentikan langkahnya.
"Kamu kenapa Syifa??"tanya Jaden yang seperti sedang menahan emosi.
"Aku gak mau chekup, aku bosen minum obat terus." Jawabku tegas.
"Kalo kamu gak-"
"Pokoknya aku gak mau ke rumah sakit!!" Teriak ku lantang.
"Kalo kamu gak chekup gi-"ucapan Jaden terpotong ketika melihat air mataku mengalir.
"Kenapa kamu nangis??"tanya Jaden khawatir.
"i'm so tired" ucapku sesenggukan. Sungguh aku sudah sangat lelah harus berurusan dengan semua hal yang berkaitan dengan obat dan Kanker. Tanpa mengucap kata Jaden memelukku erat dan mengusap kepalaku lembut, tubuh tegapnya ikut bergetar seiring tangisku yang semakin deras. Jaden, sahabat terbaikku, cinta pertamaku dan akan menjadi cinta sejatiku. Ia selalu menguatkanku saat aku terpuruk seperti saat aku harus kehilangan kedua org tuaku yg meninggal karena penyakit yang sama denganku Kanker perut. Dia selalu berada di sampingku menemaniku yang sedang berjuang melawan maut. Ia selalu menjadikanku prioritas pertamanya, bahkan ia rela meninggalkan kekasihnya yang sangat ia cintai saat ia mendapati kekasihnya mendatangiku hingga menamparku tepat dihadapannya. Ia terlalu banyak berkorban untukku, aku sangat beruntung memilikinya meski hanya sebatas sahabat.

KAMU SEDANG MEMBACA
SamCer ( Sambung Cerita )
Short StoryTidak ada deskripsinya, langsung baca aja ya klo penasaran. Dilapak ini terdapat kumpulan cerita dari beberapa member WWClub yang dikerjakan oleh beberapa member dalam membuat cerita pendek. Langsung buka aja ya dan jangan lupa vote+koment.