Maling Hati from Memory Card

197 13 14
                                    

Warning!!!

1. Cerita ini untuk semua umur 😂😂😂

2. Jangan terlalu serius dan siapkan mental kamu untuk membaca cerita ini

3. Dilarang senyum-senyum sendiri saat membaca cerita ini, karena orang yang disebelah akan menganggap kamu strees 😂😂😂✌✌

4. Cerita ini hanya sebuah hiburan. Maafkn klo da kata2 yg gak enak d'dengar, karena cerita ini hasil dari 3 kepala yang berbeda negara dan dibuat secara dadakan tanpa rencana 😂😂😂


💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

🍓 Happy Reading 🍓

"Ahhhh...tidak!! Lepaskan aku!! Siapapun itu, tolong lepaskan akuuuu!!" Vania berteriak histeris, saat tangan besar menarik tubuhnya. Lebih tepatnya menarik rambutnya yang tergerai lurus hingga tubuh cantiknya terseret di jalan yang dipenuhi batu kerikil. Dia berteriak meminta tolong, tetapi orang-orang yang berlalu lalang di jalan itu hanya sedikit dan yang melihatnya hanya memasang wajah aneh. Vania seakan menjadi tontonan menarik layaknya topeng monyet jalanan.

Lelaki pemilik tangan besar tersebut membawanya menuju sebuah gang sempit di pinggir jalan. Ia menyudutkan tubuh Vania kasar ke tembok dan mengurungnya dengan kedua tangan. "Apa yang kamu lakukan?!!" Panik Vania saat tangan besar itu bergerilya menjelahi seluruh tubuhnya, dan...Vania sangat terkejut dN menegang saat tangan besar itu masuk ke dalam saku celana yang saat ini sedang dia pakai.

"Tidaaaakkkk!!" Teriak Vania histeris.

"Kenapa kau berteriak? Aku hanya mengambil kartu memori yang curi dari tokoku, bukankah tadi kau mencurinya??" Vania terdiam seketika, wajah itu...menjadi merah merona dalam sekejap.

"Wohoooooo...jangan-jangan kau berpikiran mesum ya?" Ledek pria tersebut.

"A...apa??"

"Dasar! cantik-cantik kok tukang cilok," sindirnya.

"Saya bukan tukang cilok Mas, tapi saya maling," jawab Vania penuh percaya diri saat mengatakan dirinya adalah 'maling'.

"Maling kok ngaku? cilok itu pencuri Mbak, makanya lain kali updet. Maling gak modal," ejeknya lagi.

Vania diam, hatinya sakit merasa tersindir. 'Bangke, dikatain maling gak modal lagi,' rutuknya dalam hati. Laki-laki itu berjalan meninggalkan Vania yang masih diam dengan air mata yang hampir tumpah, tiba-tiba dia berbalik arah.

"Mbak kalo gak punya duit jangan maling terus...kalau mau maling, yang pinter dong!"

Vania menghentakkan kakinya kesal, dia marah. 'Kurang ajar sekali pemilik toko tua itu! ' Dia melihat sekitarnya dan menemukan buntalan sampah. Tanpa basa-basi dia melempar benda itu ke kepala lelaki menyebalkan.

"Dasar tua bangka songong!!!" Ledeknya, lalu berlari menjauh.

Merasa tidak terima dengan perlakuan Vania, pria itu mengejar Vania yang berlari kencang menjauhinya. Terbersit sebuah ide buruk muncul dikepala gadis cantik itu, dia berlari dengan merobek sedikit pakaiannya dibagian lengan dan mengacak-acak rambutnya.

"Tolong!! Tolong!!" teriak Vania, lalu mendekati beberapa manusia yang berlalu lalang disekitarnya.

"Ada apa??" tanya seseorang, khawatir melihat kondisi Vania yang sudah berantakan.

"Pria itu... pria itu... Mau memperkosa saya" jawab Vania asal.

Orang-orang disekitar menatap laki-laki itu dengan tatapan sengit. Laki-laki itu mencoba menjelaskan tapi mereka lebih dulu mengejarnya. Laki-laki itu lari terbirit-birit sampai sendalnya tertinggal. Vania tertawa terbahak-bahak melihat aksi kejar-kejaran itu.

SamCer ( Sambung Cerita )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang