Created of WWc[2] :
1. Velove_girlie
2. Andiyaya
3. Mitha
4. Key S.
Aku berjalan tergesa-gesa sambil memegang segelas capuchino yang baru saja kubeli dipinggir toko.
Tiba-tiba saja aku menabrak seorang pria yang mengenakan jas. Sepertinya dia ingin bertemu dengan seseorang
Aku begitu terpaku ketika melihat sepasang mata hitam kelamnya yang menghiasi wajah tampannya.Hingga uluran tangannya dan suara lembutnya menyadarkanku
"Halllooo..."
"Eh...hall...halooo" ujar ku terbata, masih menikmati sepasang mata hitam kelamnya, tanpa menyadari capuchino yang jatuh berceceran membasahi sepatu mahalnya.
Sungguh ini hal terbodoh yang pernah kulakukan. Ini memalukan. setelah sadar bahwa aku sudah membasahi sepatunya. Akupun menatapnya sendu dan meminta maaf
Aku dengan sigap membersihkan tumpahan capuchinoku yang bercecaran di sepatu mahalnya dengan syal yang terlilit di leherku,tanpa ku duga-duga ia tiba-tiba memegang kedua bahuku dan menuntunku berdiri.
"Apa yang kau lakukan?" Ia menatapku nyalang dan itu membuat nyaliku ciut untuk menatapnya.Aku hanya bisa menunduk menatap kedua sepatunya yang sudah kotor karena ulahku.
"Aku tidak pernah mengizinkan wanita manapun membersihkan sepatuku"ucapnya dengan nada lembut
" ta...tapi...sepatumu..." ujarku takut-takut, tidak berani menatap wajahnya.
"Aku memang tidak mengizinkan wanita manapun membersihkan sepatuku. Tapi...aku tidak melarang seorang wanita untuk menjilat tumpahannya disepatuku, apa kamu mengerti??" kata pria itu tanpa ekspresi, menatapku dingin.
Aku terpaku mendengar perkataannya yang begitu dingin,padahal baru saja 30 detik yang lalu dia berkata dengan lembutnya.
"sayangnya aku tak sudi untuk menjilat sepatumu tuan" ujarnya.
"dan sayangnya kamu harus bertanggung jawab nona"
Oh jadi ini sifat aslinya, beda banget dari dugaan awal. Benar benar menyebalkan
Cih aku bahkan sempat terpesona dengan wajah tampannya,sepertinya aku harus memeriksakan kedua mataku ini."Wow "don't judge a book by its cover" pernyataan itu sangat benar rupanya.Yaah seperti dirimu,penampilanmu sangat menipu"ucapku sinis.
Aku membalikkan badan, berlalu pergi meninggalkannya. Namun, hanya beberapa langkah aku berjalan, dia memegang tanganku. Memaksaku untuk berbalik melihatnya kembali.
"Ada apa??" tanyaku ketus.
"Mau kemana?? Kamu belum menjilat sepatuku!!"
"Ciihh...jilat saja sendiri, aku tidak sudi menjilat sepatumu!!" ujarku kasar, melepas tangannya yang masih memegang tanganku. Tanpa berpikir panjang lagi, aku berlalu darinya. Tapi...dia terus saja mengekoriku.
"hey, mau sampai kapan anda mengikutiku?"
"Sampai kau menjilat sepatuku" ujarnya sinis.
"Ga sudi aku. Kamu kan punya lidah, jadi jilat saja sendiri" balasku dan pastinya tak kalah sinis.
"Tapi gue maunya pake lidah lo, kan lo yang numpahin minuman lo ke sepatu gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
SamCer ( Sambung Cerita )
Proză scurtăTidak ada deskripsinya, langsung baca aja ya klo penasaran. Dilapak ini terdapat kumpulan cerita dari beberapa member WWClub yang dikerjakan oleh beberapa member dalam membuat cerita pendek. Langsung buka aja ya dan jangan lupa vote+koment.