Happy Reading
.
.Selama pelajaran berlangsung, diam-diam Dian mengarahkan ponselnya ke arah RahmatGani. Ia ingin mengambil gambar saat RahmatGani berdua dengan pose yang begitu imut seperti di doujin biasanya.
Cekrek
Suaranya hampir tidak terdengar sama sekali.
"Sekarang, lo upload foto itu di sosmed. Tapi, utamakan anak kelas kita." Tukas Fani.
Dian mengangguk. Dengan hati-hati, ia menyembunyikan tangan serta ponselnya itu di laci meja. Jari-jari kecilnya bergerak cepat menekan tombol dan foto tadi telah selesai di upload.
"Ibu minta maaf, ibu ada urusan sebentar. Sekarang kalian kerjakan tugas hal 69 bagian B. Ketua kelas, ibu minta tugasnya di bawa ke meja ibu."
Momment yang pas bagi Dian. Kebetulan, ia juga sudah meng-upload foto RahmatGani.
Drrtt...drrtt
Suara beberapa ponsel di kelas berbunyi. Mereka mengecek notif dan terdapat foto RahmatGani yang Dian kirim.
Di foto itu, Gani lagi menulis sesuatu dan Rahmat di sampingnya dekat sekali. Dengan ekspresi dari keduanya juga sangat mendukung.
"Anjir.. ini 'kan Rahmat sama Gani,"
"Kamvret, mereka emang cocok!"
"Rahmat cantik banget! Boleh di gebet,"
"Gani, cool banget gitu. Haceepp!"
Begitulah, respon dari teman-teman yang lain. Kecuali, Nisa.
"Ini pasti kerjaan Dian. Dasar fujo sinting!"
"Nis, elo kok sensi banget, sih. Gue ngerasa lo, anti banget sama yang yaoi gitu." Timpal Farah dengan wajah tanpa dosa.
Nisa menggeram,"gue rada jijik aja. Tau dah." Kemudian ia pergi meninggalkan kelas yang isinya orang-orang sinting semua.
"Itu anak kenapa, sih?" Tanya Dian, ia tiba-tiba sudah duduk di samping Farah.
"Gak tau, deh. Mungkin lagi p.m.s kali." Jawab Farah.
"Gani, kita semua setuju kalau Kartini-Kartononya elo sama Rahmat." Celetuk salah satu murid.
"Iya, kita semua setuju."
"Pake banget!"
Gani mengernyitkan alisnya. Ia bingung, kenapa semuanya tiba-tiba jadi begini?
"Coba lo lihat foto ini. Lo sama Rahmat emang cocok banget!"
Gani melotot.
Ini pasti kerjaannya Dian!
Dengan sigap, Gani menghampiri Dian.
"Maksud lo apaan, sih? Upload foto itu?" Tanya Gani tajam.
"Gue cuma mau kasih tau yang lain, kalau kalian emang cocok banget. Dan cocok banget buat jadi Kartini-Kartono." Balas Dian enteng.
"So? Gue gak bisa lagi jadi pasangan lo. Karena Rahmat lebih tepat untuk jadi pasangan elo." Lanjut Dian kembali.
Gani menggertakan giginya. Tiba-tiba Fani muncul dan membisikan sesuatu di telinga Gani, "elo gak mungkin nolak 'kan? Kita semua udah setuju kalau lo sama Rahmat yang ikut. Mau gak mau, elo harus terima." Gani terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fujoshi
HumorEntah apa yang perlu dibanggakan, saat seseorang mengakui dirinya adalah fujoshi. Salah satu diantaranya adalah Adian Maulina, atau disapa akrab Dian. Ia memang masih pemula dalam hal ini. Namun tak disangka-sangka, ia akan sekelas dengan seorang u...