Two

4.5K 480 111
                                    

Happy Reading
.
.

Seperti biasa, Dian si fujoshi ini lebih sering menghabiskan waktunya untuk membaca manga yaoi. Semakin lama, ia malah semakin tertarik. Sampai-sampai gadis fujoshi itu berkhayal, untuk memiliki teman uke atau bisa disebut cowok cantik.

"Dian! Gue punya hot news!" Seru Nisa.

"Ada anak baru! Cowok! Cakep enggaknya sih gue juga gak tau!" tambah Farah.

Mata Dian berbinar-binar. "Akhirnya kelas gue kedatangan murid baru. Sumpah ini first time buat gue!" Jerit Dian.

"Lebay lo!" Seru Nisa dan Farah bersamaan.

Bel masuk berbunyi. Saat itu juga seorang guru masuk bersama murid yang tak pernah dilihat sebelumnya. Dalam hati, Dian menjerit antusias. Dian tidak berkedip sama sekali melihat murid itu. Farah dan Nisa berbalik badan melihat teman fujoshinya itu begitu bergairah(?) Mereka menggelengkan kepala melihat tingkah Dian yang sangat abnormal.

Njir! Boleh juga ini cowok!

"Perkenalkan nama gue Aulia Rahmat. Panggilannya Rahmat. Kalau Aulia, nanti gue disangka cewek lagi. Salam kenal!" Kata murid baru itu memperkenalkan diri.

"Gue panggil Aulia aja ya! Soalnya elo cantik banget! Sumpah!" Celetuk Nisa dan disetujui oleh semua murid lain.

Rahmat emang temasuk dalam cowok cantik, sih. Kok gue jadi antusias begini,

"Ja-jangan! Gue lelaki sejati! Ma-masa gue dipanggil Aulia, sih." Kata murid tersebut dengan wajah-nya yang memerah akibat malu.

"Kawaii banget sih!! Lo jadi uke gue!" Seru Dian sambil berdiri.

Semua murid menatap aneh dirinya.

Nisa dan Farah langsung meng-kode Dian untuk duduk. "Abaikan aja. Dia lagi sakit kok." Kata Nisa meringis.

Kelas kembali normal. Murid baru itu duduk disamping Dian. Suasana kelas sangat tenang, karena tengah terfokus-kan dengan pelajaran. Berbeda dengan Dian, ia dari tadi curi-curi pandang ke arah Rahmat. Dalam hati dia menjerit keras, karena sudah mendapatkan calon uke yang tepat!

. . . . . . . . . .

Dian memutuskan untuk memulai perkenalan dengan Rahmat si anak baru sekaligus si cowok cantik.

Hebat ya, baru masuk udah dapat sie-sie segala

"Rahmat! Kenalin gue Dian!" Seru Dian. Rahmat tersenyum manis.

Senyumnya sangat manis, melebihi manis gula.

"Lo kawaii banget njir! Lo cocok jadi uke!" Jerit Dian.

"Sumpah, Mat. Dia bukan teman gue," bisik Nisa dengan raut wajah meringis. Kemudian ditambah dengan anggukan Farah menyetujui.

"Tega banget ya, kalian berdua. Hayati sedih mba, sungguh teganya, teganya, dirimu teganya sekali," ucap Dian dramatis.  Rahmat tertawa pelan melihat tingkah Dian.

"Iya, deh iya. Lebay banget sih, lo." Celetuk Nisa.

"Abaikan teman-teman gue yang aneh ini. Apalagi, itu si Dian. Dia fujoshi, hmm apa cuma gue yang masih normal di sini?" Kata Farah yang langsung di buahi tatapan tajam dari Dian dan Nisa

"Oke, gue gak normal sendiri kok. Gue juga aneh." Koreksi Farah.

"Benar sekali! Tapi diantara kita bertiga Dian ini yang paling aneh. Percaya gak percaya, pasti elo bakal percaya. Karena dia fujoshi ! Hati-hati aja sih. Apalagi lo cowok tapi cantik banget lagi!" Kata Nisa.

"Heh! Gue gak segitu anehnya kok! Gue cuma mau Rahmat jadi uke doang. Gak mungkin gue nyuruh dia pacaran sama cowok. Tapi gue juga penasaran sih bakal jadi gimana." Kata Dian cengengesan.

"Bisa gak, kalau kalian bahas yang lain aja? Gue rada aneh aja gitu." Kata Rahmat sopan.

"Tentu. Gue juga eneg bahas begini. Salahin orang yang di samping lo aja deh." Kemudian Nisa dan Farah pergi ke kantin.

Dian dan Rahmat masih di kelas, tanpa ada aktivitas. Hanya terjadi keheningan diantara mereka. Akhirnya, Dian memutuskan untuk membaca manga yaoi nya. Dengan mengenakan kacamata yang ia miliki, ia sangat terlihat seperti fujoshi pada umumnya.

"Elo baca apaan sih, Dian?" Tanya Rahmat dengan lembut.

Selembut kain sutra,azek.

"Nih, manga yaoi!" Seru Dian, kemudian ia menunjukan cover manga tersebut. Rahmat sedikit terkejut.

"Elo kenapa sih suka yaoi gitu? Abnormal banget tau!"

Dian tersenyum miring. Kemudian dia memperbaiki letak kacamatanya layaknya detektif.

"Gue juga gak tau. Awalnya gue suka nonton anime aja. Terus ketemu genre yaoi dan gue download. Ya gue coba untuk nonton, jadi ketagihan deh."

"Tenang aja. Lo gak bakal gue jodohin sama cowok, kok. Gue cuma nafsu yang dua dimensi, doang." Lanjut Dian.

Rahmat bernafas lega. Ia pikir, ia akan menjadi target Dian. Kalian tau? Sebelumnya cowok berperawakan cantik itu pernah menjadi salah satu target dari fujoshi lain. Saat itu, ia hampir saja belok(?) Tapi untungnya, ia sadar kalau itu terlarang.

"Mat, lo mau baca bareng gak sama gue?" Tawar Dian.

"Baca apa?" Tanya Rahmat polos.

"Baca manga yaoi gue, lah! Seru banget tau! Mereka cute banget! Seme nya juga cakep njir! Elo mesti baca! Siapa tau lo punya kriteria buat seme lo nanti!"

Rahmat tidak habis pikir dengan teman sebangkunya ini. Yang benar saja! Ia akan menjalani kehidupannya di sekolah ini dengan orang seperti Dian.

Daripada ia harus berdiam diri sampai mati kebosanan, Rahmat juga ikut membaca manga milik Dian. Mereka pun terhanyut dalam isi manga yaoi tersebut.

-Tbc-

Fujoshi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang