JEANNY's POV
Hari ini, aku dengan teman-teman ku memutuskan akan menghabiskan waktu di mall. menggunakan mobil Zahra tentunya. Kami masih berada di rumah ku.
"Mau ngapain aja nih ?" Tanya Zahra.
"Gimana kalo kita nonton bioskop aja? Gue lagi pengen nonton satu film baru. Katanya sih film nya bagus." Ucap Titin.
"Film apa? Kok gue gak tau ada film baru?" Tanya Olive.
"Ituloh, Superman vs Batman. Katanya bagus. Gue pengen nonton itu nih." Jawab Titin.
"Oh itu, adek gue udah nonton. Masa katanya nanti Superman nya meninggal. Gak tau juga sih bener apa kagak." Ujar Syenni.
"Yaudah, daripada pada bingung, ayok kita cuss pergi." Ucap Gaby.
Aku udah nonton sebenarnya film itu. Tapi yah biar mereka senang, yah ikut-ikut aja kali ya.
Film pun mulai. Awal cerita masih biasa-biasa saja, hingga pertengahan film pun mulai seru. Gak tau kenapa, teman-temanku malah tertawa terbahak-bahak. Untung saja di theater ini hanya ada sedikit orang, jika ramai, kami sudah diusir mungkin.
"Klean kenapa weh?" Ucapku. Aku tidak mengerti apa yang mereka tertawakan. Padahal di scene film nya tidak ada yang lucu.
"Ini, gue ngeliat video di ig. Ngakak lucu banget." Ucap Titin masih tetap tertawa terbahak-bahak.
mendengar itu, amarahku pun memuncak. "Jadi dari tadi kalian ketawa gara-gara liat ig? Kalian mau nonton apa main hp? Kalo kayak gini mending tadi gak usah nonton. Lo bilang tadi penasaran sama film nya. Tapi gak di tonton. Buang-buang duit tau gak?" Setelah aku bicara seperti itu, aku langsung keluar dari theater dan pergi ke cafe yang belum pernah kami datangi. Karna jika aku pergi ke tempat yang sering kami datangi, mereka akan cepat menemuiku.
Kenapa aku marah? Aku marah karena mereka tidak bisa menghargai waktu dan uang. Jika mereka memang ingin nonton, ya nonton filmnya. Jika tidak mau nonton, kenapa tadi kita nonton film nya? Itu hanya membuang-buang waktu dan uang. Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran mereka.
Aku memasuki cafe ini. Cafe ini jarang didatangi orang, karena tempatnya yang lumayan tertutup. Aku duduk di salah satu meja dekat jendela yang bisa langsung memandang ke luar mall.
Setelah memesan pesananku, aku mengeluarkan hp ku dan membuka wattpad untuk membaca novel yang belum sempat selesai ku baca. Sebelum membuka wattpad, aku melihat notifikasi, sudah banyak pesan masuk dan telepon masuk yang kudapat. Ntah itu dari Olive, Titin, Zahra, Toni maupun Cene. Mereka menanyakan aku berada dimana. Mereka pasti sekarang sedang mencari ku dimana-mana. Aku hanya me-read pesan mereka. Karena sudah tidak mood untuk membaca wattpad, aku mengelilingi pandangan ku ke seluruh penjuru cafe ini. Cafe ini lumayan luas. Aksesoris yang menempel pada dinding memperindah cafe ini.
Aku masih mengelilingi pandangan ku hingga terhenti pada satu titik. Ada sepasang kekasih yang sedang bermesraan. Aku tidak bisa melihat wajah mereka karena mereka menghadap ke luar jendela juga. Aku masih memperhatikan mereka sampai saat si laki-laki menoleh ke arah ku, aku langsung membelalakan mata ku sanking kagetnya. Laki-laki itu pun melakukan hal yang sama, sehingga perempuan yang berada di depannya itu ikut menengok ke arah ku. Cepat-cepat ku palingkan wajahku dari arah mereka. Itu mereka. Bian dengan Sasha.
Aku mulai menunduk, menyembunyikan wajah ku di antara lekukan lenganku. Otakku mulai mengulangi kejadian barusan. Dimana aku melihat mereka bermesraan di cafe. Bercanda tawa menikmati waktu bersama. Aku juga ingin bisa bercanda tawa lagi seperti sedia kala. Bisa menghabiskan waktu hanya berdua dengan nya. Dengan Bian.
Flashback on
"Je, mau pergi gak?"
"Mau kemana Bi?"
"Aku mau nunjukin satu cafe yang baru-baru ini buka. Kata orang sih cafenya bernuansa romantis gitu. apalagi, hari ini kan kita genap setahun Je. Mau yaaa?"
"Oke. Ayok kita kesana."
Diperjalanan, kita bernyanyi-nyanyi seperti biasa, bercanda tawa, kau mengeluarkan gombalan-gombalan mu itu, sampai-sampai wajahku hampir seperti kepiting rebus.
Saat memasuki cafe, aku tidak melihat seorang pun di dalamnya.
"Kok gak ada orang Bi? Apa uda tutup?"
"Kamu duduk aja dulu yah disini. Aku mau pesan makanan dulu."
"Oke."
Saat itu, aku masih belum menyadari mengapa kau pergi memesan makanan. Hingga pada satu waktu, listrik di cafe itu padam. Aku pun panik karena kau belum juga kembali. Dan tiba-tiba kau keluar ntah darimana sambil membawa kue dan dan mengucapkan "happy anniversary yang ke-1 sayang. Aku minta maaf karena selama satu tahun ini aku gak bisa menjadi pasangan yang sempurna. Aku gak romantis, aku hanya bisa mengeluarkan kata-kata gombal yang berada dalam pikiranku. Aku juga tidak bisa sehari tidak memikirkanmu. Aku selalu memikirkanmu dimana pun dan kapan pun. I love you Je. Always."
Saat itulah tangisanku pecah dan langsung memelukmu. Kau memang tidak romantis, tapi kau tidak menyadari dengan membuat semua ini kau jauh lebih romantis dari siapapun.
"I love you too Bi. I love you too."
Saat ini, aku merasa aku lah perempuan yang paling bahagia di dunia ini. Aku memiliki pria yang sangat aku cintai dan juga mencintai ku, aku memiliki teman yang selalu bersama ku, aku memiliki keluarga yang sangat harmonis. Semoga saja kebahagiaanku ini akan berlangsung lama. Semoga.
Flashback off
Aku pun mulai terisak mengingat kejadian itu. Aku sangat ingin mengulang kejadian itu. Andai saja aku bisa. Aku ingin sekali kembali ke masa-masa dimana aku masih menjadi kekasihnya Bian. Menjadi seseorang yang sangat berarti baginya. Menjadi tempatnya bersandar di saat keterpurukannya. Menjadi satu-satunya tempat untuknya mencurahkan semua emosinya. Aku sangat merindukan itu. Aku merindukanmu dimana kau selalu datang disaat aku membutuhkanmu. Aku merindukanmu yang selalu menggenggam erat tanganku. Yang selalu dapat menenangkanku. Yang selalu mencium keningku. Yang selalu berada disamping ku. Tapi dari semua itu, aku benar-benar merindukanmu. Dirimu. Hanya kau yang masih berada di dalam hatiku saat ini. Kenapa kau begitu cepat melupakan ku? Kenapa kau memutuskan hubungan kita disaat kita sedang bahagia-bahagianya? Kenapa?
Pipiku sudah basah karna air mataku dan isakanku yang terus saja keluar. Aku tau bahwa isakanku bisa didengar orang lain. Tapi aku tidak memperdulikan itu. Aku masih tidak percaya kau sekarang bukan milikku. Aku masih tidak mempercayai semua ini. Air mata ku terus saja berebut untuk keluar. Aku tidak bisa memberhentikan derasnya air mata ini. Hingga saat dimana aku sudah tidak tahan, aku pun menyeret kursi ku dan pergi dari cafe ini.
***
Hay hay. Ketemu lagi kitaaa. Sorry ya kalo gak ada feel nya. Ternyata susah bgt mau buat novel sad-sad gitu. Gue aja gak nangis pas ngebuatnya. :v
Gue coba ya chap lain gue buat kalian nangis. :v
To be continued.....
170416
KAMU SEDANG MEMBACA
Late.
Short Story• C O M P L E T E D • Penyesalan, Selalu datang belakangan. Ketika kita sudah melakukan kesalahan, penyesalan itu pun datang. Dan ketika penyesalan itu datang, semua sudah TERLAMBAT. "If i could turn back time.." 12/04/16 - 25/04/16