Chapter 2: keyla

894 38 3
                                    

Fajar mulai terlelap kembali, di samping kami masih berada di perkemahan, kami kehilangan sinyal handphone bahkan kami tidak tahu akan pulang kapan. Malam akan larut dengan tawa dan canda kami terlebih Agung, seorang yang aku kagumi sejak smp berada tepat disampingku dan menggenggam tanganku, tak pernah sedetikpun terlintas dibenakku bahwa ini akan terjadi, kami masih terlelap dalam tawa dan canda di depan perapian mendengar suara merdu dengan alunan gitar yang di kumandangkan Andy membuat suasana semakin asik,

 Malam akan larut dengan tawa dan canda kami terlebih Agung, seorang yang aku kagumi sejak smp berada tepat disampingku dan menggenggam tanganku, tak pernah sedetikpun terlintas dibenakku bahwa ini akan terjadi, kami masih terlelap dalam tawa dan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

namun bisakah suasana seperti ini bertahan lama? Atau hanya seperti goresan pensil saja.
Tiada hentinya aku memandangi Agung, ya aku merasa betapa beruntungnya aku dapat memilikinya, tiba tiba saja Agung menatapku kembali dan berkata

"key kenapa sih liatnya gitu banget... sadis." Sahutnya padaku sambil tersenyum.

"Heee, gapapa kok gapapa." Jawabku terkejut padanya, ia tetap saja tidak pernah mengerti apa yang ada di pikiranku..

Benak Agung "Keyla, Keyla bukan aku tak mengerti tetapi aku hanya ingin menyimpannya dengan rapih dihatiku, bersama potongan masalalu tentangmu, aku akan menjaganya.. aku selalu paham dan mendengarmu sekalipun itu kata hatimu."

#Agung POV

Malam ini, aku masih bersama dengan sahabat sahabat ku, dan Keyla. Orang yang paling aku cintai.
Entah dari sejak kapan aku menyukai segala tingkahnya, keluguannya yang seakan-akan ketika jauh darinya membuatku resah.
Keyla, ia menyukaiku sejak kelas 3 Smp. Aku tahu, dan aku menyadari itu semua, namun aku berpikir bahwa waktu itu aku tidak sanggup untuk pacaran. Karena, ya aku masih sibuk dengan Dunia-ku. Yang mungkin Keyla anggap sebagai dunia-nya.

Tiba tiba saja keyla menatap-ku seperti biasanya, lalu aku berkata padanya.

"key kenapa sih liatnya gitu banget... sadis." sebenarnya aku suka saat dia mulai menatap mataku seperti itu. Dan aku selalu merindukannya.

"Heee, gapapa kok gapapa." ia berkata sedemikian rupa, padahal aku tahu betul bahwa ada sesuatu yang ingin ia katakan. Namun, masih tertahan.

Ya. Aku selalu berpikir bahwa, aku tak perlu mengungkapkan isi hatiku padanya. Dia sudah tau semuanya.
Ya semuanya.

Ayo dong di tunggu vote & commentnya ya! :)

Biar bisa lanjut ke part berikutnya nih. Masih kepo kan sama mulmed nya?? Yuk vote.

UNSAID Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang