Masih didepan perapian bersama teman-teman. Mereka juga punya pasangan masing masing tentunya, mungkin diantara mereka hanya Agung yang sangat cuek disaat keramaian ini, dia hanya menunjukannya saat hanya ada dirinya dan aku, dia bukan tipe orang yang banyak bicara tetapi lebih kepada tindakan, aku hanya melihat Agung bermain game saja di ponsel miliknya, tentu saja dia "masih" seorang gamer, mungkin teman temanku akan menertawakan aku dan agung dengan cara pacaran yang membosankan, tetapi ada satu hal yang mereka tidak ketahui tentang kami berdua, aku tak peduli apa kata orang tentang dirinya, karna aku hanya peduli betapa beruntungnya aku saat ini.
Lalu aku mencoba untuk bersandar pada pundaknya, entah apa sangat gugup biasanya Agung langsung menghindar tetapi kali ini ia membalas sandaranku, "Gung, mereka semua pacarannya lucu ya.." aku memulai pembicaraan yang sedikit konyol.
"setiap orang punya prinsip yang berbeda, dan penataan yang berbeda tentang hidup mereka, aku tahu kok maksudmu apa.." jawabnya belagak serius.
"Kok malah nyeramahin sih, gak pernah ngertiin sih.." sahutku agak kesal dengan tingkahnya yang seakan menjadikan ini hal biasa.
"Nyeramahin gimana coba, kan aku cuma ngasih tau, kita pacarannya beda ya key," jawabnya dengan nada yang tenang sehingga membuatku malah jadi terpaku mendengar suara dan perkataannya, seolah Agung telah menghipnotisku.
"Iya aku ngerti! besok mau kemana?" Jawabku sambil mengalihkan pembicaraan.
"Ke air terjun aja ya, tadi pagi aku sama Anry gak sengaja nemu air terjun disekitar sini, bagusdeh."
"Gak ngajak ngajak ya ke air terjun, yaudah.." jawabku
"Ye kan kamu tidur, kasian kalo dibangunin ntar ngamuk" katanya, percakapan kami berdua seperti orang baru kenal saja, tapi tak apalah dia selalu menjadi pembasmi dikala aku bosan.
"Agung, aku tak pernah sedetikpun berhenti memikirkanmu...."Di kegelapan dan kesunyian malam, aku dan Agung masih di perapian, masih dalam angan akan masadepan kita berdua, aku menyukainya sejak smp dan baru 3 setelahnya ia menjawab semuanya, kesabaran yang penuh emosi akhirnya terbalaskan dengan indah, aku akan melanjutkan ke sebuah universitas negri Jakarta, aku diterima di fakultas hukum. Entah bagaimana dengan Agung, aku takut ia jauh lagi seperti dulu....
Dulu, ketika ia benar benar menjadi seperti orang yang tak pernah aku kenal.
Aku selalu mencari tahu tentang dirinya, bagaimanapun caranya itu.Dulu Agung adalah sosok laki-laki yang sangat tidak peduli terhadap perempuan. Bukan Karena ia tidak suka dengan perempuan, tapi ia tidak ingin menyakiti hati perempuan yang menurutnya perempuan itu makhluk tuhan yang paling indah.
Namun ketika ia sudah bersama-ku, lantas apakah ia tidak akan menyakitiku?Terus vote & comment ya, biar gue kasih mulmednya di part berikutnya! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSAID
TienerfictieMenunggu adalah hal wajar ketika mencintai seseorang. Namun bagi Keyla yang terpenting adalah membuat orang yang ia cintai merasa dicintai. Membiarkannya mencintai apa yang ia cintai. Keyla tak pernah sedikitpun berniat memilikinya, tidak sama sekal...