1-Pilihanku

1.6K 36 3
                                    

"Anjani..."

"Iya Bun, sebentar..." aku segera bergegas memakai kerudung ku saat panggilan Bunda terdengar.

"Ada apa Bunda?" aku duduk di samping Bunda yang sedang menonton TV di ruang keluarga.

"Bagaimana kuliahmu?"

"Alhamdulillah lancar Bun. Besok baru mulai belajar..."

"Kata abangmu tadi kamu pulang sendiri, kenapa tidak menunggu abangmu?"

Aku menyandarkan kepalaku di pundak Bunda, rasa nyaman sekali bisa bersandar seperti ini.

"Tadi perut Anjani sakit Bun, makanya enggak nunggu abang" Bunda mengusap kepalaku dengan sayang dan rasa ngantuk segera menyergapku.

Suara pintu mengagetkanku yang hampir sampai ke alam mimpi. Ayah datang dan duduk di samping Bunda.

"Ayah dari mana?" aku kembali menegakkan badanku dan bersandar di punggung sofa.

"Dari rumah Pak RT. De, Ayah mau bicara sesuatu..." Ayah menatap Bunda sebentar lalu menatapku kembali.

"Bicara apa Yah?"

"Begini, Ayah sama Bunda sudah membicarakan hal ini sebelumnya. Kami ingin menjodohkanmu dengan Farhan." Aku tercekat setelah mendengar ucapan Ayah. Aku dijodohkan? Mataku mulai memanas seiring dengan kelanjutan ucapan Ayah.

"Kemarin Abbi Farhan datang melamarmu. Ayah belum bisa menerima lamaran mereka karena Ayah harus bicarakan ini dulu sama kamu. Semuanya Ayah serahkan sama kamu, jangan sampai pernikahan ini menjadi beban untukmu yang membuatmu tidak ikhlas menjalaninya." Aku masih belum bisa berkata apa-apa. Ini terlalu cepat untukku.

"Sayang... keluarga Farhan datang dengan niat yang baik, Bunda hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu" bunda mengusap kepalaku memberikanku ketenangan.

"Tapi apa enggak terlalu cepat Yah, Bun. Anjani bahkan baru masuk kuliah."

"Kamu masih bisa melanjutkan kuliah sayang. Kamu sudah delapan belas tahun, tahu mana yang baik dan buruk. Bunda cuma ingin yang terbaik untuk anak Bunda. Farhan anak yang sholeh, Bund yakin dia bisa menjadi imam yang baik untukmu." Aku meneteskan air mata mendengar kalimat-kalimat Bunda, aku memeluk Bunda dan menangis dipelukannya.

Ya Allah, aku percayakan semua yang Engkau takdirkan kepadaku. Engkau yang tau apa yang terbaik untukku.. Bismillah...

Aku melepas pelukan Bunda dan menatap Ayah

"Insya Allah, Anjani akan menerima lamaran Farhan."

"Alhamdulillah..." ucap Ayah dan Bunda bersamaan.


******

Pendek ya? sengaja. hanya perkenalan ...

Vote dan Comment seikhlasnya ...

ANJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang