The Red Affair
(The Kingston City Series #1)
a novel by Andhyrama
www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama
***
Rutinitas di pagi hari berlangung kembali. Firanda menyiapkan sarapan untuk suaminya yang sudah mandi dan bersiap berangkat. Damian memang kadang kala mandi dulu sebelum sarapan, tetapi dia lebih sering sarapan dulu. Sedangkan Firanda sebagai seorang isteri selalu membantu menyiapkan segala keperluan suaminya.
Damian menyantap sarapannya perlahan dan firanda ikut duduk di depannya sembari meminum susu. Sesekali Damian memerhatikan Firanda. Apakah istrinya tidak membohonginya? Segalanya tampak masih membingungkan bagi Damian.
"Untung kemarin kau tidak lupa membeli susu ini, Dam!" ucap Firanda seusai menegak segelas susu khusus wanita hamil itu.
"Aku membeli semuanya yang ada di daftar itu 'kan?" tanya Damian.
"Tidak, kalu melewatkan barisan terbawah. Teh celup, garam dan wortel. Kau melupakan ketiganya," kata Firanda kurang puas.
Damian segera mengingat kejadian kemarin, dia memang mencari barang belanjaan Firanda dari barisan teratas menuju ke bawah. Saat belum semua barang terbeli, Alena datang. Ia tidak tahu saat itu anaknya berjalan ke arah Alena dan dengan mudah wanita itu membawa anaknya pergi.
Suara nada dering ponsel terdengar. Firanda bangkit karena ponselnya yang berada di dalam kamar berbunyi. Damian hanya diam sembari melanjutkan sarapannya. Ia berharap segalanya akan normal kembali, ia akan menjemput Bobby sore ini dan menyelesaikan urusannya dengan Alena.
Setelah selesai sarapan, ia bangkit dan berjalan ke ruang tengah. Ia harus berangkat karena bagaimanapun ia tetap harus bekerja, walau segalanya begitu berat di otaknya jika harus bertubrukan dengan urusan pekerjaan. Di ruang tengah Firanda tengah berdiri dengan mata memerah dan basah. Istrinya memandangnya dengan raut wajah marah dan kecewa.
Damian mendekati istrinya dengan bingung. "Ada apa, Sayang?" tanya Damian.
"Kenapa kau berbohong lagi padaku?" tanya Firanda dengan suara serak.
"Apa maksudmu?" tanya Damian panik.
"Alena baru saja meneleponku, dia bilang Bobby tengah bersamanya!" ucap Firanda dengan nada penuh penekanan.
"Aku bisa jelaskan ini. Dia membawa Bobby dan itu hanya sebentar, sore ini aku akan menjemput anak kita lagi," terang Damian dengan panik.
"Aku tidak mengerti kenapa kau harus berbohong," kata Firanda.
"Aku tidak ingin membuatmu khawatir, Sayang," bela Damian.
"Kau membiarkan anak kita bersama wanita itu? Aku tidak mau tahu, bagaimanapun caranya kau harus mendapatkan Bobby kembali. Jangan pulang sebelum Bobby ada bersamamu!" ancam Firanda yang segera pergi melewati suaminya.
Damian terdiam dan segera mengambil jas dan tasnya yang ada di sofa. Tanpa kata-kata ia sudah membuata janji pada dirinya sendiri bahwa ia akan membawa Bobby kembali ke rumah. Melihat raut wajah penuh kemarahan dan kekecewaan Firanda membuat Damian kembali merasa bersalah. Kali ini dia bertekad untuk tidak mengecewakan istrinya lagi. Hubungannya dengan Alena harus benar-benar usai sebelum semuanya menjadi semakin buruk.
Di kantor, Damian tidak bisa mengontrol pekerjaannya. Komunikasi dengan bawahannya sedikit mengalami kendala karena pikirannya yang kurang fokus. Ia seharusnya bisa mengatur yang mana masalah pekerjaan dan yang mana masalah pribadi, namun ia juga yakin tidak akan ada yang bisa fokus bekerja ketika sedang mendapat begitu banyak masalah seperti dirinya sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Affair 「END」
Детектив / Триллер[15+] Jatuh ke cinta yang lain ketika sudah ada cincin yang melingkar di jari manis, Damian dihadapkan pada pilihan sulit. Alena, wanita muda yang sangat cantik itu kembali mencuri perhatian Damian dari istrinya, Damian terdorong kembali ke pelukan...