TRA-29

19.1K 1.2K 743
                                    

The Red Affair

(The Kingston City Series #1)

a novel by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Hari Minggu ini, Damian menepati janjinya pada Bobby. Bersama serta Alena ia menuju tempat tinggal ibunya yang ada di Rosemary. Wajah Bobby begitu bahagia saat bertemu dengan neneknya, Germa Smith menuntun Bobby menuju ke dalam rumah besar bertingkat itu. Damian dan Alena mengikuti di belakang.

Alena memerhatikan setiap detail rumah dari langit-langit, perabotan hingga foto-foto yang tertempel di tembok dalam pigura-pigura berkaca. Ia segera mengenali wajah Damian remaja yang tampak nakal tengah berpose bersama seorang anak lelaki di pinggir danau. Ada pula foto Damian bersama kedua orang tuanya yang tampak bahagia dengan senyum terukir di ketiga wajah mereka.

"Kenapa istrimu tidak ikut ke sini?" tanya Germa menoleh ke arah Damian.

"Dia sedang liburan di rumah orang tuanya," jawab Damian.

Germa melirik ke arah Alena, wanita tua itu tidak mengenal wajah mulus bak porselen itu. "Kau tidak sedang bertengkar dengan istrimu, bukan?" tanya Germa lagi.

Damian terkekeh dan berkata, "tentu saja tidak, Ma."

"Nenek, apakah nenek punya puding?" tanya Bobby menarik-narik tangan keriput neneknya.

"Punya Sayang, ayo kita ke dapur," ajak Germa dengan senyum semringah.

"Ma, Paman dan Bibi tidak ada di rumah?" tanya Damian.

"Bibimu ada di atas dan pamanmu sedang pergi, kemarin dia bertengkar dengan anaknya," jawab Germa yang berjalan menuju dapur, "mereka memang tidak akur," tambahnya dengan suara yang lebih pelan.

"Ada-ada saja, Derek memang seperti itu, selalu saja membuat ayahnya marah," kata Damian yang kemudian berjalan ke arah tangga.

"Aku rasa dia tak jauh beda denganmu," kekeh Alena yang mengikuti Damian.

"Papa. Aku selalu merindukannya," kata Damian menimpali.

Alena tidak berkata apa pun lagi mendengar suara Damian yang tampak sedih itu. Seharusnya dia tidak menyinggung perasaan lelaki itu. Akan tetapi dia sendiri juga merindukan ayahnya. Bahkan jauh di lubuk hatinya ia benar-benar menginginkan ayahnya kembali. Walau ia tahu baik ayahnya ataupun ayah Damian, mereka sama-sama tidak akan pernah kembali.

Di lantai atas, seorang wanita tengah duduk sembari melukis. Tangannya dengan lihai menggerakkan kuas. Saat Damian memanggil bibinya, wanita itu menoleh dengan senyum semringah. Rambut hitam model bob yang cocok dengan bentuk wajahnya membuat wanita itu tampak segar walau tidak lagi muda. Amy Smith berdiri dan menaruh kuasnya dan mendekat ke arah keponakannya.

"Damian, kau tidak bilang mau datang," kata Amy sembari memerhatikan Damian dan wanita di belakangnya. "Ini siapa?" lanjutnya.

"Ini pengasuh Bobby, kebetulan Firanda sedang ada di rumah orang tuanya," jawab Damian mengenalkan Alena.

"Aku mendengar ada kasus pembunuhan di Komplek Silver Land, inisial pelaku pembunuhannya FS, aku langsung teringat Firanda, apa benar itu Firanda?" tanya Amy dengan antusias.

Damian mengangguk. "Dia hanya melindungi diri, gadis yang dia bunuh masuk ke rumah kami tanpa izin dan membuat keributan," jelasnya.

"Astaga. Semoga dia tidak apa-apa," kata Amy dengan wajah sedih. "Namamu siapa? Kau sangat cantik untuk seorang pengasuh," tambah Amy memandang Alena dengan menggeleng pelan.

The Red Affair 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang