[15+] Jatuh ke cinta yang lain ketika sudah ada cincin yang melingkar di jari manis, Damian dihadapkan pada pilihan sulit.
Alena, wanita muda yang sangat cantik itu kembali mencuri perhatian Damian dari istrinya, Damian terdorong kembali ke pelukan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Damian membopong putranya masuk ke dalam rumah. Wajahnya masih pucat dan panik, badannya pun masih gemetaran. Ia melihat istrinya tengah membaca buku di ruang tengah, tetapi mengingat anaknya yang kedinginan ia segera melangkah cepat ke dalam kamar Bobby. Ia menurunkan Bobby dan melepaskan pakaian anaknya yang basah.
"Kau mandi ya, Sayang," kata Damian.
"Aku mau pipis dulu," ucap Bobby berlari ke kamar mandinya.
Damian duduk di ranjang anaknya dengan tangan memegangi pakaian Bobby. Tiba-tiba ia merasa ada yang aneh dengan apa yang ia pegang, dengan cepat ia merogoh saku celana Bobby. Ada sebuah ponsel berwarna hitam. Ia merasa bingung bagaimana mungkin Bobby punya ponsel? Dengan cepat ia memasukkan ponsel itu ke dalam sakunya.
Ia berdiri dan kemudian ikut masuk ke dalam kamar mandi. Dengan wajah bingung, ia menatap anaknya. Wajah Bobby tampak tidak mencurigakan. Anak itu seperti tidak tahu apa yang ia lihat tadi adalah sesuatu yang mengerikan. Damian bertanya tentang apa yang sebenarnya diketahui anaknya? Ia tidak bisa mengerti sama sekali. Damian segera memandikan Bobby dengan air hangat, lalu memakaikannya baju dan mereka berdua segera menuju ruang tengah menemui Firanda.
"Mama!" teriak Bobby saat melihat Firanda tengah duduk di sofa.
"Bobby!" panggil Firanda dengan senang. "Damian, pakaianmu basah. Sana mandi dulu!" perintahnya.
Damian mengangguk dan segara masuk ke kamarnya. Ia membuka pakaiannya secara perlahan. Pandangan Alena yang menatapnya benar-benar terngiang di kepalanya, ucapan-ucapan wanita itu dan apa yang terjadi semuanya membuat pikirannya bertambah runyam.
Ia memutuskan untuk tidak mandi dan hanya berganti pakaian dan mengambil jaket yang ada di gantungan. Ia tidak bisa berada di rumah dengan keadaan seperti ini. Setelah melihat sesuatu yang sangat mengerikan baginya, tak mungkin ia bisa berpura-pura bahagia di depan Firanda dan anaknya.
"Aku harus kembali ke kantor, ada sesuatu yang ketinggalan," kata Damian pada istrinya yang masih duduk di sofa.
"Tunggu!" ucap Firanda, "Kau belum menceritakan apa pun tentang Alena. Bagaimana kau bisa mendapatkan Bobby kembali?" tanya Firanda.
"Kau tidak perlu khawatir lagi, Sayang!" ucap Damian memaksakan bibirnya tersenyum. "Semuanya telah selesai," tambahnya.
Firanda hanya membalas dengan senyuman santai, walau pandangan wanita itu menunjukan ekspresi keraguan. "Hati-hati," ucapnya yang kemudian kembali fokus membaca buku di samping anaknya.
