The Red Affair
(The Kingston City Series #1)
a novel by Andhyrama
www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama
***
Damian mengarang alasan pada sekretarisnya agar dia bisa pulang cepat, ia sudah mengurus surat-surat yang dibawa Diana, sekretaris Tuan Ross. Besok ia akan menjadi manajer marketing yang baru, tetapi ini tidak membuatnya cukup senang karena berita pertunangan Alena dan Jimmy begitu mengejutkannya.
Sekarang Damian segera memasuki hotel karena Alena sama sekali belum pergi dari hotel itu. Ia masuk lift dan memencet angka 16 kemudian berdiri menunggu. Di samping Damian ada seorang wanita yang tampak tenang menghadap ke pintu lift. Damian merasa pernah melihat wanita yang ia tebak usianya sudah kepala tiga itu, hanya saja dia lupa. Wanita dengan rambut bergelombang dan wajah tidak menyenangkan itu tampak tenang walau ia merasa diperhatikan oleh Damian. Terlalu banyak wanita yang punya ciri-ciri seperti itu, lagi pula apa urusannya dia memerhatikan wanita itu, jadi Damian segera berpaling darinya setelah pintu lift terbuka untuknya.
Tepat saat itu Alena keluar dari kamar hotelnya dengan pakaian abu-abu dan celana hitam, merekaberdua segera bertemu di lorong. Wajah Damian yang khawatir itu langsung berlari untuk memeluk Alena dengan erat. Alena tak memberontak untuk sementara.
"Kenapa kau tidak beritahu aku tentang ini?" tanya Damian.
"Lepaskan, Dam!" Alena berontak pelan. "Bawa aku ke jembatan Sungai Ranos! Kita bicara di sana," bisik Alena.
Damian mengangguk dan segera menyantol tangan Alena untuk berjalan berdua berpegangan tangan. Ia menatap gadis itu dengan khawatir. Beberapa anggapan muncul di benaknya mengenai pertunangan Alena dengan Jimmy. Pemaksaan dari pihak Tuan Ross atau permintaan Jimmy untuk mempersunting Alena. Bagaimanapun juga ini seharusnya tidak terjadi di saat seperti ini. Hubungan Damian dan Alena akan semakin runyam karena kedua-duanya terikat oleh orang lain. Damian sadar ini adalah risiko yang harus ia tanggung.
Tak kurang dari seperempat jam, mereka sudah sampai di jembatan merah Sungai Ranos. Mereka berdua tidak buru-buru, mereka memilih berjalan santai di pinggiran jembatan dengan memerhatikan aliran air yang tenang. Alena memegang besi jembatan, berdiri menghadap ke arah arus air dan mengembuskan napas dalam-dalam sampai akhirnya dikeluarkan perlahan.
"Kau pasti ingat saat pesta itu, kau melihatku mengobrol dengan Bibi Ross di ruang baca. Saat itu dia mengatakan padaku agar aku mau menjalin hubungan dengan Jimmy, dia mendesakku. Paman juga menyetujuinya sehingga aku tak bisa menolak, hanya saja aku mencoba menundanya," terang Alena.
"Sangat berat untukmu jika menolak, mereka sudah sangat baik padamu," tanggap Damian berdiri di samping Alena dengan arah tatapan yang sama.
"Hanya ada satu cara, kabur! Aku ingin kita pergi ke tempat yang jauh! Kabur dari semuanya! Damian ayo kita pergi ke luar negeri, ke pegunungan atau ke pulau, menetap di sana. Kita mulai semua dari awal! Kita bisa bangun keluarga sederhana berdua!" terang Alena dengan nada menggebu.
"Kau bercanda! Kita tidak bisa kabur ke manapun," jawab Damian dengan tawa getir.
"Istri dan anakmu? Jika kau mencintaiku, ceraikan saja istrimu! Bawa Bobby bersama kita!" pinta Alena.
Damian membayangkan perceraian terjadi, Firanda akan begitu sedih. Air mata akan berlinang deras di mata indah istrinya, kehilangan dirinya dan anaknya. Itu akan sangat menyakitkan. Hanya saja Damian harus memilih mana yang akan dia ambil. Janjinya pada Firanda mulai goyah. Janji pernikahan mereka yang suci ternodai hanya dengan memikirkan tentang perceraian. Hanya saja janji itu sebenarnya sudah runtuh di saat dia sendiri memikirkan keberadaan Alena sebelum tidur dengan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Affair 「END」
Misteri / Thriller[15+] Jatuh ke cinta yang lain ketika sudah ada cincin yang melingkar di jari manis, Damian dihadapkan pada pilihan sulit. Alena, wanita muda yang sangat cantik itu kembali mencuri perhatian Damian dari istrinya, Damian terdorong kembali ke pelukan...