The Red Affair
(The Kingston City Series #1)a novel by Andhyrama
www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama
***
Tatapan Damian pada Alena terlihat sungguh-sungguh. Alena tahu bahwa pria di depannya hanya bisa mengatakan maaf, ia sadar bahwa tak ada yang perlu disalahkan. Maka dari itu, Alena memilih melanjutkan senyumnya dan menarik tangan Damian keluar dari rumah Tuan Ross. Mereka berdua memutuskan untuk bergabung kembali ke pesta makan malam di halaman rumah.
Pegangan tangan Alena membuat Damian sedikit gugup, ia menarik tangannya untuk melepaskan tangan Alena. Gadis itu tahu dan segera mungkin melepaskan genggamannya dan berjalan dengan memberikan jarak pada Damian yang ada di belakangnya.
Damian memercepat langkahnya, ia merasa melakukan kesalahan dengan menarik tangannya. Sesungguhnya dia memang tidak ingin orang lain melihat hal itu, tapi dia merasa Alena sedikit tersinggung dengan hal itu. Ia sudah lama tak bertemu gadis ini, pastilah banyak yang berubah darinya.
Damian berjalan di samping Alena dan berkata, "aku tidak bermaksud un-"
Alena segera memotong dan cepat-cepat mengalihkan topik pembicaraan, "kau salah satu pegawai pamanku, bukan?"
"Maksudmu Tuan Ross? Jadi, kau keponakannya?" tanya Damian sontak.
"Apa dia lupa mengatakan bahwa dia punya keponakan cantik sepertiku?" ujar Alena.
"Wah, sepertinya dia lupa mengatannya. Atau dia sama sekali tidak menganggapmu sebagai keponakan," sahut Damian.
"Kau ini! Aku keponakan paling disayang Paman! Jangan salah!" kata Alena dengan nada meninggi.
"Apa Tuan Ross, menyukai keponakannya sendiri? Wah, bisa jadi skandal, nih!" Damian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tentu saja bukan, tolol! Kau ini, masih saja menyebalkan!" ujar Alena tertawa melambatkan langkahnya.
"Walau pun menyebalkan, kau tetap mengagumiku 'kan?" kata Damian menyeringai ikut melambatkan langkahnya.
"Demi Tuhan, istrimu pasti kenyang setiap hari mendengarkan kata-katamu itu!" Alena menyindir.
"Tidak juga, dia kenyang kalau melihat brokoli!" sahut Damian.
"Wah, dia sama seperti Paman, tidak menyukai brokoli!" ujar Alena.
Mereka berdua tidak melanjutkan obrolan kecil itu karena Tuan Ross menghampiri mereka dan menyuruh dua orang itu bergabung dengan meja besarnya. Damian tak bisa menolak, sebenarnya ia tidak enak dengan Roby dan Alice, namun setelah ia pikirkan lagi mereka berdua pasti lebih senang makan berdua. Satu dosa ia abaikan saja.
"Wah, Tuan Smith ternyata sudah mengenalmu, Alena?" tanya Tuan Ross seusai duduk di depan meja yang telah tersaji banyak hidangan.
Alena menjawab dengan senang, tentu saja diceritakannya juga tentang bagaimana dia mengenal teman masa kecilnya itu. Gadis itu membicarakan kenakalan anak lelaki sepuluh tahun kepada bocah perempuan enam tahun dengan tawa di sela-sela ceritanya. Saat semua terbahak atas cerita Alena, Damian ikut tertawa walau dalam hatinya dia juga ingin menceritakan betapa cengengnya Alena waktu kecil.
Selama pesta makan malam itu, mata Damian selalu tertuju pada Alena. Gadis periang yang seakan terlihat begitu bahagia. Saat Nyonya Ross menceritakan kucingnya yang hilang berhari-hari dan kemudian muncul kembali di bawah ranjangnya, Damian hanya terdiam dengan mata tetap tertuju pada Alena yang tertawa mendengar bibinya bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Affair 「END」
Misteri / Thriller[15+] Jatuh ke cinta yang lain ketika sudah ada cincin yang melingkar di jari manis, Damian dihadapkan pada pilihan sulit. Alena, wanita muda yang sangat cantik itu kembali mencuri perhatian Damian dari istrinya, Damian terdorong kembali ke pelukan...