PROLOG

827 29 1
                                    

Haiii!!! And this is my fourth writing! Cerita ini akan ber-genre Fanfiction/Teenfiction/Romance. Pokoknya itulah haha.

Jangan lupa untuk follow dan simpan cerita ini di library agar terus update tentangku dan akun ini. Jangan lupa juga untuk Vote dan Comment.

Thank you :).


- PROLOG -

Aku disini duduk menikmati pemandangan sore yang indah. Duduk di kursi teras kamarku di lantai dua, memandang indahnya langit berwarna jingga dan menanti kepergian sang raja di ufuk barat.

Sudah hampir tiga jam aku duduk termenung, entah merenungkan apa. Yang kutahu hanyalah aku sedang berpikir bagaimana aku akan mengisi kanvas kosong di depanku ini? Apa yang harus kubuat terlebih dahulu? Garis kah? Atau titik?

Aku mengerang kesal karena tidak ada ide yang masuk ke dalam kepalaku ini. Kalau mr. Henry bukan guru killer sepanjang masa, aku tidak akan pernah sudi melakukan pekerjaan yang membuang waktu ini. Aku menyenderkan punggung ke senderan kursi, menghela nafas pelan dan kembali merenung.

Aku Dylan, murid menengah atas yang tidak terlalu populer, tapi bukan bully-able juga. Aku hanyalah aku. Tipe standar. Tidak terlalu pintar, tapi tidak terlalu bodoh. Aku adalah jajaran laki-laki sporty. Sayangnya keberuntunganku tentang kehidupan sangat pas. Aku berada di tengah-tengah. Aku bahkan anak tunggal yang sebentar lagi akan mendapatkan saudara tiri yang seumuran. Ya, aku anak single-parent. Ibuku meninggal karena kanker rahim, dan selama tujuh tahun lamanya ayahku melajang, dan akhirnya ia memutuskan untuk menikah lagi.

Ya, ya. Aku tidak memikirkan hal lebih tentang bagaimana kehidupan ayahku nanti. Selama ia bisa menghidupiku dan masih peduli padaku, maka aku tidak akan peduli siapapun yang akan dia nikahi nanti. Ya. Sampai saat ini aku tidak tahu wanita seperti apa yang akan menjadi ibu baruku.

Sebuah deru mobil memecahkan keheningan. Dengan seluruh minat, aku mengintip dari atas rumahku, dan ternyata ada pemilik baru rumah di samping rumahku. Tepat disamping rumahku!

Lalu keluar dari mobil seorang wanita-pria yang kuduga adalah sepasang suami-istri. Tak selang lama sebuah mobil sedan merah dan truk barang terparkir rapih di depan pekarangan rumah mereka. Dari dalam mobil keluar laki-laki yang kupikir dan aku meyakininya--memang tampan, tak lama dari kursi penumpang keluar dua orang gadis yang... membuat mulutku menganga. Aku tersihir olehnya. Gadis-gadis cantik itu keluar dari dalam mobil dan dia jadi... tetanggaku?! YEAH!!! Oh my god! This is my best day ever! New neighbor with a damn hot girl next door?

Dan dari sini, aku tahu apa yang harus aku gambar di kanvas kosong ini.

Dylan O'Brien will be fully-loaded

The Girl Next Door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang