Part 12: Kau memilihku dari jutaan laki-laki di bumi. Maka aku akan menjagamu
"Aku sudah tidak suka dengan Cara" Laki-laki itu berdecak kesal "Aku harus apa? Menciumnya di depan para wartawan?" Tanyanya
Lawan bicara itu menyeringai sangat senang "Kau pintar sekali! Kenapa tidak dari dulu saja kau lakukan itu?!" Ujarnya dengan nada mencemooh.
Laki-laki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Lalu bagaimana kalau semua perempuan kabur dan tidak ada lagi yang mendekat denganku?" Tanyanya lugu
Ia memutar bola matanya malas "Bukan urusanku"
"Babe!" Seru Cara seraya merangkulku dengan manja dan menyenderkan kepalanya di lenganku.
"Apa sayang aku?" Tanyaku sambil mengacak rambut Cara gemas
"Ikut ke pemotretan aku minggu depan, yah?"
"Tenang saja sayangku" jawabku dan tersenyum padanya.
Jake berdecak malas "Kalian itu, jangan menyebarkan virus keidiotan kalian disini" cemoohnya
"Huuuuuuu... Panggil Portia suruh kesini" ejekku.
"By the way..." Smith angkat bicara "Jangan lupa, kosongkan jadwal kalian di hari minggu ini. Karena itu hari kompetisiku" ujarnya
"Oh iya!" Pekik Jake lalu tangannya mengait di leher Smith "Kau ajak Estie?" Tanyanya
"Tidak" jawab Smith cepat
"Kenapa?" Tanya Jake lagi.
Smith tidak menjawab dengan cepat dan diam untuk sesaat "Aku tidak suka auranya" jawabnya.
Ah, aku lupa mengatakan pada kalian kalau Smith memiliki indra keenam. Yah, terima kasih kepada leluhurnya yang menurunkan keistimewaan itu.
Smith hendak melanjutkan kalimatnya tapi tidak jadi karena ponselnya berdering dan membuat kehadirannya pergi.
"Smith itu cenayang?" Tanya Cara ingin tahu
Aku mengangguk "Tapi ia tidak memberitahu kepada banyak orang karena rahasia. Jadi kau jangan bilang ke siapa-siapa yah" ujarku padanya
Ia mengangguk mengerti
Aku memasuki rumah dan di ikuti Chelsea. Rumah tampak sepi seperti biasanya. Karena ayah dan ibu bekerja. Tapi minggu ini mereka berdua tengah pergi ke New York untuk urusan bisnis.
"Kau ingin masak atau pesan makanan?" Tanya Chelsea padaku
"Aku akan makan di luar dengan Cara. Kau bisa makan sendiri atau ajak temanmu kemari" jawabku seraya berjalan menuju lantai atas
"Baiklah, aku akan memesan McDonald's saja" ucapnya
Aku membuka pintu kamar, membanting tubuhku yang letih karena latihan ekstra keras seperti zaman romusa oleh pelatih Don.
"Dylan!" Seru Cara dari kamarnya.
"Apa sayang?!" Tanyaku ikut berteriak.
Ia mengeluh kesal "Cepat kemari sebentar!" Suruhnya
"Okay-okay!" Sahutku seraya bangun dan berdiri di depan jendalaku menghadapnya.
Ia memelas dan memasang ancang-ancang untuk meminta maaf
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal "Iya tak apa, pekerjaanmu lebih penting" ujarku sebelum ia menjelaskan
Ia tersenyum setengah hati "Maafkan aku, benar-benarrrrrr minta maaf" ucapnya dengan kedua tangan membentuk seperti orang budha akan berdoa lalu menundukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl Next Door
Fanfic[Cerita ini mengandung muatan dewasa] Apa jadinya seorang tetangga pacaran dengan model yang sedang naik daun? Dan ternyata adalah tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumahmu? Dylan O'brien laki-laki yang merebut hati sang pujaan remaja??