Part 15 : She is a runaway girl

139 11 0
                                    

Hai, readers! Thank you for reading 'till this far. Ini adalah final part of 'The Girl Next Door' Setelah ini akan di susul Epilogue. So wait for it. Jangan lupa untuk Vote and Comment!
LOVE YOU GENGS! ;)x

------------------------------------------------

Part 15 : She is a runaway girl

Setelah kejadian yang kulihat di theater, aku tidak berhubungan dengan Cara. Gadis itu cuti sekolah entah untuk sampai kapan. Bahkan saat libur musim panas kamarnya tetap kosong. Sekarang sudah masuk musim dingin. Kira-kira sudah tiga bulan lebih Cara tidak ada kabar. Estie bahkan tidak lagi terlihat. Dane? Dia bahkan sudah menyerah di bawah kendali sepupunya yang gila dan meminta maaf padaku.

Sebuah ketukan terdengar, pintu terbuka. Kepala Chelsea dengan senyum kecilnya terlihat disana, lalu dua kepala kedua orang bodoh itu muncul. Mereka masuk dan duduk mengelilingiku.

"Hei dude, sampai kapan kau akan menghabiskan waktu mengurung dirimu disini? Udara di luar cerah" ujar Jake.

Aku bahkan tidak bisa membuat senyum kecil di wajahku.

Jake mendengus kesal, ia menatap Smith lalu keduanya menarikku bangun dari kasurku dan memaksaku keluar rumah.

"LOOK! Kau melewatkan banyak hal! Bahkan aku tidak mengerti kenapa bisa menghabiskan musim panasmu di kamar saja?!" Jake berucap seakan dia sangat kesal tapi menahan emosinya

DUG!

Sebuah pukulan mentah mendarat di wajahku, terasa nyeri di tulang pipiku hingga membuatku terhuyung dan hampir terjatuh. Emosiku memuncak, tapi tiba-tiba kembali stabil. Kupikir Jake yang memukulku, karena dia memang tukang pukul.

Ternyata itu Smith.

Ia mengelus buku-buku tangannya karena sakit setelah memukulku dengan keras. Ia menatapku dengan lurus, marah namun tetap tenang

"BODOH! IDIOT! PECUNDANG! SAMPAH! BANCI!" Lontaran kata kasar itu keluar dari mulut Smith untuk pertama kalinya dan itu untukku.

Aku terkejut mendengarnya memekik seperti itu, Smith bukan orang yang sangat emosian ataupun tukang pukul seperti Jake. Aku pasti sangat menyedihkan hingga dia benar-benar melontarkan ejekkan itu padaku.

Smith mengerang kesal "Kalau kau memang ingin penjelasan, temui dia! Mana ada sepada jalan kalo tidak di kayuh! Bodoh ya! Bikin kesel aja!"

Aku terduduk di tanah, menduduk dan tertawa renyah. Menarik nafas dalam dan menghelanya.

"Sorry dude" ucap Smith.

Aku menatapnya lalu menjitaknya dan tersenyum padanya "Tidak, akulah yang seharusnya meminta maaf membuat kalian khawatir" ucapku

"Yeah, dude! Kita pergi ke McDonald's!" Seru Jake merangkulku.

Chelsea pun tersenyum. Aku melewatkan banyak hal selama tiga bulan. Ya, melewatkan semuanya secara percuma-cuma.

Tawaku terhenti ketika melihat seorang turun dari mobil sport merah. Mataku bertemu dengannya. Seakan waktu berhenti berputar.

Ia berjalan dengan canggung dan mendekat "Hei" sapanya.

Semuanya menatap gadis itu, dengan perasaan canggung yang sama.

Hening tiba-tiba.

Cara membersihkan tenggorokkannya, menghancurkan kecanggungan diantar kami "So, I would like to invite you all to Victoria Secret show" ujarnya memberikan kami empat kartu undangan berwarna pink.

The Girl Next Door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang