Jangan lupa vote dan juga comment.
Cerita ini akan memakai Cara Delevigne sebagai tokohnya (Fanfiction). Jadi buat laki-laki yang suka berimajinasi bisa dekat dengan Cara, ini waktunya haha. Dan Dlyan O'Brien. Who not know that hot man? Haha.
Thank you for reading!Part 2 : Demi dewa Odin! Lebih baik kau tenggelamkan aku ke samudra!
Setelah semalaman berbicara dengan wanita beranama Cassandra, yaitu calon ibu tiriku. Ayah juga memutuskan menikahinya dua minggu ke depan di akhir pekan. Mereka juga sudah menjalin hubungan cukup lama dan pada akhirnya memutuskan untuk menikah.
Gadis yang bersama Cassandra semalam bernama Chelsea. Ya, wajahnya yang oriental ia dapatkan dari ayahnya yang telah meninggal karena kecelakaan mobil. Chelsea bahkan seumuran denganku, dan Cassandra dengan ayah sudah mengurusi kepindahan sekolahnya di sekolahku.
Aku tidak tahu harus menerima mereka atau tidak. Tapi selama ayahku tidak melupakanku, maka aku harus menerima mereka. Lagipula aku laki-laki, tidak mungkin aku akan bermanja ria.
Aku telah siap untuk ke sekolah. Mengenakan kaos putih oblong dengan kemeja kotak-kota berwarna merah, celana jeans hitam dan sepatu converse hitam. Oh tidak lupa tas sekolah. Aku melihat sosok diriku di depan kaca. Aku tidak jelek, wajahku juga cukup tampan. Rambutku berwarna cokelat dengan mata cokelat, bibir seksi. I'm also a hot guy. Tapi kenapa perempuan yang selalu kusukai--kadang menyukaiku malah mencampakanku? Apa yang kurang? Aku juga punya banyak uang, bahkan kalau sekedar bunga saja, aku bisa membelikan satu gerobak.
Aku menghela pelan, siapa peduli? Aku menggedikan bahuku, berputar dan menyumpal telinga dengan headset. Mengambil kunci mobil chevrolet milikku dan menuruni anak tangga. Ayah masih membaca korannya dan kopinya pun masih belum di sentuh.
"Aku berangkat, dad" pamitku
"Dylan" panggilnya menghentikan langkahku, seraya menurunkan koran dari pandangannya
Aku menatapnya "Ayah butuh apa?" Tanyaku
"Cassandra akan pindah lusa nanti. Jadi saat dia pindah, kau akan berangkat bareng dengan Chelsea setiap harinya" jelasnya.
Aku mengangguk kepalaku, menandakan aku mengerti "Ya, tentu" jawabku lalu kembali berjalan keluar rumah. Membuka kunci mobilku lalu masuk ke dalam mobil. Menghidupkan mesin, menurunkan rem tangan, menginjak kopling, memindahkan ke gigi satu, lalu menginjak gas keluar dari garasi.
Mataku mendapati Cara di dalam mobil bersama kakaknya, ia juga sepertinya bersiap menuju sekolah.
APA DIA AKAN SATU SEKOLAH DENGANKU?!!!!!!!!
"What's up with your face?" Tanya Jake saat menatap wajahku penuh kebingungan
"Pasti abis ngintipin nenek-nenek mandi kemaren" celoteh Smith mengejek.
"I found an angel with no wings" gumamku berseri-seri.
Sebuah tepukan keras di punggung menyadarkanku, bahkan terasa sangat ngilu disana
"Buat apa itu?!" Tanyaku marah pada Smith
"Heh! Bangun! Bukan waktunya ngelindur!" Oceh Smith seraya memutar bola matanya
"Kali ini beneran malaikat! Enggak bohong! Kalau enggak percaya, nanti ikut pulang kerumahku dan lihat siapa penghuni rumah sebelah" ujarku
"Paling juga malaikat maut" celoteh Jake menyindirku dengan tatapan jijik
Aku memutar bola mataku, dan menatap malas keluar jendela. Bel pertanda masuk berbunyi. Semua murid duduk di bangku masing-masing. Hari ini pelajaran bahasa Inggris. Kenapa harus belajar bahasa Inggris padahal aku sudah mengucapkannya setiap hari?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl Next Door
Fanfic[Cerita ini mengandung muatan dewasa] Apa jadinya seorang tetangga pacaran dengan model yang sedang naik daun? Dan ternyata adalah tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumahmu? Dylan O'brien laki-laki yang merebut hati sang pujaan remaja??