⚫Keenan Pov⚫Entah perasaan aku benar atau tidak, aku merasa Clara menahan air mata, tadi aku sempat melirik sedikit. Apa pertanyaan aku salah? yatuhan maafkan aku.
" keen- "
" jika tidak ingin menjawab aku tak memaksa mu vic " aku memotong ucapannya. Ia masih menunduk mencoba menyembunyikan air mata itu. Aku merasa bersalah telah bertanya tetang kedua orangtuanya.
tak lama, Clara mengangkat kepalanya dan menyesap hot chocolatenya. Mungkin dengan hal itu ia bisa merasa sedikit tenang. Aku menghela nafas pelan, melihat ia beranjak dan akan pamit.
" keen maaf aku tidak bisa menemani mu lebih lama disini. Lima belas menit lagi aku ada kelas, terimakasih atas ajakan mu sarapan bersama " ujarnya mengambil tas selempangnya dan satu buku tebal.
" akan ku antar " ujar ku. terlihat ia ingin menolak ajakkan ku.
" tenang aku tak akan menculikmu. aku antar kau sebagai tanda terimakasih karna kau menemani sarapan pagi ini " ucapku cepat sebelum Clara menolak. Kami bergegas keluar dari Cafe bertaraf mewah ini. membukakan pintu mobilku dan menyuruh Clara masuk.
Di mobil susana hening kulirik Clara sibuk mengamati jalan yang dilewati.
" Kita akan kemana? " tanyaku memecahkan keheningan.
" Harvard University. kau tau kan? " tanyanya. aku menganguk " tak lebih 10 menit kita sampai, pegangan " membuat Clara mau tak mau tertawa sambil memegang pegangan dekat pintu.
" benar apa katamu keen kita hanya 5 menit dari cafe sudah sampai sini. terimakasih atas tumpangannya " pamit Clara masih didalam mobilku.
Aku menganguk " sama-sama jika kau mau nanti aku jemput " tawar ku kepada Clara dengan cepat ia menggelengkan kepalanya
" tidak perlu. nanti sore aku akan bekerja lagi. kalau begitu aku keluar dulu, terimakasih " belum aku menyela ia segera menutup pintu mobilku. aku masih mengamatinya dari dalam mobil ini. Entah aku merasakan kenyamanan bersama Clara. ia tersenyum kecil dengan pemikirannya lalu berlalu dari Harvard University.
- Keenan End Pov -
Duduk ditaman belakang campus jam 11 siang merupakan kegiatan rutin Clara dan Oliv. Daripada merdengar suara bising Canteen mereka berdua lebih memilih Di belakang gedung atau di atap gedung Kampus mereka.
" ra. nanti aku temenin kamu kerja di Cafe ya tadi ka Nesa hubungi aku katanya Pagi ini ia disuruh berangkat ke Indonesia untuk membantu rumah sakit disana. Ka nessa bilang sih untuk satu minggu kedepan " ucap Oliv panjang lebar membuat Clara terkejut. Pasalnya Vanessa tidak pamit ke Clara. Oliv yang menyadari itu -
" Ka nessa tuh baru dihubungi ama pihak rumah sakit pagi ini. tadi dia udah berusaha hubungin kamu tapi kayaknya ponsel kamu lowbat ya? " sambung oliv menutup novel dan meminum Jus jeruk yang berada disampingnya.
" terus aku sendiri dirumah. gimana kalo untuk satu minggu kedepan kamu temenin aku dirumah liv. tinggalin apart kamu untuk satu minggu kedepan. ya liv?? " ajak Clara memainkan alisnya lucu. Oliv berfikir sejenak lalu menyetujui permintaan sahabatnya itu.
" tapi nanti sepulang dari Cafe Masa' kamu temenin aku kemas barang barang aku untuk seminggu ke depan ya "
" okey, yaudah gih kamu ada kelas Pa Kim kan? aku duluan ke Cafe ya kamu nyusul aku aja ya. Aku takut manager Cafe aku marah-marah " ucap Clara tertawa dan diikuti dengan Oliv.
Oliv pun bangkit dari ayunan yang terletak dibelakang gedung Universitas nya. Mencium pipi kanan oliv dan pergi mengikuti jadwal kuliahnya siang ini.
Dan Clara juga pergi meninggalkan sekolah nya menuju Cafe dimana ia bekerja sejak dua minggu yang lalu. Ia berjalan kaki dihalte menunggu bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Romance[CERITA DI PRIVATE] Dandelion? bukankah itu bunga yang sangat indah namun rapuh? tidak! Dandelion tidak rapuh tapi dia sangat kuat dan berani. Saat angin memisahkannya dengan helai daun yang lain ia tidak langsung mati. Ia tetap siap mengikut keman...