Clara dengan bosan mengalihkan pandangan ke luar jendela. melihat orang-orang sibuk menjalankan aktivitasnya. ada yang bersama kekasih, sendiri ataupun bersama orangtua. orangtua? ia sangat rindu dengan kedua orangtuanya. ia tak bisa terus menerus menahan rasa rindu saat tiga tahun tidak berjumpa. Walau pun ia tahu pasti kedua orangtuanya jauh lebih baik jika ia tidak ada disana.
- Flashback
Gelderland, 23 Januari 2013
Hari ini adalah hari spesial untuk Clara dan mungkin juga dengan anak sebayanya. Karna esok adalah hari ulang tahunnya tepat yang ke tujuh belas tahun. Mungkin jika anak sebayanya mengadakan acara yang meriah bersama dengan teman temannya dan juga kedua orangtuanya. Tapi tidak dengan Clara ia hanya sendiri menunggu waktu berganti hari.
Membayangkan ia membuat pesta besar dan dihadiri dengan kedua orangtuanya mungkin saat membahagiakan tapi itu hanya angan-angan untuknya tak mungkn jika itu terjadi. Jika itu terjadi mungkin bisa dikatakan keajaiban dunia.
Seorang putri kedua dari William Jaxon. Tak pernah merasakan pesta ulangtahun, sangatlah aneh. Tapi tidak dengan Clara itu terasa sangat biasa. ia tak ingin pesta ia menginginkan kasih sayang kedua orang tuanya tapi rasa begitu sulit untuk ia rasakan. Ia melirik sekilas jam yang tertempel 23.45 tinggal 15 menit lagi waktu itu akan terganti. Ia mengambil kue di dalam Lemari es besar dan membuka bungkus kue itu dan memasangkan dua lilin diatasnya. Kue dengan ukuran sedang berwana putih dan riasan cherry membuat kue itu terkesan indah. Clara harus membongkar celengan untuk membeli kue ini.
Sekarang tepat pukul 00.00 ia segera berdiri diruang makan sendirian dengan keadaan sunyi dan memulai mengeluarkan suara indahnya. " Happy Birthdays Clara. Happy Birthdays Clara. Happy birthdays Happy Birthdays. Happy Birthday Clara " menahan isak kan tangis. Dengan menganyunkan kecil kue ditangan nya. Lalu ia berhenti dengan keadaan masih berdiri menatap kue nya nanar. Menyengka air matanya lalu berusaha menampakan senyum. Ia memejamkan matanya
" Yatuhan terimakasih atas umur yang engkau berikan sampai saat ini. Lindungi aku dari marabahaya, berikan aku kekuatan penuh untuk mengahadapi segala ujian hidup. Yatuhan bantu aku menjadi orang yang taat kepadamu, bantu aku menggapai cita-citaku. Yatuhan Jagalah kedua orangtuaku, berikan kebahagiaan untuk keduanya, sayangi mereka seperti mereka menyayangi ku - "
Ia mengusap air matanya masih dengan ia memejamkan kedua matanya. Sudut bibirnya mengangkat menampilan kedua lesung pipinya yang dalam.
" hanya satu pintaku saat ini tuhan. Ku tahu pasti kau dengar apa keingginanku. aku ingin merasakan kasih sayang kedua orangtuaku. Aku ingin mereka menyayangiku seperti mereka menyayangi Ka Vanessa, hanya itu apa permintaanku terlalu sulit? mohon kabulkan doa ku . Aminn "
dengan perlahan Clara membuka kelopak matanya dengan pelan, lalu meniup lilin berbentuk angka Satu dan Tujuh. Kue Vanila itu sudang terpotong, begitu juga sampai kue-kue itu terpotong rapih. Ia mengambil Piring kue kecil menaruh potongan pertama untuk Sang Mama yang telah melahirkannya kedunia ini. Dan potongan kedua untuk Papanya yang telah menghidupinya sampai saat ini. Dan potongan ketiga untuk Kakaknya yang selalu menerima curhatan Clara dan hanya Kakaknya yang masih peduli dengannya di dalam rumah ini.
Karna masih sibuk melamun ia tidak menyadari ada seorang wanita paruh baya berdiri didekatnya. Wanita itu memasang ekspresi datar lalu berdehem pelan meyadarkan gadis manis itu dari lamunannya.
" maaf maa " entah mengapa kata-kata itu terlontar begitu saja dari bibir manis milik Clara. Dan tak mengubah ekspresi Wanita paruh baya dihadapannya.
" kamu itu bisa lihat jam ga sih? ini udah jam 1 dan masih belum tidur? ngapain bawa cake murah ini diatas meja makan milik saya hah! Buang semua yang diatas meja ini SEKARANG! " pinta Talia Reese dengan suara yang keras. Mau tak mau anak gadis dihadapannya menahan rasa sesak didadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Romance[CERITA DI PRIVATE] Dandelion? bukankah itu bunga yang sangat indah namun rapuh? tidak! Dandelion tidak rapuh tapi dia sangat kuat dan berani. Saat angin memisahkannya dengan helai daun yang lain ia tidak langsung mati. Ia tetap siap mengikut keman...