.
.Keenan yang sedari tadi masih belum bisa memejamkan matanya. Fikirannya masih tertumpu keadaan Clara didalam kamar ia takut Clara berbuat sesuata hal diluar logika. Perasaannya tadi Clara terlihat baik saja tapi setelah keluar dari kamar Vanesssa semua beda. Ia urungkan niat mengecek keadaan Clara, Oliv yang daritadi masih mendengar isak tangis clara yang terdengar sampai kamar Vanessa.
Perlahan ia memejamkan matanya berusaha tertidur agar semua negative thingkingnya hilang. tapi tetap sama matanya sangat enggan untuk terpejam ia mengerang kesal, dengan modal keberanian ia melangkah kedepan pintu kamar Clara.
Cklek.
Pintu kamar Clara tidak terkunci. Bodoh! Keenan meruntuki kebodohannya. Dengan hati - hati pria itu masuk kedalam kamar Clara yang mendapati gadis sedang tertidur lelap dengan wajah yang pucat pasi, hidung memerah, mata bengkak. Ia tahu Clara belum lama tertidur karna pipinya yang masih basah.
Perlahan ia mendekat ke sisi kanan ranjang Clara mengusap pipi clara yang basah. Hatinya sedikit terasa tenang ia mengecup kening Clara cukup lama.
" nice dream, i love you " bisik Keenan lalu pergi keluar kamar untuk beristirahat menghilangkan pertanyaan pertanyaan yang tertera diotaknya.
-
Suara gaduh didapur membuat pria yang tidur dibawah sofa beralas kasur kecil satu bantal dan satu selimut kecil terusik, mata hazel pria itu masih menyesuaikan cahaya matahari yang menerobos ruang tengah. Ia mengucek matanya yang masih mengantuk dilirik jam dinding diatas televisi menunjukan waktu delapan pagi. ia berjalan mencari suara gaduh yang membuatnya terbangun. Saat sampai dapur ia melihat sosok Clara sedang membelakanginya, Clara yang sibuk memasak tak menyadari keberadaan Keenan yang sudah duduk dimeja makan. Mata nya masih terfokus gerak-gerik Clara.
" pagi vi " sapa keenan membuat Clara menoleh sebentar dan tersenyum tipis.
" pagi ken " balas Clara.
Hati keenan tenang melihat keadaan Clara yang tidak terlihat kacau seperti tadi malam. Clara juga sudah tidak mendiamkannya lagi, bahkan senyuman manisnya sudah terpancar pagi ini.
" kalo mau minta bantuan gausah malu - malu kali victoria " ujar keenan membantu Clara mengambil kecap diatas lemari lalu memberikannya kepada gadis itu.
" kamu masak apa sih? wanginya enak " tanya Keenan yang sudah duduk kembali dimeja makan.
" nasi goreng seafood, mending kamu cuci muka dulu masih bau iler " ucap Clara dengan watados. Keenan mendengus lalu beranjak untuk mengikuti suruhan gadis itu.
Clara yang tengah memasukan sajian nya kedalam baskom kecil dan menaruhnya diatas meja makan, sudah ada keenan yang terlihat lebih segar. Keenan pun memindahkan dua centong nasi ke piring kosong dihadapannya yang langsung dilahapnya. Clara pun begitu ia melihat keenan yang begitu menikmati masakannya.
" sumpah enak bangett " ujarnya disela suapan demi suapan. Clara hanya diam mendengar pujian pujian lebay keenan yang sedari tadi tida pernah usai.
uhuk
uhuk" makan tuh diem keenan ngomongnya nanti aja! jadi keselekan. nih minum " ujar Clara memberikan keenan segelas air putih dingin yang langsung diterima oleh keenan.
" tapi beneran rara ini enakk " ucap keenan lagi dengan antusias. Clara tersenyum kecil melihat keenan menambah porsinya.
" nafas ken " desis Clara melihat keenan yang begitu semangat melahap nasi goreng dihadapannya. tapi dihiraukan oleh Keenan, Clara mendengus dan kembali diam menikmati sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Romance[CERITA DI PRIVATE] Dandelion? bukankah itu bunga yang sangat indah namun rapuh? tidak! Dandelion tidak rapuh tapi dia sangat kuat dan berani. Saat angin memisahkannya dengan helai daun yang lain ia tidak langsung mati. Ia tetap siap mengikut keman...