Hari ini Luna bergegas untuk pergi ke sekolah yang baru ia injak, ya, dia baru saja selesai bersekolah dasar, kini dia melanjutkan sekolah di salah satu SMP Favorit di Bandung.
Luna Albera Syntha nama kepanjangan dari seorang gadis yang pintar, jutek, terkadang gampang panik juga resah, rambut yang cukup rapih, dan pipi yang chubby membuat Luna digemari banyak kaum Adam kala itu ia masih berhubungan dengan Amir Patuh Rahman.Amir Patuh Rahman seorang lelaki tampan dan banyak yang tertarik kepadanya, ia kenal dengan Luna dari SD kelas 6 dikarenakan mereka satu les ,hubungannya beranjak 1 tahun lebih dengan Amir. Amir bersekolah yang berbeda dengan Luna, jadi mereka memutuskan untuk berhubungan jarak jauh.
Pagi itu,
"Luna! Bangun! Shalat!"tutur Mamah nya Luna.
"Ya ampun iya Mah sebentar, aku mandi dulu lalu shalat" ucap Luna sambil terburu-buru,
Setelah beberapa menit, Luna sudah siap untuk pergi ke sekolah di antar oleh kaka iparnya,
"Ya aku siap" sambil menata rambut dan merapihkan seragam yang masih putih merah.
"Mah balonnya belum beli, gimana dong kalau aku dimarahin kakak OSIS?" Sambil memakai sepatu,
"Sudah tenang nanti pas di jalan kamu berenti sebentar, pasti ada kok yang jualan balon,ini bekal kamu sama ini uang balonnya, hati-hati ya" ucap Mamah,
"Iya mah oke " sambil mencium tangan mamah, Luna pun berangkat ke sekolah.Sesampai di Sekolah
Luna membawa balon berwarna merah, kala itu ia ingin sekali memiliki teman, karena dari SD nya hanya dia seorang yang masuk SMP tersebut.
"Kring... kring..." suara bel berbunyi, peserta didik baru memasuki ruang Aula, kemudian ia masuk kelompok MLPS "Kembang Kertas ", teman pertama Luna ialah Vani, kebetulan rumah dia berdekatan dengan Luna.
"Luna" sambil berjabat tangan dengan "Vani".
"Semoga kita sekelas ya Van haha" ucap Luna,
"Iya aamiin Lun"Tak lama kemudian, para Kakak-kakak OSIS pun berdiri di panggung Aula dan memperkenalkan diri masing-masing, dan Luna juga Vani berkomentar
"Van itu yang cowo yang putih boleh juga ya hahaha" kata Luna
" Ih ga ada yang ganteng ah" ucap Vani
"Hey, nama aku Salma " ,ia juga salah satu kelompok Kembang Kertas yang terlambat.
"Hai, aku Luna" " aku Vani" sambil berjabat tangan.
"Telat? Emang rumahnya dimana?" Tanya Luna
"Di Pasteur tadi macet soalnya ,aduh udah deg-deg an" jawab Salma
Setelah berbincang-bincang mereka bertiga pun satu sama lain bertukar Pin BBM."Kelompok Kembang Kertas segera memasuki kelas Matematika 4 ikuti Kakak-kakak nya ya" ucap Ketua OSIS,
Setelah sampai di kelas, mereka semua berkenalan dan bermain games, games nya bernama RUJAK , berkat games ini mereka semua kenal satu sama lain, setelah itu mereka pun menulis barang-barang yang harus dibawa besok seperti nasi bendera, Air Dalam Empang Sungai dan lain-lainnya.Keesokan harinya,
Luna memasuki Aula seperti semula
Kemudian datanglah Riki
"Udah lama? Datengnya subuh banget mba" tutur Riki
"Iya soalnya bareng Papah sekalian, jadi aja terlalu pagi, Aku Luna "
"Aku Riki, Rumah kamu dimana? "
"Di Cimahi, tepatnya di Jalan Pasantren Komplek..." bicara nya di potong oleh Riki
"Gausah gakan Apel ini kok " balas Riki.
"Yeh dasar yah" ucap Luna
Detik, Menit berlalu, jam 7 pun tiba
"Lunaaaaaa! " Vani tergesa-gesa berlarian menuju Luna
"Vani! Lama bener dah lemah emang "ucap Luna
"Iya lama sumpah untung ga di hukum kakak OSIS" ucap Salma."Mohon perhatian!" Ucap Kakak OSIS
Kala itu OSIS wajib berkenalan dengan adik kelasnya dan
"Nama saya Luna"
"Saya Ka Haikal, senang bertemu ya"
"Iya ka " ucap Luna sambil melepas jabat tangannya.
"Boleh minta nomor telepon ga Luna?" Tanya Ka Haikal,
"Oh tentu " jawab Luna sambil mengetik nomor teleponnya di HPnya Ka Haikal.
"Makasih Luna" sambil tersenyum kepada Luna.
"Sama-sama ka" jawab LunaMereka pun diberi waktu ISOMA, setelah Luna,Vani, Salma Shalat ,mereka pun hendak beristirahat , membuka makanannya sambil berbincang,
"Duh asyik nih punya temen sms hahaha kakak kelas pula" ucap Vani sambil tertawa kecil
"Iya haha ga lama lagi jadian nih bocah" jawab Salma
"Ih please deh, ya kali aku sama ka Haikal engga engga, aku udah ada Amir , udah serius udah" balas Luna sambil mendelekan matanya.Setelah itu bel berbunyi, tanda untuk pulang, dan
"Luna lunaaa" ada yang memanggil nama Luna dari jauh, dan ternyata
"Ka Haikal? Ada apa?" Ucap Luna
"Pulang bareng yuk, kita searah ko, naik angkot kan?" Ucap Haikal sambil terengah-engah
"Iya ka boleh" ,kebetulan Vani dijemput oleh Mamahnya, dan terpaksa Luna harus pulang dengan Haikal.
Setelah berjalan menuju angkot, mereka memilih angkot,tiba-tiba Haikal menarik tangan Luna ke tempat duduk angkot di depan kemudian mereka duduk di depan berdua di sampingnya tukang angkot,
"Berdua aja nih?pacaran yah?" Tanya tukang angkot.
"Bu-bukan ,ini kaka kelas doang mang, bukan siapa siapa" jawab Luna sambil terbata-bata ketakutan karena kelakukan Haikal yang mendadak menarik dia ke angkot.Diperjalanan mereka sedikit berbincang,
"Kiri"
"Ka , Luna duluan ya" ucap Luna sambil menutupkan pintu angkot
"Iya Luna hati-hati" jawab HaikalSetelah di Rumah, hp Luna bergetar ternyata terdapat satu pesan dari Haikal
"Luna ini Kaka "
"Iya ka? Ada apa? Aduh ka maaf pulsa Luna mau habis maaf banget ya kalau ga bales" jawab Luna, padahal pulsa ia masih banyak ,hanya saja ia beralibi tidak mau terlalu dekat dengan Haikal.
"Gapapa, Luna itu pulsanya udah masuk? Besok kita pulang bareng lagi ya" balas Haikal
"Ya ampun kaka ngirimin aku pulsa ,ngerepotin maaf ya ka hehe, insya Allah ya ka, kayaknya Luna di jemput" jawab Luna sambil mematikan Hp nya agar tidak teringat Haikal.Esoknya,
Seperti biasa Luna datang terlalu pagi ke sekolah ditemani Riki yang juga selalu datang pagi sekali.
Kala itu OSIS menyuruh peserta didik untuk memindahkan tanaman ke dalam green house
Saat Luna memindahkan tanaman-tanamannya dan "plukkkk"
Luna terjatuh pingsan ia dibawa ke UKS ,saat sadar ia melihat Haikal dan Icha, Icha ialah kakak OSIS senior ia kelas 9 ,setelah itu Luna menelpon ibunya agar hendak menjemput dia.Ibunya sudah sampai, dan Haikal menggotong Luna ke dalan mobil
"Trimakasih de" ucap Mamahnya Luna
"Sama - sama ibu" balas HaikalSetelah itu,
Hari esoknya pembagian kelas dimulai , terdapat nama-nama di mading sekolah, kebetulan kelompok Kembang Kertas menjadi kelas 7.9
Vani, Salma, Luna bersorak karna mereka satu kelas, begitupun teman yang lainnya.
Di kelas mereka satu sama lain mengenalkan diri, dan Luna duduk dengan Salma kemudian hari berpindah bersama Aulia, kemudian hari berpindah bersama Fathin, dan menetap.Fathin ialah teman sebangkunya Luna ia anak yang pintar,baik, cerewet, ceria, ia anak ke 4 dari 7 bersaudara dan bisa membuat mood siapapun kembali bahagia.
"Sekarang aku tersadar cinta yang ku tunggu tak kunjung datang..." nyanyian Fathin disambung oleh Luna " Apalah arti aku menunggu bila kamu tak cinta lagi... iiiiiii hahahaha" tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tahu Kemana Dia Akan Pulang
Novela JuvenilCinta tau kemana dia akan pergi, jika cinta dipaksa untuk bersama manakala percuma kalau memang harus berpisah Cinta tau kemana dia akan pulang, jika cinta di biarkan mengalir begitu saja manakala memang kalau harus bersama