SEVENTH : BETWEEN

84 8 0
                                    

Sesampai di Sekolah,
"Lunaa" teriak Vani
"Jadi diterima ga ih? Greget sumpah, cocok ih aku setuju" ucap Vani
"Iya ih lun, serius muka sama, apa apa sama udah paling klop "ujar Fathin
"Iya tunggu besok aja hahaha doain ya kalian " jawab Luna dengan tenang

Tiba-tiba ada berita kalau Sammy itu sudah berhubungan dengan Ka Selvi
"Luna Ka Sammy sama Ka Selvi gila gila" ujar Hani
"Serius an? Ih kok aku biasa aja yah?" Ucap Luna
"So biasa " ucap Salma
Bel pun berbunyi dan kegiatan belajar mengajar dimulai

Seusai pulang sekolah,
"Mohon perhatian kepada seluruh anggota ekskul pramuka harap berkumpul di Sanggar sekarang" ucap narasumber di Audio Speaker
"Ayo kumpul Van, han,sal, thin" ujar Luna
"Aku ikut " Aulia sambil berlari

Di Sanggar,
Mereka latihan seperti biasa kebetulan Luna tidak satu regu dengan teman-temannya,

Teman regu Luna ialah Selia sebagai Pemimpin Regu, Fadila, Almira, Amel, Abel,Ratu, Rahmi dan Afifah juga Luna sebagai wakil pemimpin regu.

Mereka regu yang sangat amat baik, cerdas, tangguh dan tegas. Mereka kompak dan asyik untuk diajak kumpul.
Kebetulan Putra juga satu ekskul dengan Luna, sering kali mereka saling curi pandang satu sama lain, modusnya teman-teman putra selalu meledek dia dengan sebutan Luna, kali ini muka Luna tampak merah karna malu.

Sehabis pulang latihan , Alisa memanggil Luna
"Lun"
"Iya sa? Ada apa? "
"Gila ka Sammy kok sama si ka Selvi sih, mau maunya cantik juga biasa " ujar Alisa
"Ya mungkin Ka Selvi bisa bikin dia nyaman trus emang tulus ke dianya mungkin " ucap Luna
"Hmm yaudah deh aku duluan ya, dah, eh iya aku tunggu kamu sama putra ya" ujar Alisa sambil meninggalkan Luna

Tiba-tiba saat Luna keluar dari gerbang Sekolah ada sesosok laki-laki yang menunggu ia disana dengan baju SMP nya

"Luna luna" ia memanggil Luna dan ternyata Amir sambil memegang HPnya
"Amir? Nga-ngapain sih kesini segala?" Tanya Luna sambil menghampiri
"Gapapa, cuma mau ngajak pulang bareng aja" jawab Amir sambil memainkan HPnya
"Bareng? Bareng kok main hp terus, takut sama nabilah ketauan ya kamu bareng sama aku?" Tutur Luna
"Ga, ini cuma ngabarin dia doang, yuk! " sambil menarik tangan Luna
"Ga!" Luna melepaskan genggaman Amir
"Kamu tuh ya bego apa tolol sih, aku tuh udah bukan milik kamu, jadi please jangan perlakuin aku layaknya kita yang dulu, ngerti?" Muka Luna memerah dia kesal atas perbuatan Amir
Perdebatan antara Amir dan Luna dilihat oleh Putra yang sedang menunggu jemputan, Putra tidak tahu apa yang mereka obrolkan tetapi ia mengamati bahwa Luna benar-benar kesal kala itu.

"Aku salah apa Lun? Aku salah sayang sama kamu hah?" Tanya Amir emosi
" kamu masih bilang ga salah gitu?" Luna mendadak menghentikan pembicaraan karena ia tak sengaja melihat Putra yang sedang mengamati dirinya dan Amir.
"Terserah aku mau pulang sendiri" jawab Luna sambil pergi meninggalkan Amir
"Luna tunggu!" Teriak Amir

Putra kala itu sangat gelisah, karena baru saja dia senang atas kedekatan Luna yang semakin dekat dengannya, dia kecewa, dan ia mengira bahwa Luna memang masih berhubungan dengan Lelaki tersebut.

Nampaknya Malam itu Putra tidak meng-greet Luna di Chat,
Luna menunggu ,menunggu
Setelah 2 jam 3 jam
Luna tidak tahan, menahan rindunya kepada Putra
"Putra"
"Iya?"
" hah dia bales cepet banget berarti emang sengaja dia ga chat aku" ujar Luna dalam hati
"Gapapa kok " ujar Luna
"Kenapa Luna? Mau ada yang di ceritain? Cerita aja lun" ujar Putra
"Ga kok, test aja kirain off " ujar Luna sambil merenung
"Ohiya aku boleh tanya? Tadi siapa yang pulang sama kamu? " tanya Putra
"Oh dia? Dia Amir "
"Amir? Amir mantan kamu itu? Kalian balikan? " tanya Putra serius
"Ga, ga balikan, gatau dia tiba-tiba disana ngajak pulang bareng kan aku juga kaget ,aku kesel sama dia sumpah tra, dia itu udah punya cewe masih aja hubungin aku" ujar Luna
"Ohh gitu ya kirain balikan hahaha" ucap Putra
"Engga ih eng......"
Tiba-tiba
"De adeee" Mamah Luna memanggil Luna
"Iya mah? Ada apa?" Tanya Luna
"Itu ada si Amir di depan, sana"
"Hah serius ih bilangin aja Luna udah tidur" ujar Luna sambil pergi ke kamar
"Ih itu dia nunggu buruan kasian "

Luna menghampiri Amir,
"Heh ngapain kamu kesini? " ujar Luna mengagetkan Amir
"Luna bikin kaget aja, ini mau kasih kue moga-moga suka ,di makan ya" jawab Amir
"Terus? Udah?" Tanya Luna sinis
"Ga sih, pengen ngobrol juga masalah kita" jawab Amir
"Kita? Apalagi sih kamu ga malu gitu? Pulang sana pulang! " teriak Luna
"Please luna aku mohon banget, janji dulu kalau kamu bakalan sama aku lagi" Pinta Amir
"Apa apaan? Dasar Cowo brengsek" sambil menutup pintu dengan keras

"Lunaa!! Luna!!! " Amir mengedor pintu rumah Luna
Dibalik pintu Luna menangis dan tak kuasa ia segera pergi ke kamarnya dan menangis tersedu-sedu.

Kali itu Luna benar-benar ingat masa-masa dimana ia pertama kali suka dengan Amir, tapi Amir malah menyukai temannya Luna , singkat cerita, Karena mereka sering curhat satu sama lain, Amir pun suka dengan Luna, tapi pada akhirnya Luna yang di khianati oleh Amir, Luna sangat menyesal dengan kelakuan Amir tahun itu, ia tak sanggup. Tak ada gairah untuk hidup. Pikiran soal Putra pun ia tidak mempedulikan itu, ia trauma atas kejadian yang menimpany minggu-minggu yang lalu. Ia menangis, merenung sampai tertidur lelap.

Cinta Tahu Kemana Dia Akan PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang