Chapter 7: Pertarungan Sengit

357 20 1
                                    

Kepulan asap yang besar itu menutupi Ariaros. Ketika angin mulai menyapunya, terlihat Ariaros masih berdiri tegak, dengan tangan yang sedikit terluka akibat ledakan tadi.

"Harus kuakui..." ucapnya lalu berjalan perlahan ke depan. Kini dia memancarkan aura serius, mengancam dan memburu, seperti seorang pembunuh yang bersiap menghabisi korbannya, seperti predator yang siap memangsa.

"Serangan barusan cukup mengejutkan." ucapnya. Zero dan Peter mengamatinya dengan jarak yang cukup jauh.

"Nah...." Dia menghentikan langkahnya.

"Ayo kita lanjutkan."

*Deg...

Zero dan Peter merasakan ancaman yang begitu kuat. Apa yang baru saja dikatakan Ariaros sepertinya tidak main-main.

"Sepertinya dia mulai serius," kata Peter menegur Zero di sampingnya. Zero tidak membalasnya.

*****

Jager kembali berdiri setelah ditendang oleh Rendi. Begitu juga Barton yang baru saja dipukul oleh Kapten Joe hingga terpental. Sedangkan Hark sendiri, dia baru saja menerima semburan api Kevin, sayangnya Hark melindungi dirinya dengan sayap yang dibalut aura hitam itu. 3 monster itu bersiap melakukan serangan balik.

"Sial, dia lolos," ucap Kevin kesal karena tidak berhasil membakar Hark.

Semuanya kembali berkumpul ke posisi semula. Baik Kapten Joe maupun yang lainnya begitu waspada dengan serangan yang akan terjadi. Tiba-tiba, Jager menghantamkan kapak besarnya untuk menghancurkan tanah.

*Jdaaarrr......

Tanah itu hancur dan mendekat ke arah kawanan Rendi. Kapten Joe segera maju ke depan dan memukul balik tanah dengan tangannya.

*Jdaaarrr......

Kapten Joe juga membuat serangan dengan menghancurkan tanah lalu mendekat ke arah 3 monster itu. Akhirnya serangan Jager dan Kapten Joe bertabrakan.

Seketika itu Hark dan Barton berlari dengan cepat ke arah Kapten Joe.

"Mereka mendekat!" teriak Lina.

"Tidak akan kubiarkan." Rendi langsung maju ke arah 2 monster itu. Kapten Joe menyusul di belakangnya.

"Aku akan melakukan sesuatu," ujar Siska, dia mengeluarkan panahnya dan menembakkannya ke arah Barton.

*Syuuttt......

Panah itu melesat melewati Kapten Joe dan Rendi yang sedang berlari. Barton menangkap panah yang melayang itu dengan mudah.

"Kena kau," ujar Siska tersenyum licik.

*Duaaarrr......

Panah yang ditangkap Barton tadi meledak. Dia berhenti berlari, membuat Hark maju sendirian.

"Good job Siska!" seru Nikolas.

"Ayo Nikolas, mari ikutan maju," ajak Kevin. Nikolas mengangguk, mereka berdua akhirnya maju bersama.

Jarak Rendi dan Hark semakin dekat. Rendi lalu mengayunkan pedangnya ke arah Hark.

*Sett....

Hark menghindar dengan dramatis. Melihat celah itu, Hark lalu memukul perut Rendi.

*Zink......

Rendi tiba-tiba menghilang, membuat pukulan Hark meleset. Ketika Rendi hilang, Kapten Joe yang tadinya berada di belakang Rendi bersiap memukul Hark.

*Jduukk....

"Uoohh..." erang Hark, Kapten Joe memukul perutnya dengan keras. Ketika Hark terlempar, Rendi sudah menunggunya dari atas.

The Hunter: Strike BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang