Chapter 3: Masalah Besar

357 27 0
                                    

Tidak jauh setelah kawanan Bone Killer yang tewas terkena hujan panah, muncul pasukan dalam jumlah besar mengejar tim Kapten Joe.

"Mereka ada banyak," kata Lina agak merinding.

"Bersiaplah," kata Rendi mengeluarkan kedua pedangnya.

"Kita dapat mangsa banyak," kata Kevin menyeringai.

Pasukan itu sudah berada tepat di hadapan Rendi dan kawan-kawan. Jumlah mereka ratusan. Mereka dilengkapi zirah dan senjata yang terbuat dari besi, serta menunggangi kuda hitam bermata merah. Di tengah-tengah pasukan berkuda juga ada pasukan tanpa kuda yang berarmor besi.

Siska mengenali pasukan itu. "Mereka adalah..."

"Iron Slayer."

Iron Slayer adalah pasukan bawahan Legion Ariaros. Mereka beperlengkapan pakaian yang terbuat dari besi dan senjata dari bahan yang sama. Sebagian dari mereka menunggangi kuda dan sebagian lagi berlari. Dengan zirah yang melindunginya, membuat pasukan Iron Slayer menjadi pasukan monster terkuat dibanding pasukan lainnya.

Iron Slayer merupakan monster pembunuh berdarah dingin. Sudah banyak korban yang telah dibunuhnya. Monster-monster pemberontak di Dark World tidak akan lolos bila sudah berhadapan dengan Iron Slayer. Mereka akan membunuh korban dengan keji, ditebas, dihantam, diinjak-injak, dan tubuh korbannya akan diremukkan hingga tak berbentuk.

"Sepertinya kita tidak sedang beruntung," ujar Kapten Joe berkeringat.

"Memangnya kenapa Kapten?" tanya Rendi penasaran.

"Mereka adalah lawan yang merepotkan. Dulu aku pernah dihadang oleh 30 Iron Slayer saat menyusup. Aku berhasil mengalahkan 20, tapi aku memutuskan untuk lari dan menyisakan yang 10 lagi karena mereka benar-benar tangguh," kata Kapten Joe menjelaskan agak terburu-buru.

"Itu berarti kita dalam masalah serius," kata Audri yang ikut menyimak Kapten Joe berbicara.

"Kita sudah dikepung oleh ratusan Iron Slayer, sucks," lanjut Nikolas dengan sikap ancang-ancang.

"Zero, apa kau masih mau diam saja di saat seperti ini?" singgung Riku pada Zero yang dari tadi hanya diam saja melihat keadaan.

"Tergantung," jawab Zero singkat.

"Sepertinya ini cukup menantang," komentar Kevin.

Mereka membentuk formasi melingkar dengan saling memunggungi satu sama lain. Kapten Joe memberi aba-aba.

"Semuanya! LOMPAT!" teriak Kapten Joe.

Ketika semuanya melompat, Kapten Joe mengeraskan tangannya dan memukul tanah hingga membuat tanah hancur. Serangan Kapten Joe barusan berhasil membuat Iron Slayer paling depan terlontar ke belakang. Sedangkan Rendi dan kawan-kawan menyebar untuk mengalahkan Pasukan Iron Slayer.

"Dragon Roar!!!!" Kevin menyemburkan api besar dari atas ke arah pasukan Iron Slayer. Ternyata semburan Kevin tidak mempan.

Siska menghujani mereka dengan hujan panah, tapi tidak berhasil karena zirah Iron Slayer sangat keras.

"Ice Pin!!!!" Nikolas menyerang pasukan Iron Slayer dengan kumpulan jarum es, tapi lagi-lagi tidak mempan.

Rendi beradu pedang dengan sekumpulan Iron Slayer. Tidak jauh dari Rendi ada Lina yang sedang kerepotan dengan Iron Slayer yang menyerbunya.

"Sial, mereka banyak sekali," kata Peter yang sedang menghadapi pasukan Iron Slayer di dekatnya. Dia mengeluarkan duri-duri tajam dari kulitnya yang dia gunakan sebagai senjata.

Pasukan berkuda Iron Slayer sedang mengarah ke Nikolas dan Kevin.

"Shit. Terima ini!" Nikolas membekukan tanah sehingga membuat kuda-kuda itu tergelincir saat berlari.

The Hunter: Strike BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang