Chapter 11: Hutan Kematian

301 25 0
                                    

"Apa dia sudah mati?" tanya Riku penasaran. Audri mendarat tidak jauh dari tempat Braga terjatuh.

"Zirah itu..." kata Audri cemas.

Dari balik kepulan asap, terlihat Braga kembali bangkit setelah menerima serangan fatal dari Riku dan Audri.

"Tidak mungkin!" seru Riku terheran-heran.

Braga masih bisa berdiri meskipun mendapat serangan seperti tadi. Serangan tadi menyebabkan zirah yang dipakainya remuk total. Berkat zirah tersebut, Braga masih hidup.

"Serangan kalian benar-benar menghancurkan zirahku," ucap Braga yang akhirnya berdiri tegak.

"Bersiaplah kalian."

*Sett....

Braga melesat mendekati Audri yang ada di dekatnya. Braga tanpa ragu menyerang Audri dengan senjata besarnya.

*Driinngggg......

Serangan Braga ditahan dengan Tormentor Blade Audri.

*Kretek... Kretek...

Tanah yang dipijak Audri retak. Tekanan yang diberikan Braga sangat kuat.

"Sial. Tanahnya..." batin Audri berusaha menahan berat Braga. Audri segera bertindak dengan mengeluarkan rantai dari tanah untuk menjerat Braga.

*Krincing... krincing...

*Byaarrr....

Rantai itu menarik tubuh Braga ke bawah, sehingga tanahnya ambles terdorong tubuh Braga. Audri memanfaatkan kesempatan itu untuk mundur.

"Dengan begini dia akan tertahan."

*Kraakkk....

Braga menghancurkan jeratan rantai Audri.

"Apa?!!" Audri histeris melihat ketangguhan Braga. Begitu lepas, Braga kembali melesat ke arah Audri dan menyerangnya.

*Ctiinggg.... Ctiinggg.... Ctiinggg...

Braga mengayun-ayunkan senjatanya ke arah Audri tanpa henti, sedangkan Audri menangkis satu per satu serangan itu dengan Tormentor Blade'nya.

*Ctiinggg.... Ctiinggg.... Ctiinggg...

"Kekuatannya bertambah," pikir Audri yang mulai kewalahan menangkis serangan Braga. Sedikit saja dia lengah, nyawanya akan melayang.

*Ctinggg....

Audri mengayunkan pedangnya dengan kencang untuk menghentikan serangan Braga.

"Aku serang di bagian perutnya," gumam Audri mengincar perut Braga.

*Slep....

Pedang Audri ditahan oleh tangan kiri Braga.

"Mau menyerang disitu lagi?" tanya Braga menyadari rencana Audri. Braga lalu mengayunkan tangan kanannya yang memegang senjata.

*Jtiingg....

Audri menahannya dengan pedang yang ada di tangan kiri. Audri berhasil menahan serangan Braga dengan sekuat tenaga.

"Tenagamu tidak sebanding denganku," ucap Braga saat melihat tangan kiri Audri gemetar.

"Sial, tangan kiriku tidak bisa bertahan lebih lama lagi untuk menahannya, ini gawat," pikir Audri, tubuhnya mulai berkeringat.

Dari belakang, Riku sudah bersiap menyerang.

"Masih ada aku!" seru Riku. Tiger Lance Riku langsung mendarat dengan keras ke wajah Braga, membuatnya terpental mundur.

The Hunter: Strike BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang