"Kakakmu seorang 'ODS' Seojin"

265 23 2
                                    

"Seojin, kakakmu masuk rumah sakit!"

Aku kaget ketika ayah meneleponku dan memberitahu kalau Kakakku sakit. Sepulang sekolah aku langsung pergi ke rumah sakit ditemani Eunwoo juga Namjoo. Aku langsung menuju kamar rawat kak Jin. Terlihat disana ibu yang sedang menangis sembari menggengam tangan kak Jin. Wajah kak Jin memar, tangan kanannya di perban dan kaki kanannya di gips. Aku tidak tega melihatnya. Kondisinya terlihat sangat tidak baik. Seorang dokter masuk kedalam kamar.

"Tuan dan Nyonya Kim? Bisa saya meminta waktu nya sebentar?"

"Seojin! Tolong jaga kakakmu sebentar!"perintah ayah kemudian beliau menggengam tangan ibu keluar dari kamar rawat kak Jin.

"Kalian bisa pulang, aku tidak apa-apa kok ditinggal sendiri."kataku pada Namjoo dan Eunwoo.

"Kau benar tidak apa-apa jika kami tinggalkan?"tanya Namjoo meyakinkan.

Aku mengangguk. Setelah kembalinya ayah dan ibu dari ruangan dokter, Eunwoo dan Namjoo pamit untuk pulang.

"Ibu, ayah, kakak- bagaimana kakak bisa seperti ini? Apa dia dipukuli orang??"

"Kakakmu seorang ODS, Seojin!"kata ayah.

"ODS itu apa?"

Tapi tiba-tiba tangis ibu semakin pecah. Dia menciumi tangan kak Jin.

"Ayah apa ODS itu? Ayah tolong jelaskan padaku."

"Ikut ayah!"

Ayah membawaku ke taman sekitar rumah sakit. Kami duduk disebuah bangku. Ayah menghela nafas berat.

"Kakakmu sakit Seojin!"

"Sakit? Sakit apa ayah? Tapi kakak terlihat baik-baik saja."

"Mungkin raganya iya, tapi jiwanya tidak."

"Maksud ayah?"

"Apa kamu masih ingat kejadian dua tahun lalu dimana kakakmu mencoba membunuh orang yang bernama Jaehwan?"

"Kak Jaehwan sudah menyakiti kakak, pasti kakak merasa kesal ayah."

"Apa kau tahu rupa Jaehwan itu seperti apa?"

Aku menggeleng.

"Dulu kakakmu meracau karena merasa terkhianati oleh seseorang. Apalagi kakakmu mengadu jika dia selalu diteror oleh seseorang yang bernama Jaehwan. Ayah tidak bisa tinggal diam melihat anak ayah merasa terancam, jadi ayah mencari tahu siapa orang bernama Jaehwan itu-"

Suara ayah semakin parau, dia mulai terisak.

"Setelah ayah selidiki, orang yang bernama Jaehwan itu-"

Lagi-lagi kata-katanya menggantung.

"Tidak pernah ada didunia ini. Dia hanya halusinasi yang kakak kamu buat sendiri. Bahkan, saat dia masuk rumah sakit karena dia bilang dia dikeroyok oleh banyak orang suruhan Jaehwan. Ayah memeriksa cctv sekolah kakakmu, dia menyakiti dirinya sendiri. Dia memukuli dirinya sendiri."

Kini aku yang tidak bisa menahan airmataku.

"Kakakmu menderita 'Skizofrenia'."

"Skizofrenia itu apa yah?"

Aku merasa asing dengan nama penyakit yang ayah katakan itu.

"Kakakmu terkena gangguan mental Seojin, dia selalu berhalusinasi. Kadang dia merasa diawasi oleh seseorang, dan kali ini dia berhalusinasi mempunyai enam orang sahabat sekaligus. Ayah kira skizofrenianya telah hilang dua tahun lalu, tapi sekarang ternyata semakin parah."

"Tidak yah, cukup!!" Aku menutup telingaku. Aku tidak ingin mendengar apapun tentang penyakit terkutuk itu. Aku pergi meninggalkan ayah. Kuabaikan teriakan ayah yang terus menerus memanggil namaku. Aku ingin pergi, aku ingin lari dari kenyataan ini. Tanpa tujuan, tanpa arah aku terus berlari.

***********************************************************************
Votement nya ya :)

Bestfriend For My Lovely BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang