Eunwoo berjanji untuk menemukan siapa yang membuat duniaku berubah menjadi pahit seperti ini. Tapi apa? Setelah dia mengatakan kata -kata manis itu, esoknya dia tidak datang kesekolah lagi. Sudah tiga hari tidak ada kabar dari Eunwoo.
Aku berjalan dilorong menuju kelas. Aku melewati kelas Eunwoo. Terdengar bisik-bisik diantara orang - orang didalamnya. Walaupun begitu aku tetap bisa mendengar sebagian apa yang mereka bicarakan.
"Dia si adik orang gila yang berkelahi sendiri itu?"
"Haha mengerikan. Jangan - jangan dia juga sama seperti kakaknya. Kudengar penyakit itu turun-temurun."
"Kudengar Eunwoo ditransfer ke China oleh ayahnya."
"Siapa sih yang mau anaknya dekat-dekat dengan orang dengan latar belakang keluarga seperti dia"
Jadi? Eunwoo pindah sekolah? Semua gara- gara aku? Mungkin memang lebih baik Eunwoo tidak mempunyai sahabat sepertiku. Aku merasa bersalah telah membuatnya terbebani. Aku berlari ke kelas berharap menemukan Namjoo disana.
"Jadi kau yang mengupload video kakak Seojin ke internet?"
Itu suara Nayoung. Aku mencoba mengintip lewat lubang pintu.
"Kalian terlihat seperti amplop dan perangko, tapi - wah aku tidak menyangka aksi hebatmu,"
Kali ini Jiyeon yang berdecak kagum.
"Tolong terima aku jadi teman kalian. Bukankah kalian daridulu sangat tidak menyukai Seojin? Aku sudah menghancurkannya sekarang."
Itu bukankah, itu?
"Maaf aku tidak bisa menerima seseorang yang mengkhianati sahabatnya."
"Walaupun aku bukan orang baik, tapi aku masih loyal pada sahabatku. Oh aku jadi merasa kasihan pada Seojin sekarang. Ayo kita bolos teman-teman! Hari ini aku tidak mood masuk kelas. Aku merasa jijik melihat seorang pengkhianat."
Lalu Nayoung dan antek-anteknya keluar dari kelas. Mereka terkejut ketika menemukanku di depan pintu. Lalu buru-buru ambil langkah seribu. Aku masuk ke kelas.
"Kenapa? Kau mendengar semuanya? Baguslah. Agar aku tidak usah repot-repot menjelaskan padamu."
"Kenapa? Kau... melakukan ini padaku Namjoo?"
"Hahaha kenapa? Kau tidak sadar nona Kim yang terhormat? Aku membencimu!"
"Tapi- kenapa?" Air mataku sukses mengalir di pipi. Sungguh ini semua terlalu menyakitkan.
"Kenapa kau selalu mendapatkan semuanya? Keluarga yang utuh, Kekayaan, dan juga Eunwoo. Aku menyukai Eunwoo! Tidak bisakah hanya Eunwoo yang menjadi milikku? Hanya Eunwoo Seojin! Hanya Eunwoo!"
"Kita bertiga bersahabat, dan Eunwoo bukan-"
"Tapi Eunwoo menyukaimu. "
"Tapi apa dengan menghancurkanku kau mendapatkan Eunwoo? Tidak kan?"
"Aku menyatakan perasaanku pada Eunwoo, tapi dia menolakku mentah-mentah. Alasannya dia menyukaimu? Hah? Haha aku yang mengenalnya lebih dulu darimu. Kenapa kau yang mendapatkannya?"
Kulihat airmatanya pecah. Namjoo menyimpan pedihnya sendiri.
"Aku hidup untuk Eunwoo, tapi dia malah menyukai orang lain."
Dia rubuh terduduk dilantai. Menangis. Entah itu air mata penyesalan atau pelampiasan yang selama ia pendam.
Aku membalikkan tubuhku hendak pergi meninggalkannya.
"Dan untuk Olimpiade itu aku tidak akan menyerah lagi padamu."Ancamnya lagi.
Sepulang sekolah aku pergi ke rumah sakit kak Jin dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend For My Lovely Brother
FanfictionBahagiaku lengkap setelah kakak memiliki sahabat, tapi....