Chapter eight

395 55 0
                                    

HARRY'S POV

Aku menunggu direstaurant yang sepi ini,aku berharap Anna datang membawa informasi baik untukku.

"Ehm,Mr.styles?" ucap seseorang yang kupastikan itu Anna

"Ya,eh Annastasia kah?"

"Yup,bisa aku duduk disini?"

"Sure,hey kenapa jadi formal begini?" balasku sambil terkekeh

"Okay Harry ada apa sebenarnya, pasti soal Barbara ya?"

"Ya,kau benar,aku ingin tau banyak tentang Barbara Ann,bisa kau beritahukan padaku?"

"Tidak semuanya Harry." jawab Anna

"Baiklah cukup yang umum saja"

"Kau sudah taukan kalau dia itu tidak bisa menyukai laki-laki?" tanyanya

"Ya soal itu aku tau Ann"

"Sebenarnya 3tahun yang lalu Barbara masih normal dan berpacaran dengan laki-laki tapi entah kenapa setelah itu ia murung,dan selalu bersedih, karena orang tua kami sibuk jadi dia mengurus diri sendiri dan melampiaskan kesedihannya itu yah dengan mengencani wanita" jelasnya panjang lebar

Aku masih belum mengerti kenapa Barbara harus melampiaskan kesedihannya dengan menjadi Lesbian?

"Oh,apa dia belum pernah dengan laki-laki lagi sejak itu?"

"Nope.entahlah malah ia membenci laki-laki,menatap pacarku saja dengan sinis" jawabnya sambil tertawa garing

"Oh,thanks Anna kau sudah memberiku banyak tentang Barbara"

"Iya,aku tau kau menyukai Barbara kan?" tanyanya menyelidik

"Lebih dari menyukai" jawabku

"Baiklah itu berarti kau harus berusaha untuk mendapatkan adikku" balasnya sambil berdiri

"Bye Anna,terimakasih banyak"

"Ya sama sama Harry,bye"

Aku langsung menuju rumahku mencerna semua omongan Anna,kenapa sebenarnya Barbara?

BARBARA'S POV

Aku rasa sudah lebih dari satu minggu aku menjauhi Harry,aku ingin aku bahagia bersama Trish, waktu pertama ia datang hubunganku dan Kate berakhir walau aku tau itu bukan salahnya.

Aku mendengar ponselku bunyi, pasti ada telfon masuk.

unknown number is calling...

"Halo?siapa ini?"

"Hi,aku Harry aku mohon jangan tutup telfonnya please"

"Mau apa lagi?!" bentakku

"Bisakah kita bertemu?"

"No.Bye!"

Aku lansung mematikan telfonku dan melempar ponselku,kenapa sih dia selalu menggangguku?!

Malam ini aku mengajak Trish makan malam dirumahku,aku beralasan ke bibi Anne,Trish itu temanku.

~~~~~~~~~

"Barbs aku ingin bicara denganmu,dikamarmu bisa?" tanya Trish diruang tamu

"Bisa,lagipula makan malam sudah selesai"

Aku langsung menuju keatas dan duduk dikasurku.

"Ada apa Babe?"

"Eum,aku harus mulai dari mana ya?"

"Entah,memang ada apa sih?"

"Aku sepertinya menyukai seseorang dan dia laki-laki Barbs" ucapnya lirih

"Oh." jawabku karena aku terkejut dengan kata katanya

"Maaf Barbs,sepertinya aku bosan dengan ini semua,jadi kita selesai Barbs"

"Terserah."

"Kita masih bisa bertemankan?"

"Entahlah,aku kecewa Trish"

Trish mengecup pipi kiriku dan langsung meninggalkanku, semudah itukah dia pergi?

Aku tak tau harus bagaimana lagi,aku kecewa,sedih,sakit disaat aku mulai nyaman dengan Trish dia malah meninggalkanku.

Aku ambruk dikasurku,menutup mataku,aku rasa air mata mulai mengalir dipipiku,tak lama aku mulai terlelap dalam kepedihan.

Ps : bingung banget nyelesain chapter ini-,- akhirnya kelar juga,yg mau kasih kritik/saran silahkan deh :*:*:*

Keep read(s) and vomment(s) yaa gaezz,nge-vote cuma sedetik kok :'')

-Mrs.Styles./hayalan babuu/

Dont Change Me (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang