chapter 3

643 57 3
                                    

"Halo cantik." Sapa Eren tersenyum. Dia lalu membetulkan posisi berdirinya karena tadi dia agak bungkuk.

"Kamu tuh ngapain sih?! Ganggu banget tau!" Mikasa cemberut. Lalu mereka menengok karena ada yang berlari mendekati mereka.

"Senpai-Eren! Maukah kau menjadi pacarku?" Tembak seorang junior yang memberinya coklat.

"Maaf ya Mina-chan, aku sudah punya pacar." Eren lalu merangkul Mikasa. Mikasa lalu kaget dan membisikkan sesuatu.

"Hei apa yang kau lakukan, lepaskan aku." Mikasa mendelik.

"Hei, bantulah aku, hanya ini saja." Balas Eren.

"Cantik, ayo kita ke kelas." Eren lalu menengok ke arah Mikasa yang memasang 'fake smile' padanya. Dan mereka pun meninggalkan junior yang mewek tersebut, lalu dengan galau dia memakan sendiri coklat yang ia bawa.

"Ngomong ngomong nama kamu tuh siapa sih? Dari tadi gara gara gak kenal kamu aku panggil kamu 'cantik' mulu." Eren memulai pembicaraan

"Mikasa, Mikasa Ackerman." Jawabnya cuek.

"Kamu... satu saudara sama Levi Ackerman ya?" Tanya Eren gelagapan.

"Ya, aku adiknya." Jawab Mikasa.

"A..adi.. ADIK!" Eren kaget.

"Iya, aku lahir waktu Kak Levi umurnya empat tahun. Mama kandung Kak Levi meninggal waktu umur empat tahun. Dua bulan kemudian papa menikah dengan mama ku. Kok kamu gelagapan begitu sih?" Tanya Mikasa.

"Lah, gimana gak kaget. Dia itu Kapten Militer, pemilik perusahaan Levi's, dan triliuner nomer satu karena bekerja di bagian tata negara. Mana kamu adiknya." Eren mendengus.

"Jangan salah. Kak Levi baik banget. Dia sayang banget sama aku. Semenjak papa meninggal, Kak Levi yang rawat aku sama istrinya Kak Levi. Aku awalnya mau tinggal nge-kost aja, tapi Kak Levi gak bolehin aku. Dia bilang aku masih tanggungjawab nya sebelum aku nikah." Jawab Mikasa, senyum.

"Err... apa kamu di fakultas Hukum juga?" Tanya Mikasa.

"Iya. ayo, sepuluh menit lagi kita masuk." Eren langsung menggandeng tangannya, dan membawanya berlari ke tangga.

Namun, ada dua orang memperhatikan mereka berdua. Mereka lalu tersenyum, penuh rencana.

"Sasha, rencana pertama berhasil."

"Tentu Jean. Setelah ini, giliran tugas Annie dan Bertolt."

Hello And ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang