chapter 5

617 47 0
                                    

"Loh Mikasa, Kenapa ke sini? Gak bareng temen temen kamu aja?" Tanya Eren. Mikasa hanya duduk di sebelahnya.

"Sebel ah sama mereka. Masa aku cerita kalo aku ngobrol sama kamu, aku di cie-ciein." Mikasa cemberut.

"Ih, jangan cemberut, entar manis sama cantiknya ilang lho." Eren mencubit pipi Mikasa yang mulus dan putih. Mikasa hanya cemberut.

"Ih, pegang pegang." Mikasa cemberut

"Makan aja yuk. Aku udah beliin kamu mochi loh. Enak deh, cobain." Mikasa menyodorkan sebungkus mochi pada Eren. Eren yang mengambilnya hanya kebingungan.

"Apa ini enak? Yang kutahu, ini dari Jepang." Eren lalu membuka mochi itu dan memakannya.

"Iya, memang. Gimana rasanya? Enak?" Tanya Mikasa sambil membuka bungkus mochi rasa matcha.

"Enak! Aku suka banget. Tahu banget ini dari Jepang, aku akan yang dulu tinggal dua bulan di Jepang aja gak pernah tahu." Eren lalu memutar badannya ke arah Mikasa.

"Bukan berbulan bulan lagi, melainkan lima belas tahun aku tinggal di Jepang. Waktu umur tujuh belas tahun aku pindah ke Prancis, ikut kak Levi kuliah di sana. Dia soalnya ambil S1." Jawab Mikasa santai.

"Eh, udah mau masuk nih. Ayo ke kelas lagi, kali ini pelajaran Mr. Keith, dia lumayan galak." Eren lalu menarik tangannya.

"Eeh, iya tunggu." Mikasa lalu membetulkan crop tee nya dan rok mini selututnya.

Dan benar saja, ada yang mengawasi mereka dari balik taman. Satunya memakai binocular dan satunya lagi memperhatikan.

"Ani, gimana keadaannya? Berhasil gak?" Tanya seseorang laki laki bertubuh jangkung yang melebihi rata rata.

"Bert, berhasil. Mereka makin jadi. Kemungkinan lima atau tujuh rencana lagi." Jawab satunya sambil melepaskan binocular dari matanya, dan mereka ber-tos ria.

"Oke, misi ketiga, berhasil."

Hello And ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang